Pahami Psikologi Kamar Anak sebelum Membuatnya, Kata Ahli: Bukan Tempat Ngendon!

Kamis, 04 Juni 2020 | 17:30
Architectural Digest

Ilustrasi kamar anak.

IDEAOnline-Menurut Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja, kamar bagi anak harus dapat melatih anak untuk lebih mandiri, percaya diri, juga memberikan privasi dan teritori pribadi bagi anak.

Menghadirkan fasilitas di kamar anak harus mempertimbangkan kenyamanan anak untuk beristirahat, bukan tempat untuk ngendon, tak bersosialisasi dan menjauhi interaksi dengan anggota keluarga lainnya.

Inilah psikologi kamar anak yang harus diperhatikan saat membuat kamar anak.

1. Sebaiknya kamar berisi perabot yang mendukung aktivitas istirahatnya.

Agar perhatian anak tidak terganggu saat akan beristirahat, sebisa mungkin, peralatan belajar dan bermainnya berada di luar kamar.

Jika sebaliknya, saat anak belajar dalam kamar, ia bisa bosan dan tertidur.

Kamar tidur yang dilengkapi dengan meja belajar dapat diterapkan pada remaja yang sudah memiliki kontrol diri lebih baik.

Baca Juga: Baik Tidak Ada Televisi di Kamar Anak? Yuk Pelajari Psikologinya!

dok. i.pinimg.com

Ilustrasi storage di kamar anak.

Namun, keterbatasan ruang di rumah memaksa meja belajar dan alat permainan diletakkan juga di dalam kamar tidur.

Jika ini yang terjadi, usahakan letak area tidur dan area belajar dan bermain tidak berdekatan.

2. Gunakan warna-warna yang lembut seperti biru muda, abu-abu, serta warna-warna pastel.

Warna yang terlalu terang dan ramai dapat mengganggu istirahat anak.

3. Agar istirahatnya optimal, usahakan anak tidur dalam kondisi gelap.

Bangun tidur dengan kondisi kamar yang terang dapat membuat syaraf mata terkejut.

Tugas orang-tualah untuk menanamkan kesan positif terhadap kondisi ruang yang gelap.

Anak jangan ditakut-takuti bahwa gelap itu menyeramkan.

Baca Juga: Uniknya Tangga Mezanin Struktur Independen Ini, Ada 2 Level Ketinggian di Tiap Pijakannya

Arsitek Atelier Cosmas Gozali

Kamar anak dengan olahan warna dan aplikasi cermin yang sangat modern.

4. Perhatikan juga pemilihan bentuk furniturnya.

Untuk anak, sebaiknya pilih furnitur yang bersudut tumpul.

Hindarkan juga lemari dengan pintu kaca dan benda pecah-belah.

Jika mungkin, cari tahu kandungan zat yang digunakan pada finishing di kamar anak.

Pilih yang bebas bahan beracun seperti timbal dan merkuri.

Baca Juga: Kamar Jadi Sarana Edukasi Anak dengan Permainan Warna dan Bentuk

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti