IDEAonline -Segitiga adalah bentuk yang dianggap paling tidak efisien untuk bangunan. Namun di bangunan ini, bentuk segitiga justru dapat menghemat tempat.
Kavling yang terbatas seringkali menjadi kendala untuk membuat sebuah desain yang maksimal.
Dengan kavling yang pas-pasan, bangunan yang dibangun di atasnya pun seadanya, yang penting cukup untuk diletakkan di tempat tersebut.
Namun tidak demikian yang terjadi di vila ini.
Meskipun lahan yang tersedia hanyalah lahan sisa, bentuk bangunan yang berdiri di atasnya diolah agar tetap terlihat unik dan menarik.
Lahan sisa yang berpotensi ini, oleh Jasa Interior Desain— tim arsitek Villa Air—diolah untuk dijadikan tempat wisata yang indah.
Baca Juga: Jadi Area Rawan di Rumah, Yakinkan Tangga Kuat dengan 5 Faktor Ini
Baca Juga: Berbagi IDEA 3 Cara Percantik Area Tangga, Praktis Sederhana
Mereka mencoba membuat terobosan bangunan vila. Bentuk masif segitiga ini justru terlihat cantik di tengah lahan yang juga merupakan pegunungan.
Untuk Menghemat Kavling
Bentuk segitiga yang dipakai pada vila ini tidak dimodifikasi, sehingga bangunan terlihat seperti tenda.
Atap membentang dari atas hingga ke bawah, secara langsung menjadi sebuah dinding bagi ruangan di dalamnya.
Pada pintu masuknya dibuat sebuah portico kecil sebagai penanda yang mempertegas entrance.
Lalu bagaimana cara menghemat kavling dengan bentuk segitiga ini? Setiap bentuk segitiga dibagi dua bagian, dengan menggunakan sebuah dinding pembatas yang dibuat tepat pada tengah segitiga.
Sehingga dalam satu segitiga sama kaki yang terbangun, akan terdapat dua buah segitiga siku-siku yang berukuran lebih kecil.
Cara ini otomatis bisa menghemat kavling yang terbatas dengan adanya dua bangunan dalam satu kesatuan.
Baca Juga: Jadi Area Rawan di Rumah, Yakinkan Tangga Kuat dengan 5 Faktor Ini
Pembagian segitiga ini hanya bisa dilihat bila Anda sudah berada di dalam bangunan.
Agar tidak saling mengganggu antara satu vila dengan vila sebelahnya, maka dinding pembatas yang dibuat adalah sebuah dinding masif yang sudah dirancang sehingga kedap suara.
Ruang-ruang yang ada di dalamnya tentu saja dibuat mengikuti bentuk luar bangunan.
Vila yang terdiri dari tiga lantai ini, setiap lantainya mempunyai luasan yang tidak sama.
Semakin ke atas, semakin kecil ruangan yang tersedia.
Meskipun begitu, bentuk ruangan tidak terlihat dipaksakan, tetap nyaman dan efisien.
Ini karena ruangan yang ada tetap dibuat bentuk persegi panjang, hanya saja dinding yang ada dibuat tidak penuh hingga ke atas, agar tidak “bertabrakan” dengan atap.
Vila Kebun
Penghematan lahan yang dilakukan oleh tim arsitek tidak hanya agar kavling yang terbatas bisa memuat beberapa buah vila, namun ini juga bertujuan untuk menghijaukan lahan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Dinding Kaca atau Kaca Air dengan Mudah?
Oleh karena itu, vila ini juga disebut sebagai vila kebun, yang mengutamakan penghijauan untuk setiap bangunannya. Untuk mempertegas istilah vila kebun ini, semua dibuat “terbuka.
Keterbukaan ini ditujukkan antara lain dengan banyaknya kaca yang dipakai pada bangunan ini.
Kaca di sini juga berfungsi sebagai penyimpan panas, sehingga pada malam hari, udara di dalam vila tidak terlalu dingin. Untuk pemisah ruangan hanya digunakan dinding setengah (tidak penuh sampai plafond) dengan menggunakan balustrade.
“Knockdown House”
Bangunan ini dibuat dengan system knockdown, sehingga meski segitiga yang dipakai adalah bentuk yang masif, namun bangunan secara keseluruhan tetap terlihat ringan.
Hanya dinding pemisah dan kamar mandi yang dibuat permanen. Bahkan tangganya juga menggunakan sistem knockdown.
Agar seluruh tampilan bangunan tampak serasi, selain kayu juga digunakan material batu kali untuk lantai kamar mandi, dan batu pipih untuk melapisi dinding permanen.
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 55
(*)