IDEAonline- Beberapa dekade lalu, dinding berlapis cat akan lebih dipilih daripada dinding dengan lapisan semen saja.
Sebab, cat dinilai dapat menyembunyikan ketidaksempurnaan selama proses pembangunan dinding.
Namun kini, banyak pula orang yang mengagumi keindahan dinding telanjang.
Keinginan untuk kembali dekat dengan alam dan membawa sesuatu yang natural ke rumah menjadi pemicunya.
Dinding dengan kesan unfinished bermaterialkan semen ekspos mulai umum diterapkan di rumah-rumah.
Warna abu-abu yang berasal dari semen ekspos membuat suasana rumah lebih membumi dan hangat.
Baca Juga: Redam Suara Bising dengan Dinding Gipsum, Begini Cara Pasangnya
Perbedaan gradasi warna yang mungkin terjadi selama proses plester dinding justru menjadi estetika tersendiri.
Sebaran warna yang tak rata justru membuat bangunan terlihat lebih “jujur” dan alami.
Agar dinding semen ekspos di rumah senantiasa bernilai estetis, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Baik selama pembuatannya maupun selama pemakaiannya.
Inilah beberapa tips yang dapat Anda ikuti.
- Berikan coating transparan pada permukaan dinding semen ekspos.
- Agar dinding semen ekspos tak memiliki retak rambut, basahi dulu material bata dengan air sebelum diplester.
- Pilih semen berkualitas baik.
Pastikan pula semen yang Anda pakai mengandung silika sehingga lebih tahan terhadap jamur.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 161.
Baca Juga: Awas! Salah Pilih Pasir Bisa Bikin Dinding Retak dan Atap Bocor