Rumah 130M2 Mengekspos Material Merespons Lingkungan, Punya Taman Atap

Selasa, 24 Maret 2020 | 11:00
Dok. Paulus Mintaraga

Ruang keluarga dengan furnitur secukupnya agar runag terkesan luas.

IDEAOnline-Unik, berkarakter, dan kontras.

Ungkapan itu yang muncul saat melihat desain rumah milik Hendro yang juga berfungsi sebagai toko di daerah Keprabon, Solo, Jawa Tengah ini.

Di antara jajaran ruko berwajah modern dan di-finishing dengan cat beragam warna, rumah ini tampil dengan material ekspos tanpa finishing.

Material bata, beton, dan kayu yang diekspos begitu mendominasi tampilan muka rumah hingga tampak menonjol di antara bangunan lainnya.

Adalah Paulus Mintarga—seorang lulusan teknik sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta yang lebih dikenal sebagai arsitek karena karya-karya arsitekturnya yang luar biasa—perancang desain bangunan ini.

Sama seperti karya-karya Paulus lainnya, karya ini terlahir dari sebuah nilai kejujuran spontanitas dan spontanitas yang jujur.

Penggunaan material ekspos seolah menjadi simbol dari kejujuran dan identitas dari karya Paulus ini.

Baca Juga: Tips Hadirkan Gaya Ekspos di Rumah dengan Material Unfinished, Enggak Seram Kok!

Dok. Paulus Mintaraga

(ki) Ruang makan didesain

Lebih Menyukai Material Lokal

Penggunaan material lokal yang diekspos ini tak hanya di fasad rumah.

Di dalam rumah pun, material ekspos ini terlihat hampir di semua sudut ruang.

Walau banyak yang diekspos, tak membuat rumah ini terlihat kuno, tradisional, dan kotor.

Material ekspos ini tetap tampil modern dan bersih serta sangat cocok diaplikasi di gaya rumah sekarang ini.

Proses mendesain pun terbilang sangat cepat.

Penggunaan material lokal tak hanya membuat unik tampilan tetapi biaya jadi relatif efisien dan optimal.

Material ekspos juga membuat bujet membangun rumah relatif lebih murah.

Baca Juga: Tips Dinding Lebih Menarik dengan Ekspos, Melapis, dan Ceruk Estetis

Dok. Paulus Mintaraga

Taman atap, tempat penghuni rumah bersantai di sore hari.

Responsif terhadap Lingkungan

Selain unik, rumah ini dirancang sangat responsif terhadap lingkungan sekitar.

Bagi Paulus, merespon lingkungan merupakan hal yang sangat penting karena memiliki banyak manfaat setelah rumah terbangun.

Sisi responsif itu terlihat dari bukaan yang lebar yang dirancang di fasad rumah ini sehingga pemilik rumah tidak perlu menyalakan lampu saat siang hari.

Walau dirancang dengan bukaan yang lebar, rumah ini tetap adem.

Hal ini karena adanya secondary skin pada fasad rumah, yang mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk.

Kenyamanan rumah ini juga tercipta berkat sirkulasi udara yang sangat baik.

Udara dapat keluar masuk dengan bebas melalui dinding kisi-kisi yang diletakkan sejajar dengan tangga.

Baca Juga: Mengekspos Taman dan Pagar agar Cantik di Malam Hari, Pakai Lampu Ini!

Dok. Paulus Mintaraga

(ki) Tangga dari bata ekspos dan kayu. (tgh) Void di atas tangga. (ka) Selasar di samping taman di lt. 3

Bahkan dinding kisi-kisi ini dibuat setinggi bangunan.

“Dengan mengoptimalkan bukaan di semua ruang membuat bangunan jadi ramah lingkungan dan relatif menghemat penggunaan energi cahaya dan pendingin buatan, khususnya di siang hari,” ucap Paulus yang menyelesaikan pembangunan rumah ini termasuk interiornya selama 15 bulan dengan ritme dan kecepatan yang normal.

Bagi Paulus, segala aspek yang ingin dicapai ini dirasa berjalan dengan baik dan optimal karena letak lahan berada di sudut pertemuan antara jalan utama dengan gang.

Dok. Paulus Mintaraga

Dapur didesain dnegan bnyak penyimpanan.

Hal ini membantu dan memudahkan ia dalam mengatur bukaan, baik untuk ventilasi udara maupun cahaya. Semua ruang pun jadi terang di kala siang dan adem di sepanjang hari.

Menciptakan Lingkungan Baru

Bukan hanya material ekspos yang membuat rumah ini jadi menarik.

Masuk ke dalam bangunan, terlihat ruang-ruang yang sangat nyaman dan cantik.

Furnitur-furnitur yang mengisi ruangnya pun sangat menyatu dengan konsep bangunan secara keseluruhan.

Baca Juga: Unik Banget, Rumah Ini Miliki Kisi Jendela yang Multifungsi, Loh!

Dok. Paulus Mintaraga

Fasad rumah tampak depan.

Interior rumah dirancang dengan konsep custom dan built-in.

Furnitur custom membuat tampilan perabot jadi lebih proporsional di dalam ruang dan menyatu dengan konsep bangunan.

Sementara konsep built-in membuat ruang lebih hemat tempat.

Melangkah ke lantai atas, ada taman atap.

Hijaunya tanaman bunga, rumput, dan tanaman sayur, ditambah elemen hardscape, seperti hamparan batu alam dan lantai kayu, membuat taman atap ini tampil sangat cantik.

Berada di taman ini, berasa di dunia tersendiri yang kondisinya sangat jauh dengan keadaan lingkungan sekitar.

Bahkan hadirnya kisi-kisi kayu yang terlihat sebagai elemen hardscape yang makin mempermanis tampilan taman atap ini.

Pemilik rumah pun dapat duduk bersantai di area ini sambil minum teh di sore hari.Rum

Menarik, kan?

Baca Juga: Rumah Tropis Mungil yang Alami dengan Tempelan Bata-bata Unik

Tag

Editor : Maulina Kadiranti