Belum Teruji Kebenarannya, Ternyata Obat Maag di Negara Ini Laku Keras Karena Dipercaya Obati Virus Corona, Ini Faktanya!

Jumat, 08 Mei 2020 | 16:35
(Shutterstock)

Ilustrasi Obat

IDEAOnline-Sejak merebaknya virus corona yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya, berbagai penelitian terus dilakukan dan dikembangkan oleh para ahli.

Aneka jenis obat telah dikabarkan memiliki kemampuan menyembuhkan Covid-19, namun sampai saat ini belum ada satupun uji klinis yang membuktikan kebenarannya.

Famotidine

Begitupun dengan Famotidine yang baru-baru ini dikabarkan sebagai obat covid-19.

Dikutip dari alodokter, Famotidine adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi gejala sakit maag dan heartburn (rasa panas dan nyeri di ulu hati), dan penyakit refluks asam lambung (GERD).

Selain itu, obat ini juga dapat mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sindrom Zollinger-Ellison, tukak lambung, serta ulkus duodenum.

Baca Juga: Tak Sungkan Ungkap Masa Lalunya, Presenter Asal Korea Selatan Ini Ternyata Hidupnya Susah Bahkan Harus Tinggal di Gudang Tanpa WC, Waduh!

Baca Juga: Bak Termakan dengan Ramalannya Sendiri, Roy Kiyoshi Jadi Salah Satu Publik Figur yang Tertangkap Karena Kasus Narkoba di 2020, Begini Isi Rumahnya yang Mistis!

Famotidine bekerja dengan menghambat zat histamin pada reseptor H2 (di lambung), sehingga mengurangi produksi asam lambung.

institute of Economic Affairs
institute of Economic Affairs

ilustrasi obat maag

Melansir Business Insider melalui kompas.com, Selasa (28/4/2020),obat yang diburu warga Amerika Serikat inimemiliki bahan aktif anti mulas yang sedang diteliti dan dipelajari sebagai kemungkinan pengobatan Covid-19.

Uji coba ini dilakukan para peneliti di Northwell Health di wilayah kota New York.

Baca Juga: Hemat Listrik dan Aman Gunakan Kulkas dan Microwave, 2 Peranti Sangat Berperan di Bulan Ramadan

Baca Juga: Ingin Beli Rumah Tanpa Masalah di Kemudian Hari, Rencanakan Keuangan dengan 10 Cara Ini

Salah satu peneliti, Dr. Kevin Tracey mengatakan beberapa jenis obat ini telah mulai kehabisan stok akibat banyak orang yang menimbun obat-obat anti mulas tersebut.

BelumTeruji Kebenarannya

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah famotidine akan berguna dalam pengobatan pasien yang terinfeksi virus corona," kata Dr. Tracey.

Bahkan, jika beberapa manfaat ditemukan, pasien dalam penelitian ini akan diberi dosis yang sangat tinggi secara intravena.

Ini Jauh lebih banyak dari yang biasa dikonsumsi orang untuk mengobati sakit mag.

Majalah Science melaporkan, para peneliti sedang berusaha menjaga penelitian terhadap obat-obatan yang mungkin bisa dijadikan pengobatan pasien Covid-19 dengan sangat hati-hati.

Baca Juga: Bak Termakan dengan Ramalannya Sendiri, Roy Kiyoshi Jadi Salah Satu Publik Figur yang Tertangkap Karena Kasus Narkoba di 2020, Begini Isi Rumahnya yang Mistis!

Baca Juga: Ingin Beli Rumah Tanpa Masalah di Kemudian Hari, Rencanakan Keuangan dengan 10 Cara Ini

"Jika kita membicarakan hal ini kepada orang yang salah atau terlalu cepat, pasokan obat akan hilang," kata Dr. Tracey.

Manfaat yang mungkin ada pada obat mag seperti famotidine tidak berbeda dengan yang sempat terjadi di awal tahun ini, yakni saat pil anti malaria, klorokuin, disebut dapat mengobati virus corona.

Dilansir darialodokter.com, Mengonsumsi Famotidine secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping sepertiSakit kepala, Pusing, Diare hingga Konstipasi.

(*)

#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber Kompas.com