IDEAonline-Curah hujan yangtinggi tentunya harus disikapi dengan sigap untuk mencegah timbulnya dampak dan pelbagai masalah akibat banjir.
Tanpa penanganan yang terpadu secara makro, banjir tetap saja terjadi di beberapa wilayah. Bahkan wilayah yang sebelumnya tidak terkena banjir, bisa saja kali ini mengalaminya.
Jika harus menghadapi bencana banjir, apa yang bisa dilakukan? Ada beberapa hal yang bisa Anda kerjakan.
Menurut sumber penerangan Departemen Kesehatan RI, ketika terjadi banjir, hal aman yang harus dilakukan adalah mengevakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi, langsung mematikan peralatan sumber listrik, dan mengamankan barang-barang berharga serta dokumen penting ke tempat yang aman.
Ketika evakuasi ini, sebaiknya jangan menunggu air masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Usahakan untuk memantau info/berita terbaru mengenai keadaan banjir yang ada di daerah dekat tempat tinggal Anda, khususnya daerah yang sudah langganan banjir.
Jika Anda tidak sempat mengevakuasi ke tempat lain yang lebih tinggi dan air sudah masuk ke dalam rumah, usahakan untuk tidak berendam di dalam air banjir terlalu lama dan tidak berada di dekat saluran selokan/pembuangan.
Hal ini untuk mencegah agar Anda tidak terkena kuman penyakit yang terkandung di dalam air banjir.
Ketika banjir, keberadaan air bersih tentu langka. Oleh karena itu, hematlah dalam memakainya. Jika memungkinkan, air bersih ini disimpan sebelum banjir datang atau pada saat hujan deras tak kunjung berhenti.
Baca Juga: Posisi Dapur Salah Rusak Keharmonisan, Ini Solusi Menurut Feng Shui
Selain memikirkan untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarga, usahakan untuk membantu juga tetangga di sekitar Anda.
Jika memungkinkan, dirikan tenda pengungsian dan buatlah dapur umum yang dikoordinasikan dengan pemerintahan daerah setempat.
Penanganan Sesudah Banjir
Hal yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah penanganan setelah banjir surut. Yang pasti harus dilakukan adalah membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah, memberantasan sarang nyamuk, dan memperbaiki saluran pembuangan air limbah.
Baca Juga: Resolusi Tahun Baru: Rumah Aman dari Rampok, Gunakan Teralis Khusus Agar Lebih Aman
Perbaikan saluran ini meliputi pembersihan saluran dari endapan lumpur yang terbawa air banjir. Jika tersumbat, aliran air pembuangan menjadi tidak lancar serta memunculkan sumber penyakit dan bau.
Ketika membersihkan ruangan, Anda pun harus berhati-hati. Pastikan Anda menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet, masker, dan sepatu bot.
Tutupi juga bagian tubuh yang terluka dengan plester. Setelah mengeluarkan endapan lumpur, bersihkan lantai dengan cairan desinfektan untuk membunuh kuman dan bakteri.
Sehabis melakukan pembersihan, basuhlah tangan dan kaki dengan sabun agar kuman dan kotoran tidak melekat di tubuh.
Selain membersihkan ruangan, beberapa perabotan rumah tangga yang basah terkena air seperti karpet, sofa, dan kasur harus dikeluarkan untuk dijemur.
Hal ini untuk mencegah jamur berkembang di dalamnya. Bukalah jendela dan pintu seharian penuh agar udara di dalam ruangan bisa berganti dengan udara baru dan ruangan pun tidak terlalu lembap.
Mencegah Lebih Baik
Meski sudah memasuki musim penghujan, alangkah baiknya bila Anda, keluarga, dan masyarakat sekitar berusaha untuk meminimalkan banjir yang lebih parah.
Baca Juga: Terkuak Begini Desain Hunian Bebas Banjir Menurut Ahli, Tilik Kemiringan Atap!
Ada beberapa tindakan sederhana yang bisa dilakukan seperti bekerja bakti membersihkan saluran air, baik saluran di dalam rumah maupun saluran lingkungan, membuat tanggul di sekitar saluran air, dan yang tak kalah penting adalah mengecek kondisi talang dan atap rumah Anda.
Tidak lucu, kan, jika rumah Anda kebanjiran lantaran atap rumah bocor dan air mengalir masuk ke dalam rumah dengan derasnya, padahal di jalanan depan rumah tidak ada genangan air banjir?
Selain pencegahan, Anda yang berada di daerah rawan banjir sebenarnya bisa melakukan beberapa hal antisipasi sederhana untuk menghadapi banjir seperti memindahkan surat-surat berharga ke rumah saudara atau menitipkannya ke deposit bank dan menyimpan makanan/minuman instan serta obat-obatan.
Artikel ini tayang diTabloid Rumahedisi180
(*)