Peluang Terpapar Virus Corona di Ruang Tertutup 18 Kali Lebih Besar, Lantas Bagaimana Antisipasi di Kantor Saat New Normal Diberlakukan?

Rabu, 03 Juni 2020 | 10:00
Properti Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata Indonesia, Desainer Interior Egar Putra

Intip Tampilan industrial pada ruang kantor yang “diaduk” dengan warna-warna cerah!

IDEAOnline-Setiap harinya, puluhan ribu orang di seluruh dunia terinfeksi corona.

Tak jarang, dalam sehari ada penambahan lebih dari 100.000 kasus.

Di saat seperti ini, beberapa negara mulai melakukan pelonggaran lockdown.

Sejumlah sekolah, tempat makan, kantor, mal, dan fasilitas umum lain mulai dibuka agar perekonomian suatu negara tidak mandeg.

Berkaitan dengan hal ini, pemerintah dan badan-badan terkait sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut fase new normal atau kenormalan baru dalam kehidupan di tengah pandemi Covid-19.

Nah, apa saja yang perlu kita ketahui dan lakukan agar tidak terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 saat berada di kantor?

Sebuah penelitian di Jepang, yang terbit di jurnal medRxiv telah menindaklanjuti kontak yang dilakukan 110 orang terinfeksi Covid-19.

Studi itu menyimpulkan, peluang untuk terpapar virus corona di lingkungan tertutup adalah 18 kali lebih besar dibanding berada di lingkungan terbuka.

Peristiwa penyebaran super, di mana individu yang terinfeksi menularkan virus ke banyak orang, juga lebih mungkin terjadi di dalam ruangan.

Baca Juga: Seperti Apa Tren Desain Kantor dan Rumah yang Bakal Booming Pasca Covid-19?

3XN

Dirancang untuk Naik Ke Ketinggian 42 Meter, Bangunan Ini Akan Jadi Gedung Kantor Kayu Tertinggi di Amerika Utara

Saat wabah Covid-19 menyebar di Wuhan, China, para peneliti mengambil sampel udara dari berbagai lokasi di dua rumah sakit.

Tim ahli menemukan, RNA virus SARS-CoV-2 terdeteksi di area penggantian staf dan toilet kecil tanpa ventilasi.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Nature dijelaskan, daerah yang berventilasi buruk cenderung memiliki risiko infeksi lebih tinggi.

"Ventilasi yang bagus akan mengubah udara di dalam ruangan secara teratur. Ini tidak hanya membantu mendinginkan ruangan, tapi membuat sirkulasi udara yang baik," kata Lena Ciric dari University College London.

Studi lain dari Wuhan mengungkap bahwa desktop, keyboard komputer, gagang pintu, dan alat pengering tangan menjadi permukaan yang paling terkontaminasi di rumah sakit.

Dalam laporan yang juga terbit di medRxiv, ahli menemukan permukaan di atas memiliki lebih banyak virus corona dibanding pada sarung tangan, pelindung mata, dan pelindung wajah yang digunakan di rumah sakit.

Oleh karena itu, menyemprotkan disinfektan pada permukaan yang terkontaminasi virus corona secara teratur adalah hal penting, termasuk mencuci tangan setelah menyentuhnya.

Pengaturan jadwal Dilansir New Scientist, Rabu (27/5/2020), para ahli mengatakan bahwa jadwal tempat kerja dapat disesuaikan untuk mengurangi kemungkinan orang-orang berkerumun dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Desain Co-working Space Ini Tawarkan Solusi Furnitur Fungsional

Foto Aditia Rianda Mulia • Arsitek/Desain Interior Mario Reinaldi Ratawinata, Modula Studio • Proper

Optimalkan Ruang Kantor dengan Mezanin

"Anda mungkin tidak berpikir bahwa saat orang mulai bekerja akan menjadi masalah besar. Namun dalam kasus di pabrik atau gudang, hal ini lain cerita," kata Anders Johansson, peneliti dari Universitas Bristol, Inggris yang melakukan pemodelan penularan penyakit pada masyarakat Inggris.

Sementara bagi pekerja yang harus bertatap muka dengan banyak orang dan sulit melakukan jaga jarak, ahli mengatakan pemasangan plastik bening atau partisi plastik bisa menjadi solusi.

Hal ini seperti staf kasir, apoteker, resepsionis di rumah sakit, dan lain sebagainya.

"Partisi plastik ini berguna sebagai penghalang percikan atau droplet di udara," ungkap Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow, Inggris.

Baca Juga: Wow! Sterilnya Hotel Masa Depan Pasca Pandemi Covid-19, dari Ozon Pemurni Udara hingga Material Anti Bakteri Bakal Digunakan

Namun, seberapa efektif alat tersebut tergantung pada ukuran dan seberapa baik plastik dipasang.

"Perlu diingat, alat ini (partisi plastik) bisa menjadi risiko penularan virus jika tidak dibersihkan secara teratur," kata Ciric.

Selain partisi plastik, penutup wajah juga dapat dimanfaatkan bagi ekerja yang berinteraksi dengan orang banyak.Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Wacana New Normal, Pedoman Mencegah Virus Corona di Kantor"

#BerbagiIDEA #BerbagiCerita #BisaDariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya