IDEAOnline-Bahaya kebakaranbisa mengancam siapa saja.
Penyebabnya pun beraneka ragam.
Korsleting listrik, tabung gas meledak, lilin terbakar dan lainnya.
Pada beberapa kejadian, api justru semakin membesar dan meluas saat dilakukan upaya pemadaman.
Akibatnya, kebakaran jadi menelan lebh banyak korban, baik jiwa maupun material.
Saat terjadi kebakaran, memang langkah pemadaman harus dilakukan sesegera mungkin agar kebakaran tak membesar.
Namun, proses pemadaman harus dilakukan dengan penanganan yang tepat.
Yang harus diingat adalah, beda sumber kebakaran, beda pula sistem pemadamannya.
Sebagai panduan, berikut cara memadamkan kebakaran sesuai dengan jenis sumber apinya.
Baca Juga: Api Merah Tanda Kompor Tak Beres? Kontrol Bagian Ini dan Cara Rawatnya
Baca Juga: Jangan Remehkan AC Bocor, 7 Cara Cegah Kebakaran Akibat Korsleting
Kebakaran benda padat selain logam, seperti kayu, kertas, kain, plastik, dan tumbuhan kering dapat dipadamkan menggunakan air, foam, dry chemical, dan halon.
Untuk kebakaran yang disebabkan oleh bahan cairan/gas yang mudah terbakar, misalnya minyak bumi, bensin, gas, dan lemak, pemadaman dengan CO2 (karbon dioksida), foam, dry chemical, dan halon lebih cocok.
Bila kebakaran disebabkan oleh fong (percikan bunga api listrik) dan kebocoran listrik, hindari menggunakan air sebagai alat pemadam.
Gunakan CO2 (karbon dioksida), dry chemical, dan halon. Penggunaan air bisa membahayakan karena bisa menyebabkan penghuni tersengat listrik.
Sistem isolasi dan pemadam api khusus seperti bubuk Piren LXD1 cocok untuk memadamkan kebakaran dari bahan yang menggandung logam.
Baca Juga: Dapur Ngebul Saat Lebaran Pastikan Aman, Ini Cara Pilih Kompor Gas
Baca Juga: Bahaya Nih, Ada Risiko Tersengat Listrik Saat Pasang Lampu Neon!
(*)