IDEAonline-Karakter industrial dengan vintage menjadi hal baru bagi desainer interior ini.
Seperti apa desain yang mengharuskan ia memadukan keduanya?
Mengawinkan gaya desain industrial dengan vintage baru pertama kalidilakukan desainer interior Sigit antoro.
Banyak hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan dalam pengolahan interior, untuk pertama kalinya ia terapkan di sini.
Misalnya, penggunaan furnitur bermaterial kayu jati solid dengan penyelesaian unfinished, pemakaian material besi yang mengekspos tampilan galvanis, juga pemakaian motif bata ekspos.
Baca Juga: Trik Hadirkan Gaya Industrial Tropis di Rumah, Gunakan Bata Merah Ekspos?
Baca Juga: Jangan Telat! Bebaskan Kamar Mandi dari Masalah dengan 3 Langkah Ini
“Desain sengaja dibuat berbeda dengan nuansa baru, yaitu sentuhan industrial vintage yang diolah sebagai gaya eklektik.
Hal ini merupakan bagian dari inovasi desain dan sebagai hasil eksplorasi konsep agar tetap selaluada hal baru yang berbeda,” jelas Sigit antoro, desainer interior jebolan jurusan arsitektur, Institut Teknologi Bandung.
Walau tidak banyak, beberapa repetisi dari desain sebelumnya, masih terlihat.
Olahan dinding yang ditutup dengan fabric—sebagai salah satu contoh— masih terlihat pada panel TV dan pintu kabinet.
Pintu boks telepon London warna merah yang telah ia aplikasikan di sebuah kantor pengacara sebelumnya, juga terdapat di sini.
namun, sejak melangkah masuk ke area hunian, karakter industrial sudah mulai terasa.
Baca Juga: IDEA Lovers, Ini Tips Terapkan Gaya Industrial di Kafe! Bikin Makin Lapang
Baca Juga: Punya Rumah Dibawah 150 Meter? Coba Teknik Masking Tape Biar Makin Eye Catching
Dari foyer, kita disambut sebuah pintu geser berangka kayu yang dikombinasi dengan lempeng besi warna hitam.
“Sebagai identitas dan pintu gerbang, kami ingin orang sudah menangkap kesan industrial dari pintu utama itu,” jelas nurmala Sari, yang bersama Sigit mendesain unit apartemen seluas 130 m2 ini.
Masuk ke area hunian, di kanan terdapat living room dan kiri adalah dining room.
Area living memiliki sentuhan vintage lewat motif karpet dan fabric dinding serta pilihan fur niturberkarakter Scandinavian dengan model tahun 50-an.
ada 2 hal yang paling menarik di area dining, yaitu lampu gantung yang mengekspos bohlam-bohlam serta bidang dinding yang dilapis material parket.
Pemakaian kursi makan dengan upholstery warna-warni dari beberapa kain berbeda yang digabungkan—meski merupakan repetisi dari interior yang pernah diolah sebelumnya—menjadibenang merah antara area dining dengan living.
Baca Juga: Trik Hadirkan Gaya Industrial Tropis di Rumah, Gunakan Bata Merah Ekspos?
Lihat juga pada pantri di sebelah ruang makan.
Kitchen set biru muda, yang digabung dengan dinding abuabu dan wallpaper putih bermotif bataekspos, menjadi sudut manis dengan sentuhan shabby chic-nya.
Mari menengok ke ruang kerja di belakang area living.
ruang yang dilengkapi meja jati dan rak buku besi itu, dibatasi clear glass partition sehingga pemilik rumah bisa bekerja sambil mengawasi aktivitas di ruang sekitar nya.
Kamar tidur utama menggunakan skema warna abu-abu dan beige.
Meski memiliki range warna yang lembut, tetap terdapat kejutan-kejutan warna melalui pilihan kursi goyang dan ottoman berwarna cerah.
Baca Juga: 6 Cara Wujudkan Rumah Mungil agar Tetap Bahagia, Nomor 6 Cocok Banget!
Kabinet pakaiannya yang dibuat setinggi plafon terbuat dari HPL yang dilapis kain 3 benang pada bagian muka.
Salah satu pintu kabinet itu, jika dibuka, adalah pintu menuju kamar mandi utama.
Kamuflase pintu seperti ini pernah diterapkan Sigit untuk desain apartemen pribadinya.
Meski masih ada beberapa desain repetisi dari desain-desain sebelumnya, apartemen ini menjadi bukti bahwa desainer Sigit antoro bisa beranjak dari zona aman desain yang selama ini sudah begitu lekat dengan dirinya.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 141
(*)