Inspirasi Hunian Terang yang Bermandikan Cahaya, Gunakan Skylight dan Pintu Lipat!

Selasa, 10 Maret 2020 | 09:00
Foto Richard Salampessy

Bermandi Cahaya Mentari Buat Rumah Tetap Terang

IDEAonline-Perbanyak bukaan dan tanpa sekat. Itulah kunci untuk membuat rumah tetap terang meski lampu tak menyala.

Sepagian itu, Jakarta tersaput mendung.

Baca Juga: Dekat Selama 9 Tahun Dengan Penyanyi Cantik, Pelawak Satu Ini Justru Ketahuan Miliki Usaha Kontrakan hingga Punya 200 Pintu!

Hujan tak kunjung henti. Tersiar kabar bahwa banjir telah menggenang di sana-sini.

Macet? Itu sudah pasti. Meski begitu, tak usai semangat saya untuk bertamu ke rumah Nisa Faher di bilangan Pondok Labu, Jakarta selatan.

Hambatan yang ada sungguh tak sepadan ketimbang melewatkan rumah Nisa yang apik.

Sesampai di rumah sang empunya, disuguhkanlah saya secangkir teh tarik hangat.

Sembari menyesap, saya dibuat keheranan karena rumah Nisa tetap terang meski di luar langit gelap bukan main.

Pun, rumahnya terang bukan karena lampu yang hanya satu dua menyala.

Baca Juga: Rolling Door Jadi Solusi Efisiensi Energi, Jaga Kestabilan Suhu Penyimpanan Makanan

Foto Richard Salampessy

Inspirasi Hunian Terang yang Bermandikan Cahaya, Gunakan Skylight dan Pintu Lipat!

“Di sini biasanya jauh lebih terang. Lampu tidak perlu menyala kalau siang.

Kebetulan hujan saja makanya agak gelap,” ucap Nisa kala itu.

Membiarkan sinar matahari masuk memang jadi tujuan Nisa sejak awal mendesain rumah.

Bidang di bagian belakang bangunan tidak dibiarkan tertutup batu.

Sebagai gantinya, Nisa memasang pintu lipat (folding door) sepanjang kurang lebih 3 m dari kacaberbingkai kayu.

Pilihan ini membuat rumah mudah terlihat terang meski di luar sangatlah mendung.

Baca Juga: Terkenal Selalu Gunakan Barang Branded hingga Ratusan Juta, Selebgram Cantik Ini Posting Lemari dengan Harga Murah, Segini Harganya!

Belum cukup di situ, Nisa memasang skylight di langit-langit ruang keluarganya.

Skylight dengan kisaran panjang 1 m ini tepat diletakkan di atas sofa sehingga anggota keluarga atau tamu yang duduk di situ dapat langsung menatap sinar matahari.

Tujuan lainnya adalah agar saat relaks, yang duduk di sofa itu tetap segar dan bersamangat.

Di luar 2 hal tadi, yang membuat matahari semakin bebas memancar ke penjuru rumah adalah karena rumah Nisa minim sekat.

Baca Juga: Jangan Panik Jika Tidak Temukan Hand Sanitizer di Pusat Perbelanjaan, Cuci Tangan Ternyata Lebih Ampuh Mencegah Virus Berbahaya

Foto Richard Salampessy

Bermandi Cahaya Mentari Buat Rumah Tetap Terang

Di lantai bawah misalnya, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur terbebas dari sekat.

Ketiganya tampak sebagai kesatuan ruang yang lapang.

Yang membagi wilayah ketiganya hanyalah perbedaan jenis pelapis lantai.

Baca Juga: Kulit Sintetis Makin Eksis di Dunia Desain Interior, Ini Karakternya!

Ruang keluarga dan ruang makan menggunakan parket kayu solid, sedangkan lantai dapur menggunakan keramik.

Selain membuat ruang terang, ide yang Nisa terapkan juga membuat sirkulasi udara lebih lancar.

Apalagi, pintu lipat tadi langsung tersambung ke halaman belakang yang sarat dengan tanaman.

Oksigen dan angin tentunya lebih cepat berputar di ruang itu.

Tak heran bila di hari hujan seperti kala itu, rumah Nisa akan terasa dingin walau penghuni rumah mematikan pengondisi udara.

Baca Juga: Berbagi IDEA Olah Pola pada Interior, Hidupkan Ruang Tapi Tidak Ramai

Foto Richard Salampessy

Bermandi Cahaya Mentari Buat Rumah Tetap Terang

Didukung dekorasi rumah yang sudah cerah berkat sinar mentari semakin cerah karena dominasi warna putih di dinding rumah.

“rumah lama saya bercat cokelat dan malah jadi terlihat gelap.

Makanya sekarang memutuskan untuk pakai warna putih,” tutur Nisa.

Warna putih mendominasi ruang keluarga Nisa. Akan tetapi, war na putih hadir bukan tanpa kesan.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Narkoba Ririn Ekawati, Intip Huniannya serta Harta Warisan Sang Suami yang Menggunung

Pasalnya, warna ini muncul di atas batu bata tempel yang akhirnya memunculkan kesan desain skandinavia.

“Batu tempel tebalnya hanya setengah dari batu bata biasa.

Batu ini awalnya berwarna abu-abu lalu kami cat menjadi warna putih lalu dipasang satu per satu di atas dinding struktur.

Saya mendapatkan batu seperti ini di daerah Pondok Gede,” kisah Nisa.

Baca Juga: Mematikan, Catat Bagian atau Sudut di Hunianmu yang Bisa Sebabkan Penyakit Langka!

Foto Richard Salampessy

Bermandi Cahaya Mentari Buat Rumah Tetap Terang

Meski nyaman dengan warna putih, Nisa tidak memungkiri bahwa jenis warna ini cenderung membuat orang mudah bosan.

karenanya, Nisa mengecat sisi dinding lainnya dengan warna-warna terang.

“Trial and error saja. Coba dicat, lalu lihat cocok atau tidak. Bila cocok dan enak dilihat, ya diteruskan.

Bila tidak, ganti lagi di tahun berikutnya,” sebutnya.

Baca Juga: Dilempar dari Lantai 2, Polisi Ungkap Kenapa ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun Dapat Bunuh Hewan Tanpa Alasan, Calon Psikopat?

Selain mengecat dinding, Nisa juga membangun suasana di rumahnya lewat pilihan furnitur dan aksesori yang berwarna-warni.

Ia sengaja menggunakan sofa custom agar warnanya dapat diselaraskan dengan warna cat.

Nisa pun gemar memajang lukisan atau bahkan kain dengan warnawarna menyala yang menumbuhkan gaya retro di rumahnya.

Baca Juga: Langkah Memasang Bata Tempel Ekspos di Rumah, Bisa Hadirkan Kesan Industrial hingga Rustic!

Foto Richard Salampessy

Bermandi Cahaya Mentari Buat Rumah Tetap Terang

Dekorasi langit-langit juga tak luput dari perhatian Nisa.

Ia memasang beberapa spotlight di ruang keluarga dan indirect lamp berupa lampu strip LeD yang tersembunyi di area ceiling.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Narkoba Ririn Ekawati, Intip Huniannya serta Harta Warisan Sang Suami yang Menggunung

“kalau siang hari saya ingin meminimalkan energi, tetapi kalau malam ingin efek dramatis.

Lampu-lampu seperti ini bisa membuat betah dan tidak bosan,” ucapnya.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 143

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya