Sering Dipakai di Rumah 4 Produk Ini Tak Boleh Dihirup, Ini Alasannya!

Kamis, 14 Mei 2020 | 08:00
Kompas.com

Ilustrasi orang sedang menghirup udara segar.

IDEAOnline-Produk ini sangat sering dipakai di rumah, sehingga tentunya tak asing lagi bagi kita.

Tapi awas, jangan sampai mereka terhirup langsung!

Kamper

Untuk menghilangkan bau di lemari atau kamar mandi, biasanya kita menggunakan kamper atau kapur barus (naftalen).

Kamper warna lebih berbahaya.

Namun jika terpapar langsung ke kulit atau pernapasan, zat kamper dapat menyerap dan mengganggu sistem syaraf, terutama pada anak kecil yang mudah tertarik pada benda berwarna.

Solusinya:

  • Jangan digunakan berlebihan agar baunya tak menyengat.
  • Perhatikan batas kadaluwarsanya agar lebih aman digunakan.
Baca Juga: Dulunya Kamper Terbuat dari Getah Pohon Kapur, Faktanya Saat Ini Bisa Sebabkan 5 Penyakit Berbahaya, Kok Bisa?

Baca Juga: Bakar Daun Salam Bak Aroma Terapi, Ternyata Bisa Cegah Leukimia Hingga Kanker, Loh!

natural in living

Ilustras: aromaterapi lilin bisa dipadu dengan dedaunan penangkal nyamuk.

Lilin Parafin

Lilin lazim digunakan saat mati listrik atau saat memasang aromaterapi.

Jangan terlalu sering menyalakan lilin di rumah karena kandungan parafinnya akan terbakar, terhirup, dan menyebabkan berbagai gangguan sistem pencernaan serta berefek karsinogenik.

Solusinya:

  • Gantilah lilin dengan lampu darurat saat mati listrik dan gunakan pengharum ruangan alami daripada membakar aromaterapi yang juga mengandung zat kimia.
Bobo.grid.id

Tisu.

Tisu

Tisu mengandung serat selulosa dan dioksin (pemutih) yang dapat terhirup jika digunakan untuk menutup hidung.

Efeknya, rontokan ini akan terakumulasi di paru-paru dan bisa menjadi penyebab kanker.

Solusinya:

  • Rendamlah tisu untuk mengetesnya, jika air keruh berarti kadar pemutihnya tinggi.
  • Untuk menutup hidung, lebih baik menggunakan saputangan daripada tisu.
Baca Juga: Lebih Baik Mana, Keringkan Tangan Menggunakan Hand Dryer atau Tisu Toilet? Ini Faktanya!

Obat nyamuk bakar.

Insektisida

Tinggal di negara tropis, kita pasti akrab dengan nyamuk, kecoa, dan serangga lainnya.

Makanya, semua orang pasti memakai obat pembasmi serangga di rumah.

Bahan kimia pada obat serangga bersifat karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik (perusak sel).

Urutan dari yang paling beracun adalah obat nyamuk bakar, semprot, dan listrik.

Solusinya:

  • Jangan berada di ruangan yang baru disemprot insektisida selama minimal 1 jam, agar baunya pudar.
  • Lampu sinar biru dapat dijadikan pilihan pengganti insektisida.
Baca Juga: Nyalakan Obat Nyamuk Bakar Setara dengan Membakar 75 Rokok! Ini Fakta yang Perlu Diketahui

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya