Mengenal Parket Si Lantai Kayu, Tak Harus yang Solid, Dua Jenis Lainnya Juga Ada, Ini Plus Minusnya!

Sabtu, 18 April 2020 | 14:30
Tribunnews.com

Lantai kayu atau parket memberi kesan hangat dan elegan. Inovasinya memberi banyak pilihan.

IDEAOnline-Kayu merupakan bahan penutup lantai yang sudah digunakan sejak dulu. Dari mulai rumah-rumah tradisional sampai bangunan modern sekarang ini, pesona kayu seolah tak pernah pudar.

Lantai kayu yang sering disebut parket selalu menjadi pilihan bagi mereka yang ingin rumahnya beralaskan material lantai selain keramik atau batu-batuan.

Karakter kayu yang khas mampu menghadirkan suasana hangat pada sebuah ruang.

Warnanya kecokelatan dan sifat bahannya mampu menyeimbangkan suhu ruang.

Lebih lagi, kualitas kayu yang prima bahkan menjadikan ruang tampil lebih elegan.

Baca Juga: Tips Cegah Rayap di Rumah, Kecoh dengan Kayu yang Tidak Mereka Suka!

Tak heran, penutup lantai dari kayu tetap digunakan sampai saat ini, seolah tak pernah ketinggalan jaman.

Di sisi lain, kepedulian lingkungan digemakan ke seluruh penjuru dunia.

Pemanfaatan kayu sebagai material bangunan ditengarai sebagai salah satu menyusutnya luas hutan di muka bumi ini.

Sebagai solusinya, berbagai inovasi pun ditawarkan para produsen agar kayu terus berkelanjutan penggunaannya, tanpa mengorbankan alam lebih banyak lagi.

Jika dahulu kayu sebagai penutup lantai hanya terbuat dari kayu utuh, kini dikenal juga berbagai produk olahan kayu sebagai penutup lantai.

Dengan begitu, kayu-kayu langka dapat dikurangi penggunaannya, dan kayu-kayu industri diperbanyak porsinya.

Baca Juga: Bingung Akan Memakai Lantai Kayu? Simak 6 Pertimbangan Sebelum Memasang

Foto Adeline Krisanti

Produk turunan lantai kayu, parket motif kayu cocok diaplikasikan di kamar anak karena hangat dan empuk.

Kayu sisa industri pun tak lagi terbuang percuma. Dengan pengolahan yang canggih, kayu-kayu olahan itu tak kalah kualitasnya dengan penutup lantai dari kayu solid.

Peningkatan kualitas pelapis lantai dari bahan kayu antara lain ada pada bahan pelapis permukaan teratas.

Ini karena di bagian itulah lantai kayu banyak mendapat masalah, seperti tergores dan menyerap noda cair.

Inovasi coating ini juga memungkinkan bilah lantai kayu tahan api dan tidak mengalami perubahan warna jika terpapar matahari.

Di samping itu, teknik pemasangan lantai kayu juga kian mudah.

Sambungan antarlantai kayu hampir semuanya sudah menggunakan sistem tounge and groove (lidah dan cekungan).

Sistem ini memungkinkan tiap lembar lantai kayu terkunci di tempatnya dengan tepat.

Lantai kayu masa kini juga dapat langsung dipasang pada permukaan lantai lama atau lantai acian.

Lantai lama cukup dilapisi dengan undelayer, berupa lembaran polyurethane, kemudian lantai kayu dipasang di atasnya.

Underlayer ini, selain dapat meredam suara, juga sebagai pencegah kelembapan dari lantai lama, terutama yang terbuat dari semen, beton, atau keramik.

Baca Juga: Lantai Kayu Terkena Noda Darah, Ikuti Langkah Membersihkan Ini

dok. bestartisticinteriors.com
dok. bestartisticinteriors.com

Inovasi produk menghasilkan kreativitas dalam pemasangan lantai parket.

Jenis Lantai Kayu

Berkat berbagai inovasi yang dilakukan para produsen, di pasaran kini terdapat beberapa jenis lantai kayu yang umum dikenal.

1.Solid Wood

Ini merupakan jenis lantai kayu yang paling dulu digunakan.

Ia merupakan bilah-bilah kayu utuh yang disusun melapisi lantai.

Kayu solid memang tiada duanyam terutama dalam hal keelokan dan kekuatannya.

Namun, kayu memiliki muai susut yang besar sehingga cuaca dapat sedikit mengubah dimensi kayu.

Kayu solid membutuhkan perawatan yang cukup rumit berupa pemolesan berkala.

2.Engineered Wood

Lantai kayu jenis ini merupakan solusi untuk mengurangi harga lantai kayu solid yang cukup tinggi.

Jenis ini terbuat dari beberapa lapis kayu.

Bagian paling atas adalah lapisan kayu solid atau veneer sebagai lapisan yang menentukan motif lantai kayu.

Permukaan teratas ini dilapis coating untuk melindungi permukaannya.

Di bawahnya adalah beberapa lapis multipleks yang disusun dengan arah saling bersilangan untuk mengurangi muai susut kayu.

3.Laminated Flooring

Jenis yang terakhir ini dibuat dengan memanfaatkan sisa kayu.

Bahan utama jenis lantai kayu ini adalah serbuk kayu yang dibuat menjadi bubur.

Dengan dicampur lem, bubur ini kemudian dipres sehingga menjadi lembaran (fiberboard).

Sesuai kerapatannya, bahan ini biasa disebut MDF (Medium Density Fiberboard) atau HDF (High Density Fiberboard).

Lapisan teratasnya dilapisi paper décor yang di-print dengan motif kayu.

Setelahnya ada coating melamin lagi untuk melindungi permukaan lantai kayu.

Berbagai pilihan lantai kayu hasil inovasi ini juga membuka peluang bagi konsumen untuk bereksperimen dalam mendesain ruang menggunakan lantai kayu.

Motif dan warna tidak lagi terbatas jenisnya.

Desain ruang seperti apa pun cocok dipadukan dengan penutup lantai yang satu ini.

Baca Juga: Ubah Sendiri, Simak DIY Ubah Lantai Keramik Jadi Lantai Kayu!

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya