IDEAonline-Suasana sederhana dan alami khas pedesaan diwujudkan dengan banyak menggunakan material bekas.
Berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Village Coffee & Kitchen memenuhi ruang yang memanjang.
Sesuai dengan namanya, interior kafe ini didesain bertemakan pedesaan.
Untuk menampilkan suasana tersebut, di ruang kafe ini Anda akan menemukan banyak permainan ekspos material dan penggunaan bahan daur ulang yang disajikan secara ringan.
Alasan dibuatnya kafe ini sangat simpel, yaitu pemiliknya, Ilyas dan Elvi, ingin memiliki tempat makan di area di mana ia bekerja.
Pada awalnya, lahan tersebut hanyalah sebuah tempat parkir yang kemudian berganti menjadisebuah kafe yang bertemakan pedesaan dengan tambahan gaya modern kontemporer.
Untuk mewujudkan ini, ia meminta bantuan desainer Indra dari Indesign Furnishing dan Raya (Kitchen & Wardrobe).
Oleh Indra, suasana pedesaan ditampilkan dengan beberapa cara mulai, dari penggunaan material alami, memanfaatkan wallpaper motif kayu ataupun batu, sampai penambahan cutting stiker.
Material alami, seperti kayu peti kemas dan bambu, yang ada di kafe ini adalah bahan daur ulang.
Teras adalah area pertama yang dijumpai ketikamemasuki kafe ini.
Kafe ini dibagi menjadi 5 bagian yang berbeda, yaitu teras, smoking area, mini bar, lalu ada area makan, dan yang terakhir rest room.
Teras adalah area pertama yang dijumpai ketika memasuki kafe ini.
Bersebelahan dengan smoking area, teras ini dibatasi oleh kayu peti kemas daur ulang yang disusun secara vertikal.
Sementara, area merokok yang sengaja dibuat banyak bukaan ini dibiarkan tidak banyak menggunakan warna mencolok agar berkesan lebih ringan.
Bambu berdiameter 4 – 8 cm dipotong dan dijadikan fasad untuk menaungi area ini.
Supaya lebih kuat, bambu -bambu tersebut dilem, diikat dan dilapisi dengan kawat nyamuk.
Pembatas yang tidak masif ini dipilih agar asap rokok dapat keluar dengan sendirinya dari dalam ruang.
Baca Juga:Trik Hadirkan Palet Warna Natural di Hunian dengan Material Kayu, Mudah!
Masuk ke dalam lagi terdapat area mini bar.
Area yang bagian backpanelnya diwarnai kuning kunyit ini merupakan ruang santai di mana para pengunjung dapat memesan makanan sambil minum kopi atau minuman ringan lainnya.
Dinding yang melapisi meja mini bar tersebut adalah kayu peti kemas yang juga merupakan material dari daur ulang.
Sementara, top table-nya terbuat dari marmer.
Tidak jauh dari area mini bar, pengunjung dapat menikmati area santap yang menjadi area utama pada Village Coffee & Kitchen.
Area santap dengan warna dinding broken white ini dihiasi dengan cutting sticker berbentuk pohon.
Lantai kafe yang ditujukan untuk keluarga ini menggunakan kayu peti kemas dan dikombinasikan dengan lantai semen yang diekspos.
Warna natural mendominasi kafe ini.
Warna-warna pastel pada furnitur dan warna putih hadir sebagai selingan.
Alasan penggunaan warna ini adalah ingin membangun kesan lebih lapang dan juga bersih pada ruang.
Pencahayan natural berusaha dimaksimalkan, dengan cara menambahkan skylight di beberapatempat.
Baca Juga:Tips Gunakan Cat Eksterior atau Cat Waterproofing agar Warna Tak Pudar, Intip di Sini!
Cahaya alami dari matahari ini efektif mengurangi lampu pada siang hari.
Furnitur yang ada di ruang ini adalah furnitur bekas yang sudah dicat ulang.
Bahkan, sofa di kafe ini juga merupakan sofa lama yang diganti kain pelapisnya saja.
Area santai ini adalah mini bar, tempat yang cocok untuk minum kopi bersama orang terdekat.
Yang menonjol adalah backpanel-nya yang berwarna kuning.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 151
(*)