IDEAOnline-Seperti halnya cahaya alami yang dalam penggunaannya perlu disaring dan dikelola, maka cahaya buatan (lampu) pun harus direncanakan sebaik mungkin agar kehadirannya menciptakan kenyamanan dan membantu berjalannya aktivitas di rumah.
Mengaplikasikan lampu memang tak bisa asal pasang. Namun, harus memerhatikan banyak hal terkait dengan cahaya yang bisa dihasilkan dari lampu itu sendiri.
Cahaya yang terlalu terang akan membuat mata kita silau. Sebaliknya jika kurang cahaya maka mata akan berakomodasi terus menerus sehingga cepat lelah.
Pencahayaan buatan tidak boleh sampai menimbulkan pertambahan suhu udara.
Sumber cahaya (lampu) haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.
Beda Fungsi, Beda Pencahayaan
Setiap rumah memiliki kebutuhan pencahayaan yang berbeda.
Umumnya, cahaya yang datang dari sumber cahaya akan digunakan untuk tiga hal yaitu bekerja, membaca, dan sebagai elemen estetis pada ruang.
Cahaya yang sampai ke ruang (objek) haruslah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan ruang, dan sesuai dengan kebutuhan cahaya bagi tiap orang yang melakukan aktivitas.
Oleh karenanya, aplikasi lampu harus memerhatikan tingkat cahaya yang dibutuhkan.
Tingkat cahaya yang dibutuhkan tiap orang juga berbeda-beda tergantung pada usia, ukuran objek yang dilihat, serta tingkat dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Setiap ruang mempunyai tingkat pencahayaan atau iluminasi yang standar yang dirasakan nyaman dan sesuai kebutuhan.
Sumber cahaya yang digunakan selayaknya memberikan efek seperti yang diinginkan dan sesuai dengan yang dibutuhkan setiap orang.
Bicara soal fungsi, ada 3 jenis aplikasi pencahayaan yang biasa dikenal.
Baca Juga: Yuk Kenali Berbagai Jenis Lampu yang Cocok untuk Ruang Keluarga
Pertama, pencahayan umum atau general yang digunakan untuk menerangi seluruh ruang dan biasa diletakkan di langit-langit.
Kedua, cahaya khusus untuk aktivitas atau tugas tertentu. Contohnya, lampu meja pada sebuah ruang kerja. Ketiga, lampu untuk aksen.
Jenis yang ketiga ini lebih mengutamakan unsur dekoratif. Contohnya, lampu sorot yang digunakan untuk menerangi sebuah lukisan di suatu ruang.
Pertimbangkan Efek Psikologis di Setiap Ruang
Cahaya buatan juga memiliki efek psikologis.
Pencahayaan untuk sebuah ruang yang digunakan untuk jamuan makan malam dalam pesta yang akbar dan menampung banyak orang, tentu berbeda dengan pencahayaan yang diterapkan pada sebuah kafe yang didesain khusus untuk candle light dinner misalnya.
Dalam jamuan makan di sebuah pesta akbar, cahaya dibuat terang benderang untuk mendukung suasana pesta meriah, mewah, dan ceria.
Sedangkan sebuah ruang yang diset untuk candle light dinner akan menerapkan cahaya remang-remang yang memberi efek hangat, dekat, dan intim.
Desain ruang makan di sebuah rumah tingga dengan pencahayaan di sebuah café atau restoran tentu beda. Rumah tinggal ada suasana keakraban di antara penghuni, sementara di café atau restoran lebih mereiah, remang-remang.
Baca Juga: Berperan Estetis dan Edukatif, Jangan Salah Memilih Lampu Kamar Anak
Manfaatkan Objek sebagai Reflektor
Efek cahaya juga bisa dihasilkan dari hasil refleksi cahaya terhadap objek-objek yang disinari. Ini berhubungan dengan pilihan warna objek yang disinarinya.
Warna cat dinding yang cerah seperti putih, hijau pupus, atau krem akan merefleksikan cahaya lebih baik, sehingga efek yang dihasilkan dari pencahayaan lebih maksimal.
Selain warna, cermin juga dapat merefleksikan cahaya ke seluruh ruangan. Refleksi cahaya melalui cermin dapat membuat ruang lebih terang dan lapang.
Optimalkan Warna Cahaya untuk Ciptakan Kesan
Kita mengenal dua jenis warna cahaya, putih dan kuning.
Cahaya putih dari lampu neon, misalnya, lebih memberikan kesan dingin, sejuk, formal, lebih terang dan lebih modern.
Adapun warna kuning berkesan lebih hangat, dekat, cosy, dan romantis.
Dengan berkembangnya teknologi, saat ini ada jenis lampu yang bisa menghasilkan cahaya selain cahaya putih dan kuning.
Misalnya seperti LED yang Maka, ini memberi banyak keleluasaan pilihan dengan tak adanya keterbatasan warna.
Baca Juga: Ciptakan Mood Baik di Setiap Ruang Pakai Warna Lampu, Ini Faktanya!
(*)