IDEAonline -Bunda, susunya kemasukan semut. Enggak mau minum, ah!” seru Abel sambil meletakkan kembali gelasnya di atas meja.
“Abel berangkat, ya,” tambahnya seraya bergegas menuju pintu depan.
Ia kemudian masuk ke dalam mobil jemputannya.
Apa yang dialami Abel mungkin juga pernah terjadi pada kita.
Menurut Upik Kesumawati Hadi, DVM, MS, Ph.D., Kepala Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, semut memiliki perilaku makan sebagai predator atau pemakan bangkai.
“Ini menyebabkan serangannya pada makanan dan minuman membuat kita merasa jijik danogahmengonsumsinya,” ujarnya.
Kehadiran semut memang merepotkan bagi kehidupan manusia.
Selain memberi kesan jorok, semut juga mengganggu kenyamanan. Bayangkan saja, lagi asyik-asyik mengetik pakai komputer tiba-tiba ada serangan semut merah kecil.
Lumayan juga efek serangannya, bisa membuat kulit gatal-gatal.
Kehadiran semut yang berjalan beriringan sepanjang dinding, juga mengurangi estetika rumah.
Baca Juga: Habiskan Waktu di Rumah Aja? Yuk Coba Kegiatan Ini Biar Engga Bosan, Bisa Gunakan Selimut Juga!
Selain itu, sifat semut sebagai omnivor (pemakan segalanya), seperti dahak yang mengandung berbagai kuman penyakit, berpotensi menularkan penyakit pada manusia dan hewan.
Gerombolan semut juga bisa merusak kerja peralatan elektronik.
“Kami pernah mendapat laporan dari masyarakat bahwa kulkas yang baru dibelinya beberapa bulan, tiba-tiba ruangfreezer-nya tidak dingin lagi.
Ternyata, setelah diteliti oleh teknisi, pada bagian kompresornya ditemukan koloni semut yang jumlahnya ribuan.
Gerombolan semut inilah yang membuat kerja kompresor tidak optimal,”
Kehadiran semut di dalam rumah tentu bukan tanpa sebab.
Seperti pepatah mengatakan ”Ada gula ada semut”.
Seperti serangga lainnya, semut selalu mencari makanan di luar sarangnya. Bahkan tidak jarang semut pergi jauh, seraya meninggalkan jejak zat kimia (pheromone) agar mereka dapat menemukan jalan kembali ke sarangnya.
Baca Juga: Berbagi IDEA Makeover Ruang Hemat dan Memikat dengan Cutting Sticker
Baca Juga: APD Langka, Dukung Tenaga Medis Indonesia Tangani COVID-19, Sharp Donasi Masker N-95
Bila mereka bertemu dengan sesuatu yang dapat dimakan, mereka akan memanggil teman-temannya.
Semut lainya akan datang dan menemukan lokasinya dengan cara mencium baupheromoneyang ditinggalkan temannya. Proses ini terus berulang.
Dengan memperhatikan pola kerja semut, Upik mengingatkan jangan menganggap remeh jika melihat 1 atau 2 semut merayap di dalam rumah.
Apalagi jika dari waktu ke waktu Anda melihatnya.
Karena itu berarti bukan hanya ada 2 semut seperti yang terlihat, namun ribuan bahkan jutaan semut bersembunyi di sarangnya di sekitar rumah.
(*)