IDEAonline -Santer dengan bahasan dengan sperma yang berada di kolam renang?
"Sperma" tiba-tiba menjadi trending topic di Twitter Indonesia pada Sabtu (22/2) kemarin.
Musababnya adalah pernyataan Komisioner KPAI yang menyebut bahwa wanita yang berenang bareng pria bisa sebabkan hamil.
Pernyataan itu pertama kali muncul di portal Tribun Jakarta.
Ternyata tak hanya hal ini, sebelumnya pernah ada bahasan mengenai urin yang berada di kolam renang.
Melihat hal ini, para peneliti dari Kanada melakukan sebuah penelitian untuk melihat berapa banyak kandungan urine dalam sebuah kolam renang.
Dilansir darinationalgeographic.grid.idpada Rabu (20/2/2019), para peneliti akan memanfaatkan pemanis buatan yang disebutacesulfame pottasium(ACE) yang terkandung dalm beragam produk makanan.
Menurut mereka, satu kolam menampung 110.000 galon air, atau sekitar 416.395 liter air, dan satu kolam renang lainnya menampung 220.000 galon air atau sekitar 832.790 liter air.
Hasilnya, para peneliti menemukan rata-rata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Ketika klorin bercampur dengan keringat, minyak alami tubuh, hingga urine, terjadilah suatu reaksi kimia yang menghasilkan bau khas.
Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 2014 dalam jurnal Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa campuran antara klorin dan urine menghasilkan senyawa bernamacyanogen klorida.
Cyanogen kloridatergolong beracun. Hal ini dikarenakan ia dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru, jantung, dan sistem saraf pusat.
Kombinasi berbahaya dari kaporit dan urine di kolam renang berisiko menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernapasan, apalagi pada orang yang mengidappenyakit asma.
Tips yang dapat dilakukan adalah :
Hindari menelan air kolam renang. Basahi tubuh dengan air di kamar mandi sebelum masuk ke kolam.
Jangan biarkan anak berlama-lama berendam di air kolam.
Saat jeda, siram tubuh anak dengan air. Cuci tangan setelah menggunakan toilet.
Kolam renang yang bersih memiliki lantai keramik yang lembut, bukan licin atau berlumut. Pastikan dasar kolam renang terlihat.
Semoga bermanfaat! (*)