IDEAOnline-Wisma Atlet Kemayoran dimanfaatkan sebagai RS Darurat Covid-19 dan siap dioperasikan Senin (23/3/2020).
Persiapan Wisma Atlet menjadi RS Darurat Covid-19 ini bermula dari Real Estat Indonesia (REI) yang mendesak Pemerintah untuk memanfaatkan 7.462 unit di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai ruang karantina, observasi dan isolasi orang dalam pantauan (ODP) penyakit infeksi menular Corona.
Hal ini menyusul kurangnya daya tampung ruang karantina, observasi, dan isolasi di rumah sakit-rumah sakit rujukan di Jakarta, yang ditunjuk pemerintah.
Meskipun Wisma Atlet Kemayoran tidak didesain sebagai fasilitas untuk keperluan penanganan Covid-19, namun bangunannya sudah dilengkapi dengan furnitur, serta pengatur suhu udara terpisah (split) serta denah ruangan yang lebih luas.
Untuk diketahui, Wisma Atlet Kemayoran terdiri dari 10 menara, tujuh menara pertama berada di Blok D-10 yang terdiri dari 5.494 unit.
Sementara tiga menara lainnya berada di Blok C-2 yang terdiri dari 1.932 unit. Setiap unit memiliki luas 36 meter persegi, yang dilengkapi dengan dua kamar tidur.
Di masing-masing kamar tidur sudah terdapat kasur serta lemari yang bisa digunakan untuk menyimpan pakaian dan barang lainnya.
Kompleks gedung hunian ini juga dilengkapi tempat parkir yang bisa menampung 190 bus, 186 mobil, dan 33 minibus, termasuk sepeda dan sepeda motor di Blok C3.
Adapun di Blok B8 terdapat area parkir yang bisa menampung 112 mobil dan 29 bus, serta sepeda dan sepeda motor.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan pekerjaan persiapan fisik bangunan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk dimanfaatkan sebagai tempat karantina, observasi, dan isolasi orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19, sejak Rabu (18/3/2020).
Sesuai penjelasan mengenai site plan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, ada empat tower yang disiapkan di Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower satu, tiga, enam, dan tujuh.
Khalawi sebelumnya menjelaskan, Kementerian PUPR sudah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian BUMN, dan kementerian/instansi lain terkait RS Darurat Covid-19.
Dia memperkirakan, keempat tower tersebut dapat
Khalawi memaparkan, tower 1, yakni lantai 1 sampai 24, akan diperuntukkan bagi dokter dan tenaga medis. Jumlah kapasitas sebanyak 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang.
Sementara itu, tower 3, tepatnya di lantai 1–24, akan digunakannya sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Di sini tersedia 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang.
Untuk tower 6, yaitu lantai 1–24, akan digunakan sebagai RS darurat dan ruang rawat inap pasien. Kapasitasnya 650 unit dan bisa menampung 1.750 orang.
Adapun tower 7 dibagi menjadi beberapa fungsi. Lantai 1 digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 sebagai ruang pemulihan, serta lantai 4-24 berfungsi untuk ruang rawat inap pasien. Dia menuturkan, kapasitas tower ini mencapai 886 unit karena kapasitas daya tampung 1 kamar adalah 3 orang pasien.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul ""REI Desak Pemerintah Manfaatkan Wisma Atlet untuk Ruang Isolasi Corona" dan"4 Tower Wisma Atlet Kemayoran Disiapkan Sebagai Rumah Sakit Darurat."