IDEAonline -Desain musala lambat laun makin berkembang.
Kalau dulu orang cenderung mengabaikan desain musholla atau musala, sekarang orang makin berusaha keras membuat tampilan musalanya menjadi cantik dan bergaya.
Bentuk-bentuk lengkung yang mirip kubah masjid mulai ditanggalkan. Menurut Adhi Moersjid (arsitek), penggunaan lengkung sebenarnya bukan kewajiban.
“ Yang harus lebih diperhatikan adalah esensi dari musala itu sendiri” tukasnya. Namun, tak ada larangan juga untuk menggunakan lengkung-lengkung itu sebagai ornamen pada musala.
Yang penting, ornamen yang ada tidak terlalu ramai dan ribut.
Kalaupun memaksa ingin memakai yang “ribut-ribut”, jangan meletakkannya di mihrab karena bisa merusak konsentrasi saat salat.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Tilik Renovasi Dapur Murah Mulai Rp 2 Jutaan Milik @Idekuhandmade
Baca Juga: Temukan 8 Pemicu Stres Kala Lakukan WFH di Rumah! Apa Saja Menurutmu?
Inspirasi 1 :Luas 2 m x 2,5 m
Seringnya rumah dipakai untuk tempat pengajian membuat si pemilik rumah minta dibuatkan musala yang letaknya strategis.
Yose (arsitek dari Je-Feriashtama) akhirnya membuat musala di perbatasan antara ruang tamu dengan ruang keluarga.
Selain strategis, musala ini dirancang terbuka. Tak ada pintu ataupun dinding yang membatasi pandangan sehingga dari ruang keluarga, musala ini akan terlihat jelas.
Hal ini bukan tanpa maksud. Keterbukaan ini ditujukan agar keluarga atau tamu yang datang merasa terundang untuk ikut salat berjamaah.
Baca Juga: Mau Tips Atasi Kolam Ikan Bocor Hingga Buat Agar Tetap Bersih? Mudah dan Murah!
Baca Juga: Tips Hadirkan Meja Makan Menarik Sambut Ramadhan, Patut Dicontoh!
Keuntungan lainnya adalah, jika musala tidak cukup menampung jamaah, ruang keluarga pun bisa ikut digunakan sebagai musala.
Desain rumah yang minimalis membuat musala atau musholla juga dirancang minimalis. Tak ada lekuk atau permainan di dinding yang biasa kita jumpai pada musala-musala lainnya.
Hanya ada sebuah lukisan kaligrafi berwarna netral di dinding mihrab. Untuk lantai, Yose memilih menggunakan parket kayu, yang kemudian di-finishing melamik warna gelap.
Inspirasi II :Luas5 m x 4 m
Baca Juga: Tangga Cantik Padukan Besi dan Kayu, Ringan dan Tembus Pandang
Mudah perawatan dan serba sederhana, itulah konsep yang melatarbelakangi desainmushollaini.
Ilwansyah, pemilik sekaligus arsitek, tak ingin musalanya menggunakan alas dari karpet, karena karpet mudah basah dan berbau apek.
Tapi ia tak mau juga lantai musalanya terbuat dari ubin. Sebagai jalan tengah, ia menggunakan lantai dari tripleks, yang notabene mudah dibersihkan. Di bawah tripleks diberi lapisan plywood setebal 1 cm.
Dan untuk mencegah air merembes ke plywood dan tripleks, di bawah plywood diberi cor dari semen dan pasir.
Sebagai pembatasmusholladengan tempat wudu,digunakan bambu yang dipasang vertikal dari lantai sampai ke plafon.
Bambu in juga sebagai pengganti teralis pada jendela. Jika matahari bersinar, teralis bambu akan menimbulkan bayangan yang indah.
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 96
(*)