Delapan Hal Wajib Dlakukan Saat Memilih Furnitur untuk Kamar Anak

Kamis, 14 Mei 2020 | 12:48
Foto Adeline Krisanti

Alam dalam warna pastel lebih lembut dan identik kamar anak .

IDEAOnline-Memilih furnitur di kamar anak tidak boleh asal.

Jika tidak tepat, selain tidak ekonomis, juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Memilih furnitur untuk kamar anak, bisa jadi hal yang menyenangkan sekaligus membingungkan.

Rasa senang dan antusias pasti muncul karena kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak.

Tapi di sisi lain, jika tidak bijak bisa menguras kantong, dan ini yang celaka, tak baik untuk kesehatan sang anak.

Inilah 8 hal penting harus diperhatikan saat memilih furnitur untuk kamar anak yang disampaikan oleh Mira

Prihatini Triyogo, Associates Director Interior Designer pada Mira & Associates.

1. Kokoh Stabil

Pilih furnitur dengan material berbahan solid karena memiliki keseimbangan dan kekuatan konstruksi yang baik.

Jenis material furnitur semacam ini di pasaran sangat bervariasi antara lain material kayu, besi, stainless, aluminium, plastik, dan rotan.

Baca Juga: Berkreasi dengan Cat di Kamar Anak, Bikin Motif Menarik di Plafon

Arsitek Atelier Cosmas Gozali

Kamar anak dengan olahan warna dan aplikasi cermin yang sangat modern.

2. Hindari Bentuk Negatif

Hindari bentuk furnitur yang dapat menstimulasi perilaku hiperaktif anak.

Furnitur dengan bentuk seperti rak yang terbuka atau rangka akan merangsang anak untuk memanjat.

Hal ini tentu bisa membahayakannya.

3. Ergonomis

Pilih furnitur yang ergonomis.

Furnitur semacam ini dibuat berdasarkan proporsi, tubuh manusia, dan perilakunya.

Selain nyaman, furnitur ini sangat berpengaruh positif bagi kesehatan fisik dan psikis penggunanya.

4. No Fancy

Hindari tempat tidur atau kursi bertema fancy seperti bentuk mobil atau beruang, memang membuat

kamar anak lebih semarak dan ceria.

Perhitungkan sampai usia berapa anak akan menyukai tempat tidur, lemari atau kursi dengan warna-warna mencolok dan bentuk seperti mainan?

Baca Juga: Berperan Estetis dan Edukatif, Jangan Salah Memilih Lampu Kamar Anak

RENT.CZ

Penerangan kamar anak

Mungkin di usia 4-6 tahun, mereka suka dengan segala bentuk bertema fantasi seperti dinosaurus atau robot.

Tapi ketika menginjak usia 8 tahun ke atas, belum tent mereka masih menyukainya.

Agar furnitur bisa dipakai hingga anak beranjak remaja, pilihlah yang modelnya klasik atau basic dengan warna netral atau pastel.

Atau warna-warna netral misalnya cokelat, hitam, atau putih.

Jika Anda ingin memasukkan karakter atau tokoh kartun yang disenangi anak, bisa dihadirkan dalam bentuk bermacam-macam aksesori dan ornamen sesuai usianya.

Kamu bisa menambahkan bantal berbentuk binatang, bunga, dan mobil atau memasang sprei bermotif lucu.

5.Pakai Tidur Tumbuh

Hindari tempat tidur berukuran mini.

Mungkin kamu tertarik membelikan tempat tidur berukuran semacam ini karena terlihat sangat manis ketika ditempatkan di kamar anak.

Jika anak masih berusia 5-6 tahun, mungkin tidak jadi masalah.

Tapi bayangkan saat usianya 10 tahun ke atas.

Dia pasti akan bertambah tinggi dan tempat tidurnya tidak muat lagi.

Karenanya belilah tempat tidur ukuran reguler agar bisa digunakan dalam waktu lama.

Baca Juga: Pilah-pilih Wallcover untuk Kamar Anak, Jangan Abaikan Kondisi Dinding

 LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA BOY VIDDI YOGANTARA DAN HERNY KUSRINI, CIRACAS, JAKARTA TIMUR/FOTO: TAN R

Meski berbeda selera warna, kedua kamar anak di lantas atas diakses melalui satu pintu sehingga praktis bagi Herny untuk bercengkrama dengan kedua putrinya.

6. Jangan Menyimpan Debu

Hindari furnitur yang doyan menyimpan debu.

Semakin rumit desainnya, seperti banyak profil, ukiran, dan lubang-lubang, akan semakin banyak debu menempel pada furnitur.

Untuk meminimalisir debu muncul di kamar anak, maka pilih perabotan dengan desain sederhana, yang tidak banyak profil dan rongga (lubang) dan sudut-sudut lancip.

Kalaupun ingin memilih furnitur dengan desain yang rumit, maka kamu harus rajin membersihkannya.

7.Bulat Aman

Hindari furnitur dengan sudut-sudut tajam.

Pilihlah yang membulat. Periksa setiap bagian pada furnitur sebelum membeli.

Misalnya, saat lemari, pintu dan lacinya harus bisa tertutup sempurna tapi tidak menyulitkan anak saat membukanya.

Jangan ragu untuk menguncang-guncang furnitur yang tinggi (lemari, meja belajar, rak buku) untuk mengecek kekokohan barang yang akan kamu beli.

Hindari pinggiran yang terbuat dari metal.

8. Kompak dengan Anak

Hindari mau menang sendiri.

Ajaklah anak berdiskusi soal kamar seperti apa yang diinginkannya.

Minta beberapa brosur dan katalog, lalu perlihatkan pada anak.

Untuk menghindari permintaan anak yang terlalu bermacam-macam, batasi 4 sampai 5 pilihan saja.

Dan selalu taat dengan anggaran belanja yang telah disiapkan.

Baca Juga: Lokasi Kamar Anak di Area Barat Perbaiki Hubungan dengan Orang Tua, Ini Alasan Menurut Feng Shui

(*)

#BerbagiIDEA #Berbagicerita#BisadariRumah#GridNetwork

Editor : Maulina Kadiranti