Ajak Saudara Tinggal Bersama Privasi Tetap Terjaga, Ide Desain 2 Rumah dalam 1 Lahan

Selasa, 12 Mei 2020 | 17:00
Arsitek Imron Yusuf Ked. Shidiq Quantoro

Hunian unfinished ini menuntut pengerjaan yang sangat tinggi.

IDEAOnline-Ada saat di mana rumah besar terasa luas namun terkesan dingin.

Di sisi lain, ada rumah mungil tapi mampu menghadirkan kehangatan keluarga dengan lebih maksimal.

Alasan inilah yang membuat sebagian orang rela pindah dari rumah mereka yang lebih luas ke hunian yang lebih mungil.

Ada pula alasan personal lainnya, seperti yang dilakukan oleh Shidiq Quantoro (30).

Ingin mengajak adiknya tinggal bersama namun tetap mempertahankan privasi masing-masing keluarga, Shidiq merenovasi huniannya yang terletak di daerah Cirendeu, Jakarta Selatan, dengan permintaan yang cukup spesial terhadap Principal Architect If:d, Imron Yusuf.

Luas lahan yang semula 240m2, kini dibagi 2 menjadi 120m2.

Baca Juga: Rumah Modern Bernuansa Tropis, Serasa Liburan Setiap Hari Tanpa Pergi

Arsitek Imron Yusuf Ked. Shidiq Quantoro

Dnding ekspos yang sekaligus menjadi dinding struktural rumah.

Sarat Kaidah Tropis

Bermula dari sebuah bangunan rumah yang keadaan fisiknya sudah tak memadai untuk ditinggali, bangunan ini direnovasi total dengan perubahan ekstrem pada organisasi ruangnya.

Imron membangun 2 bangunan rumah dengan fasad yang menyambung, meski masing-masing rumah dipisahkan dengan dinding pembatas masif mulai dari area eksterior hingga interiornya.

Satu-satunya pembatas tak masif yang digunakan adalah pagar bambu yang memisahkan taman belakang kedua rumah ini.

Baca Juga: Berbagi IDEA, 4 Cara Menyusun Batu Bata Jadi Unik Memikat Mata

Arsitek Imron Yusuf Ked. Shidiq Quantoro

Suasana rastik dialamai penghuni rumah di setiap sisi.

“Saat dibutuhkan, pagar bambunya tinggal digeser. Praktis, kan?” tutur Shidiq, yang hidup berdua dengan istrinya, Chikita Aprilianti (29), di rumah sayap kiri.

Lahan mungil tak membuat kreativitas Imron padam.

Ia berhasil menciptakan hunian dengan segala kaidah bangunan tropis yang menunjang faktor alam.

Void tinggi–sesuai permintaan Shidiq–dibuat pada ruang keluarga, sehingga udara panas dapat naik hingga plafon dan meminimalkan kesan sesak.

Bukaan besar dan luas dihadirkan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya.

Baca Juga: Bata Ekspos Bikin Dinding Tampil Unik, Cara Finishing Rastik Keputihan

Arsitek Imron Yusuf Ked. Shidiq Quantoro

Void tinggi meminimalkan kesan sesak di rumah ini.

Efisien dan Hemat Biaya

“Sesuai dengan semangat mewujudkan low cost house, finishing arsitektural bangunan pun dibuat seminim dan seefi sien mungkin, tanpa menghilangkan kenyamanan dan estetika bangunannya sendiri,” Imron menjelaskan.

Bangunan yang memakan waktu pembangunan sekitar 7 bulan ini memang sebagian besar areanya memanfaatkan bahan dasar bangunannya sebagai finishing.

Misalnya, dinding bata ekspos yang sekaligus merupakan dinding struktural bangunan rumah, serta semen ekspos pada area dinding dan lantai.

Meski menuntut kerapihan yang tinggi dalam pengerjaan, hunian bernuansa unfi nished ini berhasil merepresentasikan kebutuhan pemilik dengan sangat baik.

Penghuni dapat menikmati suasana rustik yang alami pada setiap sisi rumahnya.

Pada kesempatan yang lain, ia pun dapat mengembangkan rumah ini menurut kebutuhan masa depannya sesuai konsep rumah tumbuh yang diakomodasi sang arsitek.

Baca Juga: Carport Bentang Lebar dengan Shade Sail Ini Paling Cocok untuk Rumah Berhalaman Luas, Bisa Dibongkar Pasang!

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya