Masalah Air dan Ciri- Cirinya dan Dua Cara Populer untuk Menjernihkannya

Rabu, 29 Januari 2020 | 10:33

Kehidupan manusia di dunia sanagt tergantung pada keberadaan air.

IDEAOnline-Bicara soal air pastilah tak akan pernah selesai.

Bagaimana tidak? Kehidupan kita di dunia ini sangat terpengaruh pada keberadaannya.

Kesehatan fisik kita dapat diperoleh jika kita cukup mendapat pasokan air bersih.

Masalah pada air memengaruhi kesehatan dan kehidupan.

Lantas, bagaimana cara mengetahui terjadi tidaknya masalah pada air?

Dr. Ir. Arie Herlambang, Msi (BPPT—Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) memberikan beberapa ciri-ciri masalah air sebagai berikut.

  • Sabun susah hilang dari kulit sekalipun sudah dibilas air berkali-kali.
  • Menimbulkan iritasi pada kulit.
  • Air yang baru keluar jernih, tapi setelah didiamkan kira-kira 2 hari akan terlihat kuning.
  • Air terasa getir di lidah.
  • Air berabau seperti bau got/selokan.
Adapun masalah air adalah:sadah atau kandungan kapurnya tinggi, PH rendah, mengandung besi dan mangan, PH terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan air terkontaminasi limbah domestik.

Jika telah mendapati cirri-ciri terjadi masalah pada air, berikut dua cara yang bisa dilakukan untuk menjernihkannya.

Baca Juga: Awas Air Tercemar di Musim Hujan, Wajib Tahu 3 Syarat Air Aman Diminum

Baca Juga: Cegah Banjir dengan Konservasi Air, Green Building Concept Jawabannya

Baca Juga: Kobe Bryant Meninggal Dalam Kecelakaan Helikopter, Terkuak Dirinya Sempat Jual Rumahnya yang Dilengkapi dengan Akuarium Hiu!

RO (Reverse Osmosis) adalah salah sistem yang digunakan untuk pemurnian air.

Sistem Reverse Osmosis

Yang paling populer saat ini adalah penjernih air dengan sistem osmosis balik (reverse osmosis) atau biasanya disingkat dengan RO.

Osmosis balik adalah suatu sistem pemurnian air yang digunakan NASA untuk menyediakan air minum bagi para astronotnya ketika berada di pesawat luar angkasa.

Sistem ini mengandalkan membran khusus dengan diameter pori-pori 0,02 micron untuk virus dan 0,001 untuk bakteri (sebagai perbandingan, ukuran bakteri adalah 0,5 mikron).

Air kotor masuk ke membran ini, dan hanya air yang sudah bersih saja yang dapat tembus keluar dari membran.

Termasuk dalam kategori ini antara lain merek Nesca, Pure Pro, dan Etech.

Rata-rata, penjernih air ini memiliki 3—4 tabung penjernih (catridge) yang berisi filter busa, karbon, atau keramik untuk membuat air jadi air bersih.

Air kemudian masuk ke tabung yang berisi membran RO untuk membuatnya layak minum.

Baca Juga: Air Tergenang dan Becek di Musim Hujan, Ini Solusi dan Pencegahannya

Baca Juga: Saluran Air Tersumbat Sebabkan Banjir, Sistem Pemipaan Ini Jadi Solusi

kompas.com

Pastikan air yang kita mungkin bebas kuman dan bakteri.

Sistem UV

Sistem UV itu hanya mampu menembak kuman dan bakteri, tapi tidak dapat mengilangkan zat kapur dan besi.

Posisi air itu berada di atas lampu ultraviolet.

Sinar lampu inilah yang kemudian menembaki kuman dan bakteri.

Namun, zat besi dan kapur, karena bukan makhluk hidup, ditembak sekencang apapun, tetap saja lolos.

Meski begitu, teknologi UV tetap penting dalam rangka memberikan kepastian tidak ada lagi bakteri dan virus yang tersisa.

Namun sebaiknya penyaringan ini diletakkan di akhir rangkaian.

Salah satu produk yang menggabungkan osmosis balik dengan sistem UV adalah merek Oscar, yang merupakan produk buatan Taiwan.

Selanjutnya, untuk mendetksi bersih dan jernihnya air dapat dilakukan dengan 3 cara ini.

Dengan mata telanjang, air bersih yang layak pakai akan terlihat jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan segar.

Uji laboratoriumnya tidak mengandung bakteri-bakteri berbahaya yang dapat mengakibatkan penyakit seperti diare, typus, cholera, atau penyakit cacing perut.

Secara kimiawi, air tidak mengandung zat kimia yang beracun tapi juga tidak kekurangan zat kimia tertentu yang diperlukan bagi tubuh manusia.

Baca Juga: Minum Air dari Dispenser Ini Bikin Tidur Berkualitas dan Sehat, Kok Bisa?

Baca Juga: Kapan Saat yang Tepat Renovasi Rumah? Temukan Jawabannya di Sini!

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya