Mengaplikasikan Bambu Harus Tepat agar Tahan Lama, Ini Panduannya!

Rabu, 13 Mei 2020 | 16:00
(www.designboom.com)

Bambu bisa dimanfaatkan sebagai material konstruksi rumah.

IDEAOnline-Bambu dianggap sebagai material yang akan menggantikan fungsi kayu, baja, aluminium, keramik, lantai, bata, gipsum, dan material bangunan lainnya.

Namun, persepsi masyarakat yang masih merendahkan derajat bambu sebagai material bangunan menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi para arsitek.

Mukoddas Syuhada, arsitek yang mengembangkan konstruksi bambu, mengatakan bambu masih dipandang remeh dikalangan masyarakat.

Bnayak orang bilang bambu itu material yang murahan, tidak modern, kampungan, dan bahkan mengecapnya sebagai simbol kemiskinan.

Hal tersebut didasari pada penggunaan bambu sebagai material utama pada rumah-rumah tradisional dan rumah di kampung-kampung.

Baca Juga: Uniknya Bambu yang Digunakan sebagai Tirai, Parstisi, dan Rumah Lampu

dok. lh3.googleusercontent.com

Pagar bambu.

Padahal, material bambu yang mereka gunakan memiliki kelebihan yakni lebih kuat, mudah didapat, dan murah. Bahkan, keseluruhan bagian bambu bisa dimanfaatkan, dari bagian akar hingga pangkalnya, baik untuk makanan hingga struktur bangunan.

Material ini lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah.

Lewat aplikasi dan perawatan yang tepat bambu bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Untuk dapat mempertahankan hingga selama ini tentu tidak gampang.

Meski bambu mudah aplikasinya, tapi perawatan bambu tidaklah mudah.

Sebelum diaplikasikan pada bangunan, sebaiknya bambu diawetkan terlebih dahulu.

Pengawetan akan membuat bambu lebih tahan lama dan terhindar dari serangan serangga –rayap, bubuk, dan lainnya.

Baca Juga: Mengenal Bambu Material Aman Gempa, Cara Cegah dari Serangan Rayap

Rumah lampu dari bambu dibentuk ikan yang unik ini fugsional dan estetik.

Berikut cara pengawetannya.

  1. Sistem pengawetan bambu ada dua cara, pertama merendamnya ke dalam air dengan beberapa helai daun nimba, kedua menggunakan bahan kimia. Mukoddas tidak menyarankan penggunaan bahan kimia karena dianggap tidak ramah lingkungan. Sebaiknya gunakan pengawetan alami dengan air dan diamkan selama 1 – 3 bulan.
  2. Ketika dibakar bambu akan mengeluarkan cairan seperti cuka. Cairan ini dapat digunakan untuk merawat bambu dari serangan hama yang menyerang bagian dalam bambu.
  3. Pada saat mengaplikasikan bambu sebagai material pengisi atap, lapisi atap dengan beberapa lapisan bambu. Ketahanan atap akan bergantung pada tebalnya material atap tersebut. Semakin tebal bambu maka semakin tahan lama atap tersebut.
Baca Juga: Temukan Sifat Lembut dari Bambu, Desainer Ini Ciptakan Koleksi Lampu Bambu Tenun

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya