Cegah Banjir Kembali Datang, dengan Hadirkan Lubang Biopori di Rumah

Kamis, 06 Februari 2020 | 08:00
Kompas.com

Cegah banjir kembali datang, dengan hadirkan lubang biopori di rumah

IDEAonline-Pembuatan lubang biopori di rumah sebenarnya sangat mudah. Pertama, sediakan sekop untuk menggali tanah.

Baca Juga: 8 Ide Menata Taman Mungil Tanpa Banyak Biaya, Satu Pohon Saja Cukup

Akan lebih ideal bila Anda menggunakan bor biopori untuk mempermudah mengangkat tanah hasil galian.

Kompas.com

Langkah-langkah Pembuatan Biopori

Kedua, buatlah penguat bibir lubang. Penguat ini dapat dibuat dengan menggunakan semen di pinggir bagian bibir lubang, namun jangan sampai menutupi lubang.

Anda juga bisa menggunakan aksesori yang tersedia di biopori.

Jika alat dan bahan sudah tersedia, barulah membuat lubang biopori. Yuk, ikuti langkah-langkah berikut ini.

1.Buatlah jalur untuk lubang resapan biopori. Jalur dibuat lebih rendah agar air berkumpul dan terarah ke lubang.

Baca Juga: Tips Ruang Keluarga Nyaman untuk Berkumpul, Tambahkan Aksesori Satu Ini

Dengan dibuatnya jalur, lubang resapan biopori tidak akan diinjak orang.

Posisi pun hendak disesuaikan dengan arsitektur lanskap yang ada dan tempat yang dipilih adalah batas antar-tanaman.

ILUSTRASI: ALDI KUMARULLAH /IDEA

Langka 2

2.Buat lubang dengan menggali tanah terlebih dulu menggunakan sekop secara perlahan. Beri jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya sejauh 50-100cm.

ILUSTRASI: ALDI KUMARULLAH /IDEA

Langkah 3

3.Buat lubang silinder (ruang yang berbatas bidang lengkung dan dua bulatan yang sama besar) secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10cm.

Baca Juga: Keuangan Aman Cicilan Lancar, 10 Wajib Dilakukan Sebelum Beli Rumah

Dalamnya lubang kurang dari 100cm atau jangan sampai melampaui permukaan air tanah, bila tanahnya dangkal.

ILUSTRASI: ALDI KUMARULLAH /IDEA

Langkah 4

4.Buatlah mulut lubang dari semen selebar 2-3cm dan tebal 2cm agar mulut lubang lebih kuat (akan berbentuk seperti lubang pada donat).

Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa-sisa tanaman seperti dedaunan dan potongan rumput.

Sampah organik harus selalu ditambahkan karena cepat menyusut akibat proses pelapukan.

Baca Juga: Bangun Rumah Sakit Khusus Corona Seluas 33900 Meter, Pemerintah Cina Targetkan 1000 Pasien!

Kompos yang dihasilkan sampah organik dalam lubang biopori dapat diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan resapan.

Artikel ini tayang diTabloid Rumahedisi 234

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya