Berbagi IDEA Gunakan Waktu Sisa Saat WFH? Yuk Beresin Lemari, Ikuti Tipsnya!

Kamis, 19 Maret 2020 | 09:00
IKEA.com

Lemari akan semakin penuh dengan hadirnya barang-barang baru.

IDEAOnline-Mendukung program pemerintah dalam mengurangi dan mencegah penularan virus Corona, banyak perusahaan menerapkan WFH (Work From Home) atau Bekerja dari Rumah.

Kebijakan ini tetap mengharuskan kamu bekerja sesuai jam kerja, hanya bukan di kantor tapi di rumah.

Nah, di luar jam kerja, waktu yang biasa tersita untuk perjalanan ke kantor, pergi dan pulang, bisa digunakan lho buat beberes rumah.

Yuk mulai dari membereskan lemari pakaian.

Tidak semudah yang dibayangkan untuk membereskan lemari pakaian, karena biasaya pakaian makin hari makin menumpuk sedangkan lemari yang ada ya hanya itu-itu saja.

Berbagi IDEA tentang tips membereskan lemari pakaian berikut bisa jadi panduan.

Baca Juga: Donasi Baju Jangan Sembarang, Waspadai Limbah Pakaian yang Kotori Bumi

Mana yang harus disimpan dan dibuang? Butuh rasionalitas dan kerelaan.

Merapikan lemari pakaian memang tidak mudah.

Di lemari pakaian, tak hanya pakaian saja yang sering disimpan di sana, tapi juga barang-barang lain yang dianggap penting dan jadi kenangan.

Butuh waktu dan kesabaran unuk membereskannya.

Dan yang penting, butuh kerelaan untuk membuang pakaian dan barang-barang yang sudah tidak dipakai.

Memang, seringkali rasa sayang akan benda timbul saat akan membuang suatu benda.

Namun itu mesti dilakukan supaya lemari tetap rapi.

Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini akan membantu kamu menentukan apakah pakaian yang sedang di tanganmu itu layak disimpan atau tidak.

Baca Juga: Tips Gunakan Ambalan jadi Solusi Kamar Mandi Mungil, Gantikan Lemari!

Sugar & Cloth
Sugar & Cloth

Pakaian dan barang lama belum tentu cocok dipakai di tahun-tahun yang akan datang.

Kapan terakhir kalinya saya memakainya?

Jika kamu memakai baju itu sudah berbulan-bulan lalu atau bahkan tahun lalu, itu artinya benda itu tidak berguna lagi bagi kamu dan harus dibuang.

Apakah saya akan membutuhkannya atau memakainya lagi di masa datang?

Ini adalah pertanyaan paling sulit dijawab karena kemungkinan kamu akan berpikir kalau kamu memang membutuhkannya lain waktu.

Namun, bersikaplah lebih rasional dan jangan terbawa emosi.

Pakaian-pakaian yang disimpan dalam waktu lama misalnya, di tahun-tahun mendatang belum tentu muat kamu pakai dan belum tentu sesuai dengan tren yang berlaku.

Belum tentu juga kamu mau memakainya lagi.

Baca Juga: Hindari Jamur hingga Penyakit Kulit, Begini Cara Menyimpan dengan Benar di Lemari

nanny's place

Saat membuangnya mungkin berat, tapi saat melihat lemari rapi akan puas.

Jika saya membuangnya, dan ternyata di lain waktu saya membutuhkannya, apakah akan sulit menemukan penggantinya?

Benda-benda kenangan adalah benda yang tak tergantikan dan tidak ternilai harganya sehingga wajib disimpan.

Namun jangan juga terlalu berlebihan menyimpan semua benda kenangan.

Pilih yang penting saja.

Apakah benda ini berkaitan dengan pajak, asuransi, ataupun garansi?

Benda-benda yang berkaitan dengan hukum, kepemilikan, seperti halnya surat-surat dan bukti pembayaran tentu tak bisa dibuang.

Mana pakaian atau barang yang betul-betul bisa dibuang mana yang bisa dihibahkan?

Membuang pakaian atau barang semestinya juga jangan menjadikan limbah tak berguna dan menambah kotor bumi.

Pilih pakaian yang masih layak pakai, dan donasikan atau hibahkan ke yang memerlukan.

Membuang ke tempat pembuangan sampah adalah pilihan terakhir setelah usaha memodifikasi jadi barang lain (taplak, kain lap, dll) sudah dilakukan.

Nah, setelah mempertimbangkan semua hal di atas, kamu tak akan ragu lagi untuk membuang pakaian dan barang yang tak terpakai.

Awalnya mungkin kamu akan menyesalinya, namun setelah melihat lemari kamu kembali rapi, kepuasaanlah yang kamu rasakan.

Baca Juga: Cara Ini Bikin Lemarimu Rapi, Inilah 8 Barang dan Simpan Idealnya

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya