IDEAonline-keterbatasan ruang memunculkan ide desain yang unik.
lemari pakaian dan ranjang dibuat menyatu di apartemen 31 m2 ini.
Tinggal di apartemen tipe studio tidak menyurutkan keinginan Oka dan Anna untuk hidup nyaman.
Hidup nyaman yang terinspirasi pada kehidupan ala zen living yang menyuguhkan ketenangan dan kenyamanan.
Pasangan ini pun meminta bantuan Alex, desainer interior dari Prestige Atelier untuk mewujudkan desain impian mereka.
Ukuran unit apartemen yang mungil, yakni 31 m2, menjadi tantangan ketika sang desainer merancang.
Baca Juga: Cat Ulang Fasad Rumah, Bagaimana Jika Pagar Terlanjur Berkarat?
Desain yang mengadopsi konsep mezanin pun dipilih untuk mengoptimalkan ruang yang tersedia.
Konsep ini diterapkan pada sebuah lemari penyimpanan yang merangkap tempat tidur pada bagian atasnya.
Sekilas, interior apartemen di kawasan Dago, Bandung, ini hanya terdiri dari sebuah lemari besar dengan tangga unik di sampingnya.
Tangga ini menjadi akses menuju kasur yang ada di atas lemari.
Kasur ini cukup untuk menampung 2 orang dewasa.
Meski berada di atas lemari dan dekat dengan plafon, kasur ini tetap nyaman untuk ditiduri.
Alex telah memperhitungkan jarak yang tersisa antara plafon dengan kasur yang berada di bawahnya, yakni sekitar 1,5 m.
Baca Juga: Menilik Kembali Rumah Bergaya Tropis Milik Mendiang Sulli Eks F(x), Penuh Koleksi Pribadinya!
“Sudah diperhitungkan berdasarkan tinggi tubuh penghuninya, jadi penghuni tidak akan menyentuh plafon dalam posisi duduk maupun berlutut,” ungkap Alex.
Selain menerapkan konsep mezanin, trik mengoptimalkan ruang, juga diterapkan pada apartemen ini.
Hampir di setiap sudut unit tersedia penyimpanan, baik yang terlihat maupun tersembunyi.
Sang penghuni menginginkan desain yang kompak tanpa banyak barang yang bertumpuk.
Penyimpanan tersembunyi di tiap anak tangga menuju kasur, hingga gudang mungil di bawah ranjang jadi jawabannya.
“Kami berusaha memanfaatkan semua area sehingga tidak menjadi wasted,” kata Alex.
Tiap sudut ruang yang masih kosong dibuat menjadi area penyimpanan termasuk ruang kosong di bawah ranjang.
Selain lemari pakaian, area kosong yang tersisa dimanfaatkan sebagai gudang mungil.
Di gudang mungil ini, penghuni bisa masuk ke dalamnya untuk menyimpan barang karena tinggi gudang yang masih muat untuk orang dewasa.
Menariknya, dari luar, area gudang ini tak terlihat seperti gudang karena pintunya dibuat menyerupai pintu lemari.
Tak kalah penting dari desain kompak, pemilihan warna pun turut diperhatikan saat proses renovasi yang memakan waktu 4 bulan ini.
Alex dan pemilik apartemen menjatuhkan pilihan pada warna putih sebagai warna utama dan sentuhan mirip kayu dari pelapis HPL.
“Warna ini juga disesuaikan dengan konsep zen living yang diinginkan penghuni,” ucap Alex.
Hasilnya, apartemen ini pun terkesan lebih luas dan tampil kekinian.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 183
(*)