Pandemi Covid-19 Jadi Lebih Sering Mencuci Baju? 3 Cara Bijak Cuci Baju Aman, Hemat, dan Ramah Lingkungan

Minggu, 29 Maret 2020 | 16:51
ThriftyFun.com

Menghilangkan virus yang menempel pada pakaian bisa dilakukan dnegan mencucinya.

IDEAOnline-Mencuci pakaian kotor termasuk rutinitas harian yang dilakukan setiap rumah tangga.

Namun saat ini, virus Covid-19 mengancam dengan penyebarannya yang begitu mudah, yang salah satunya bisa menempel di baju atau kain yang kita pakai.

Jika dulu, berganti baju bisa dilakukan setelah 2-3 kali dipakai (untuk pemakaian yang hanya sebentar dan bukan ke tempat yang kotor), kini, sekali keluar, entah cuma satu atau dua jam, seperangkat baju mesti diganti semua.

Bukan paranoid, namun inilah yang disarankan oleh Dinas Kesehatan dan para ahli untuk menjamin tubuh dan rumah kita terbebas dari virus Corona ini.

Akibatnya, kegiatan mencuci ini jadi lebih sering dilakukan.

Demi memperoleh pakaian bersih layak pakai, ratusan liter air bersih digunakan plus limbah sabun dihasilkan sehingga berpotensi mencemari lingkungan.

Tak hanya itu, pemakaian listrik untuk mengaktifkan mesin cuci pun tak dapat dihindari.

Nah, bagaimana kiat meminimalisasi dampak negatifnya?

Baca Juga: Bulu Hewan Peliharaan Menempel di Pakaian? Ini Cara Mencucinya

Baca Juga: Tips Cegah COVID-19 di Rumah? Buat Ventilasi yang Cukup dan Lakukan Hal Ini!

Pilih deterjen ramah lingkungan.

Pastikan Aman dan Ramah Lingkungan

Pemakaian deterjen atau sabun cuci telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.Namun apakah kamu sudah yakin deterjen yang digunakan aman dan ramah lingkungan. Pilih sabun yang mudah terurai dalam air. Jika masih ragu-ragu, berikut tips singkatnya.

Baca Juga: Sama-sama Bisa Membunuh Virus, Antiseptik Punya Peruntukan Berbeda dengan Desinfektan

Travel Fashion Girl

Takaran deterjen, pewangi, dan pemutih sesuai kebutuhan.

Takaran pastiSesuaikan takaran sabun, detergen, pemutih maupun pewangi dengan petunjuk pada kemasan guna meminimalisir air limbah yang masuk ke dalam tanah.

Biasanya, kamu bisa menggunakan tutup botol produk tersebut sebagai wadah takaran.

Lebih baik gunakan bahan-bahan pembersih yang ramah lingkungan.

Tanpa disadari, sumber limbah rumah tangga terbanyak berasal dari dapur dan service area.

Zat kimia hasil limbah rumah tangga turut andil mencemari berbagai tempat penampunganair semisal air tanah, sungai, dan laut sehingga merusak keseimbangan mineral, kesuburan tanah, bahkan ekosistem dalam jangka panjang.

Baca Juga: Ruang Cuci Bersih Saja Tak Cukup, Jaga Keawetan Baju dengan Cara Ini!

spreipercabandung.blogspot.com

Mesin cuci frontloader umumnya lebih hemat pemakaian air.

Pakai Mesin Cuci Berlabel Hemat Energi

Mesin cuci berlabel energy efficient atau hemat energi akan lebih hemat energi sampai 50% dan irit pemakaian air hingga 60% ketimbang mesin cuci biasa.

Meski mesin cuci tutup atas (toploader) biasanya memiliki kapasitas mencuci yang banyak,namun mesin cuci berlabel energy-efficient umumnya dimiliki oleh mesin cuci tutup depan yang lebih irit penggunaan air dan energi listrik.

Umumnya mesin cuci front loader menggunakan 100 liter air, sedangkan mesin cuci top loader sekitar 150 liter air.

Pilihlah mesin cuci yang memiliki waktu putar maupun kekuatan putar bervariasi sehingga kamu dapat menyesuaikannya dengan jenis bahan pakaian yang dicuci, karena setiap jenis pakaian akan memengaruhi kecepatan putar.

Kian cepat putaran yang dipilih maka makin banyak air yang dibutuhkan.

Artinya, semakin lama pula waktu pengeringan yang diperlukan. Engga hemat lagi kan?

Menghemat listrik dapat dilakukan antara lain menggunakan mesin cuci secara optimal.

Caranya adalah cuci pakaian setelah terkumpul hingga mencapai batas maksimal kapasitaspenggunaan mesin yang dianjurkan.

Ini dimaksudkan agar kelak kamu tak perlu sering mencuci. Artinya, pemakaian air plus listrik lebih hemat.

Jika hanya ada 1-2 baju kotor, cuci saja dengan tangan.

Baca Juga: Enggan Memasak dan Mencuci Pakaian, Sang Suami Tega Bunuh Istrinya yang Sedang Hamil!

Tag

Editor : Maulina Kadiranti