Terkuak Manfaat Secondary Skin Bukan Sekedar Bikin Cantik, Ini Kata Ahli!

Sabtu, 11 Januari 2020 | 12:00
Foto Adeline Krisanti

Melapisi Fasad di Rumah dengan Secondary Skin Agar Tampil Cantik

IDEAonline-Selain melindungi bangunan dari cuaca, secondary skin juga mampu mempercantik tampilan fasad.

Rumah yang menghadap barat mendapat intensitas dan sinar matahari lebih besar daripada rumah yang menghadap ke arah selatan atau utara.

Itu sebabnya, ruang yang ada di sisi barat biasanya memiliki suhu yang lebih tinggi ketimbang ruang lainnya.

Menghadapi kondisi demikian, penghuni rumah pun perlu bersiasat.

Menambahkan secondary skin, yaitu selapis dinding tambahan di luar dinding utama, menjadi salah satu solusi dalam merespon cuaca.

Ibarat pakaian yang menutup tubuh, kulit kedua bangunan ini akan melindungi dari terik matahari, namun celah-celahnya tetap dapat meneruskan udara.

Baca Juga: Muzdalifah Dibilang Tidak Bisa Rawat Rumah, Air Mancurnya Sampai Berkerak!

dok. 2.bp.blogspot.com
dok. 2.bp.blogspot.com

secondary skin

Plus, bangunan dapat tampil lebih menarik.

Material untuk secondary skin pun beragam dan tanpa batas.

Anda bisa bereksplorasi dengan material yang ada dengan pola-pola menarik.

Misalnya, kayu solid, GRC, dan tanaman merambat, seperti lee kuan yew.

Lewat permainan bentuk, pola, dan efek pencahayaan, secondary skin dapat membuat fasad tampil ekspresif.

Baca Juga: Rumah Siap Banjir di Kelapa Gading Ini Punya Konsep yang Menantang

Variasi material lain pun dapat dikembangkan untuk memberi sentuhan keindahan.

Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih material adalah karakternya yang dapat meredam panas

dan kemudahan perawatannya.

Untuk inspirasi Anda, berikut beragam pilihan desain secondary skin yang dapat Anda curi idenya.

Ada yang terbuat dari tanaman, kayu komposit, dan GRC, yang bisa jadi pilihan untuk menyejukkan rumah.

Baca Juga: Digigit Tikus Saat Bersih-bersih Pasca Banjir, Tindakan Pria Ini Hilangkan Risiko Terjangkit Leptospirosis

Foto Adeline Krisanti

Melapisi Fasad di Rumah dengan Secondary Skin Agar Tampil Cantik

Adem dengan Tanaman

Fasad ini dilapisi tanaman sebagai filter sinar matahari.

Berkat keberadaan tanaman, cahaya matahari yang masuk tidak berlebihan.

Jumlahnya cukup dan tidak menyengat.

Cara membuat secondary skin dari tanaman sama prinsipnya dengan membuat taman vertikal. Tanaman diberi media untuk tumbuh di lahan vertikal.

Media yang umumnya berupa glasswool dan rockwool ini lalu dipasangkan pada rangka sehingga melapisi dinding asli.

Tanaman-tanaman ini kemudian dibiarkan tumbuh rimbun sehingga semakin efektif menyerap panas.

Baca Juga: Digigit Tikus Saat Bersih-bersih Pasca Banjir, Tindakan Pria Ini Hilangkan Risiko Terjangkit Leptospirosis

Foto Adeline Krisanti

Melapisi Fasad di Rumah dengan Secondary Skin Agar Tampil Cantik

Kayu Jadi Pelindung

Pada fasad ini, secondary skin menggunakan kayu komposit yang membantu menghalangi matahari dan hujan.

Tiang-tiang kayu yang “berbaris”, seakan menjadi dinding lain yang terdapat di depan fasad.

Namun, mengingat tiang-tiang kayu ini berbaris dengan jarak tertentu, dinding pelindung ini bukanlah bidang masif yang serta merta menghalangi cahaya matahari masuk.

Panas bisa dihalau, namun cahayanya tetap bisa menembus melalui kisi-kisi kayu tersebut.

Desainnya dibuat fleksibel agar dapat dibuka-tutup sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Plafon Tinggi dan Ventilasi Silang Jadi Cara Ciptakan Rumah Ideal, Kenapa?

Menarik dengan GRC

Material yang digunakan sebagai secondary skin adalah beton GRC yang dicetak berlubang-lubang.

Area yang dilapisi secondary skin difokuskan pada lantai 2, yakni area yang berhadapan langsung dengan sinar matahari.

Lampu-lampu dipasang di bagian secondary skin, menerangi taman di bagian bawahnya

sekaligus mencuri perhatian. Selain berfungsi sebagai penerangan area outdoor, secondary skin yang diberi lampu ini juga menjadi pusat perhatian orang yang berlalu-lalang.

Baca Juga: Trik Ruang Makan Terbuka, Hadirkan di Samping Kolam Renang dan Gunakan Bukaan Kaca

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 182

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti