Enam Hal tentang Taman Vertikal, Cara Praktis Hijaukan Rumah (1)

Kamis, 02 Januari 2020 | 11:07
Foto Dwight Claudia /Arsitek Lanskap Andrew Sucandra (En- Gedi Gardening And Landscaping)

Taman vertikal yang memadukan jenis tanaman perdu rendah dan tanaman rambat.

IDEAOnline-Makin berkurangnya ruang terbuka hijau menimbulkan permasalahan seperti meningkatnya suhu udara, berkurangnya penyerapan polutan di udara oleh tanaman, dan pemandangan lingkungan yang kurang menarik.

Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah lingkungan di atas adalah dengan pembuatan taman vertikal (green wall).

Taman jenis ini menyiasati minimnya lahan dengan memanfaatkan media dinding sebagai sarana untuk menanam tanaman.

Taman vertikal kini sudah menjadi pilihan banyak orang sebagai pelengkap taman konvensional.

Taman vertikal kini semakin dilirik jika tidak ingin dinding terasa kosong, misalnya di carport, halaman samping, di bawah void, atau di samping jendela.

Dinding yang tampil hijau dengan tanaman di permukaan bidangnya adalah sesuatu yang sangat menarik.

Baca Juga: Ternyata Hadirkan Taman Vertikal Bisa Semudah Ini! Intip Caranya!

Taman vertikal menghijaukan rumah tanpa lahan yang luas.

Kehadiran vegetasi hijau ini tak hanya menambah keuntungan definitif bangunan, tetapi juga membantu menyaring udara ke dalam bangunan.

Uniknya lagi, dinding hijau ini tak memerlukan tanah sebagai makanan.

Melalui sistem hidroponik, tanaman yang bergantung pada dinding dapat hidup dan bertahan lama tanpa harus bersusah payah merawatnya.

Ada 6 karakteristik taman vertikal yang membedakannya dengan taman konvensional.

Beberapa merupakan keunggulan atau kelebihan taman vertikal dibanding taman konvensional.

Tiga hal karakter taman vertikal dibahas dalam tulisan pertama berikut ini.

Baca Juga: Jangan Dibuang! Yuk, Kreasikan Wadah Bekas Ini Jadi Pot Taman Vertikal

1. Efisiensi Lahan

Pembuatan taman dengan sistem vertikal ini tidak membutuhkan lahan yang luas.

Jika taman konvensional mencaplok banyak luasan, maka taman vertikal hanya mengonsumsi lahan seberapa panjang taman ingin dihadirkan.

Agung Yuswanto dari Puri Gajah Nursery memberi ilustrasi perbandingan pemakaian lahan sebagai berikut.

Taman konvensional seluas 20 m akan melalap lahan 4 m x 5 m.

Sedangkan taman vertikal cukup mengambil 5 m atau 4 m saja dengan ketinggian yang disesuaikan, bahkan tak terbatas.

Baca Juga: Ini Cara Kerja Teknologi Plasmacluster Sehatkan Ruang & Usir Polusi!

Arigatonen.info

Taman vertikal bisa dibangun di bangunan sudah jadi atau sebagai grand desain yang direncanakan dari awal.

2. Konsep Pengembangan

Konsep dasar pengembangan taman vertikal adalah terintegrasi (menyatu) dengan keseluruhan bangunan yang menopangnya.

Artinya, tanam vertikal bukanlah model taman yang dikembangkan secara terpisah (sendiri) pada lahan tertentu sebagaimana taman-taman pada umumnya.

Jenis taman ini dapat dikembangkan pada bangunan yang sudah berdiri (existing building) ataupun sebagai sebuah grand desain “bangunan hijau”.

Pilihan model dan jenis taman vertikal paling tidak ditentukan oleh tiga hal yaitu grand desain bangunan, keseluruhan ukuran dan struktur bangunan, serta tujuan pengembangan taman vertikal itu sendiri.

Ketiganya harus dipertimbangkan dengan baik dan cermat agar pengembangan taman vertikal memberi hasil yang optimal.

Baca Juga: Polusi Makin Menjadi, Tanaman Satu Ini Wajib Ada di Rumahmu!

iDEA

Taman Vertikal, ada pilihan 2 kategori yaitu green facades dan living walls.

3. Green Façade dan Living Walls

Taman vertikal terdiri dari dua kategori utama yaitu green facades dan living walls.

Green façade terbuat dari tanaman merambat yang tumbuh baik secara langsung di dinding atau elemen khusus yang dirancang untuk mendukung struktur.

Membangun taman vertikal ini sepenuhnya tergantung pada keseluruhan struktur bangunan yang sekaligus menjadi penyokong tunggal berdirinya taman vertikal.

Sedangkan living walls adalah sebuah dinding yang panel modularnya biasa terbuat dari kontainer stainless steel.

Media pertumbuhan yang digunakan dalam living walls ini ada tiga macam yaitu: loose mediums, mat mediums, dan structural mediums.

Baca Juga: Green Carport Sejukkan Rumah, Cara Pilih Tanaman dan Rencanakan Rambatan

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya