IDEAonline-Bambu, kayu, batu alam cocok untuk mempercantik interior sekaligus struktur rumah.
Saat ini peran serta material alam sebagai bagian dari sebuah desain bangunan semakin luas.
Baca Juga: 2020 Akan Diwarnai Tren Penjualan Rumah Rp 300 Juta Hingga Rp 1 M! Paling Laku
Perkembangannya sudah tidak lagi hanya sebagai pemanis dalam sebuah bagian ruang.
Lebih dari itu, material alam bahkan sudah dimanfaatkan sebagai struktur utama bangunan.
Beberapa pertimbangan pemilik rumah memilih untuk mengoptimalkan material alam dalam rumah mereka dapat dijadikan acuan.
Selain karena lebih ekonomis, rasa kerinduan untuk kembali ke alam dari kehidupan modern,menjadi salah satu alasannya.
Baca Juga: Tips Memilih Tanaman Indoor, Ini Kriteria yang Cocok untuk Tiap Ruang
Dalam sebuah kesempatan, Eko Prawoto, seorang arsitek, dosen, dan penggagas kebudayaan menjelaskan bahwa faktor kerinduan kembali ke alam menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan.
Baca Juga: 2020 Akan Diwarnai Tren Penjualan Rumah Rp 300 Juta Hingga Rp 1 M! Paling Laku
“Awalnya manusia hidup dalam relasi yang sangat dekat dengan alam, bahkan kehidupan berlangsung menyatu dengan alam,” jelas Eko.
“Penggunaan material alam pada masa kini sepertinya merupakan wujud kerinduan manusia atas memori tersebut,” Eko melanjutkan.
“Salah satu contohnya adalah penerapan dalam tata ruang tradisional.”
Dari berbagai pertimbangan itulah lalu muncul ide-ide kreatif untuk mengoptimalkan material alam tersebut.
Bambu, kayu, dan aneka bebatuan alam termasuk tiga dari beberapa material yang kini kerap menjadi bagian dari rumah berkonsep alami.
Bambu salah satunya, material alam ini kini cukup populer di kalangan pecinta nuansa alami di dalambangunan.
Berbagai ide kreatif muncul dengan optimalisasi material satu ini.
Bambu menjadi menarik karena selain lentur, batang bambu juga memiliki kekuatan yang cukup baik.
Baca Juga: Ancam Keselamatan Penghuni, Ini 5 Bahaya Bisa yang dapat Timbul Pasca Banjir
Yu Sing, seorang arsitek yang cukup fasih dalam mengolah material alam menjelaskan, bahwa bambu dapat dimaksimalkan sebagai struktur utama bangunan.
“Bambu itu memiliki kekuatan yang baik, dengan sistem pengawetan yang baik, bambu dapat menadi material primer untuk desain rumah yang mampu bertahan puluhan tahun,” jelasnya.
Tak heran bila arsitek dengan penampilan sederhana ini mengoptimalkan bambu sebagai struktur utama dari bangunan studio arsitekturnya, Akanoma, di daerah Padalarang, Bandung Barat.
Kokoh dan Statis Memang menarik mengamati karakter material alam untuk struktur bangunan.
Baca Juga: Seluas 119 Meter Persegi, Hasil Renovasi Rumah Ini Wujudkan Hunian dengan Tampilan Lebih Nyaman
Namun tidak semua material bisa dioptimalkan begitu saja, salah satunya rotan.
Material yang sumber dayanya sangat melimpah di Indonesia ini tidak memiliki kekuatan yang cukup baik untuk diaplikasikan dalam sebuah bangunan.
Baca Juga: Tahun Tikus Logam, Pakar Feng Shui Sebut Bisnis Properti Paling Potensial Membaik, Ini Faktanya!
Abie Abdillah, seorang desainer produk yang fasih dalam mengolah rotan, menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa rotan tidak dapat diaplikasikan dalam struktur bangunan karena karakteristiknya yang ringan dan mudah dibentuk.
Dua hal yang kurang cocok dengan kebutuhan struktur bangunan, kokoh dan statis.
“Karena karakter rotan yang lentur, membuat bahan tersebut tidak terlalu kuat bila harus menopang beban yang sangat berat, serta karakter lainnya yang lebih cocok untuk material indoor dan berpotensi mengalami pelapukan bila terkena paparan luar ruang,” jelas Abie.
Karena faktor kekuatan menahan struktur itulah rotan hanya andal untuk dijadikan furnitur.
Abie menambahkan, bila ingin mengoptimalkan rotan sebagai struktur bangunan, hendaknya perlu dikombinasikan dengan material lain yang lebih kuat.
Baca Juga: Rp7 Juta Tak Perlu ke Salon Lagi, Beri Sensasi Spa di Kamar Mandi Lama
“Masih memungkinkan menggunakan rotan untuk dibentuk menjadi aksesoris dinding dalam ruang atau bahkan dibentuk menjadi struktur tertentu, dengan catatan dikombinasikan dengan material lain yang lebih kuat seperti besi atau kayu,” tutur lulusan desain produk ITB.
Banyak kreasi yang dapat dihadirkan dari material-material yang disediakan oleh alam.
Anda mesti jeli dalam memahami karakteristik masing-masing material agar bisa mendapatkan ide kreatif dari material tersebut.
Sebagai panduan Anda, berikut kami sajikan kreasi-kreasi dari optimalisasi material alam berupa kayu, bambu, dan batu alam.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 197
(*)