Mengenal Sansevieria Si 'Lidah Mertua', Tanaman Anti Polusi Pilihan Tepat untuk Taman Kering

Selasa, 12 Mei 2020 | 12:30

Selain jadi penghias, sansevieria si lidah mertua membersihkan udara dalam ruang.

IDEAOnline-Sebagai tanaman hias, Sansevieria atau yang biasa disebut "lidah mertua" sangat mudah dirawat, tidak butuh banyak lahan, dan berfungsi sebagai penyerap polutan.

Cocok dengan tuntutan masyarakat zaman ini yang sibuk, tak memiliki lahan yang cukup luas, dan sarat dengan polusi di sekitarnya.

Sebagai komponen taman, sansevieria juga manjadi penghias ruang yang baik karena tampilannya yang menarik.

Syarat tumbuh tanaman ini adalah sebagi berikut.

Habitat

Suhu

Baca Juga: Murah dan Tanpa Listrik, Ruang Bebas Polutan Pakai 5 Tanaman Ini

Tumbuh baik dengan pencahayaan penuh meski tetap tumbuh jika cahaya kurang.

Cahaya

Morfologi

Bunga: berbentuk malai dengan puluhan bungan dalam satu malainya yang berkedudukan simetris mengelilingi tangkainya. Menebar aroma wangi, terlebih di malam hari.

Daun: banyak mengandung air dengan bentuk yang beragam (silindris, melebar, memanjang, dan ada yang tebal dan ada yang tipis). Warnanya juga beragam (hijau tua, hijau bergaris kuning, kuning, cokelat kehitaman).

Batang: pendek, ada di dalam tanah. Sering disebut sebagai bonggol

Akar: jenis akar serabut. Akar yang sehat akan menampakkan warna putih dan berserabut banyak. Memiliki rimpang (rizom) yang menghasilkan tunas anakan.

Baca Juga: Memilih Media Tanam untuk Taman Kering, Batu atau Kayu? Ini Syaratnya!

Inspired Room

Sansevieria si lidah mertua menyimpan air dalam daunnya.

Media Tanam

Ada 4 media tanam yang diperlukan.

Pasir (pilih yang kasar, misalnya pasir malang); Tanah (tanah liat merah); Pupuk organik untuk sumber unsur hara dan menjaga kelembapan tanaman; Bahan organik: gunakan arang sekam, cocopit, atau cacahan pakis.

Pemeliharaan

Tanaman sukulen ini menyimpan air dalam daunnya, sehingga tak boleh menyiramnya terlalu lembap.

Media yang terlalu lembap dan kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan cepat busuk.

Siram dengan semprotan secara merata ke seluruh bagaian tanaman. Lakukan 2-3 hari sekali di musim kemarau.

Jangan ada luka di bagian tanaman karena akan menyebabkan mudah terserang penyakit.

Baca Juga: Taman Kering dengan Pendaran Lampu di Batu Koral, Sederhana Memikat!

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti