IDEAOnline-Ingin membuat ruang home theatre pribadi tanpa mengganggu orang di luar ruang atau bahkan tetangga, dan sebaliknya suara di luar tak mengganggu ruang home theatre?
Aplikasikan material akustik pada ruang!
Dijelaskan oleh Technical Rep. PT Petrojaya Boral Plasterboard, prinsip utama desain ruang akustik adalah memperkuat atau mengarahkan bunyi yang berguna dan menghilangkan atau memperlemah bunyi yang tidak berguna.
Dengan demikian, audio yang dihasilkan dari home theatre akan terdengar natural dan berkualitas. Artikulasi percakapan orang-orang di dalamnya pun dapat terdengar dengan jelas.
Pada dasarnya, sistem akustik ruang memiliki dua hal yang saling berkaitan, yaitu kekedapan dan penyerapan suara.
Kekedapan suara berkaitan pada hubungan antarruang.
Artinya kebisingan sebuah ruang tidak mengganggu ruang di luar, ataupun sebaliknya, kebisingan luar tidak akan mengganggu ruangan dalam.
Kalau sebuah ruang sudah dalam keadaan kedap, suara akan berputar di ruangan itu, dan akan menimbulkan gema.
Gema yang berlebihan tentu akan sangat mengganggu suara yang ada di ruangan.
Bayangkan saja ketika sedang bercakap-cakap di dalam rumah yang baru selesai dibangun.
Tidak nyaman bukan? Untuk itu fungsi penyerapan suara diperlukan untuk meminimalkan efek gema, namun tidak meniadakan seluruh suara.
Baca Juga: Jarak Nonton Ideal Sekitar 162 cm, Ini Cara Aman Gunakan Elektronik!
Perlu kekedapan dan penyerapan suara
Menghadirkan unsur kekedapan dan penyerapan suara dalam sebuah ruang akustik, berarti memerlukan dua kelompok material yang berbeda.
Juwari, aplikator sistem akustik ruang dari Gemilang Soundproof menjelaskan, dalam membuat sebuah ruangan kedap suara tidak bisa hanya menggunakan bahan-bahan ringan seperti rockwool, tapi harus menggunakan material yang massa atau beratnya cukup besar.
Ruang yang dibangun dengan material beton otomatis akan kedap suara.
Namun hal ini pun tergantung dari tingkat kekedapan yang diinginkan.
Jika tingkat kekedapan yang diperlukan semakin besar, penambahan material kedap suara pun harus ditambahkan.
Material yang bisa digunakan untuk fungsi ini antara lain kayu MDF, HPL, ataupun papan gypsum.
Supaya ruangan kedap sekaligus memiliki pengendalian suara yang baik, harus digabungkan antara material yang memiliki kekedapan suara yang baik dengan material yang penyerapan suaranya baik.
Biasanya material yang memiliki penyerapan suara baik, tidak kedap.
Begitu juga sebaliknya.
Karena itu, selain penambahan material kedap yang memiliki massa yang besar tadi, diperlukan material penyerap suara.
Baca Juga: Jangan Salah Beli TV, Agar Sesuai Kebutuhan Pilih Pakai Kriteria Ini!
1. Rockwool merupakan material dasar yang paling sering digunakan.
Rockwool tersedia dalam beberapa tingkat density (massa jenis), yang dinyatakan dalam satuan kg/m3. Nilainya mulai dari 40,60, 80, sampai 100 kg/m3.
Besarnya nilai density ini akan menentukan daya serap terhadap gelombang suara.
Semakin besar nilainya, daya serapnya pun akan semakin besar.
Meski begitu, pemilihan tingkat density rockwool harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Jika ingin menyerap suara dengan tingkat yang lebih besar, pemasangan rockwool tidak bisa sendiri.
Harus digabungkan dengan material-material yang telah disebutkan tadi.
Misalnya saja, pada ruangan home theatre dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi, penambahan material akustik dilakukan dengan cara menambahkan rangka besi atau baja ringan pada dinding atau partisi.
Rangka ini digunakan sebagai tempat menempelkan material akustik, dengan urutan; rockwool, papan gipsum/HPL/ MDF, glasswool, triplek 3 mm, dan terakhir dilapisi dengan akustik board atau polyester.
Unsur estetis interior pun ditampilkan dengan melakukan pelapisan akhir dengan karpet beragam motif.
Ketebalan dari lapisan akustik ini bisa mencapai 15 cm, termasuk di dalamnya ruang untuk rongga setebal 5 cm.
Secara logika, semakin banyak lapisan yang digunakan, semakin besar pula penyerapan suara yang dihasilkan.
Tapi, ketika ruangan terlalu banyak bahan peredam suara, kondisi dead room bisa saja terjadi, di mana suara dalam ruang menjadi tak nyaman didengar.
Ingat prinsipnya, gema dikendalikan bukan dihilangkan seluruhnya.
Jadi, harus diperhatikan pengaturan yang tepat antara suara yang diserap dan suara yang disebar. Caranya adalah pas memilih material, penempatannya pun juga harus tepat.
2. Papan gipsum berlubang.
Selain menggunakan banyak lapisan material-material tadi, penyerapan suara juga bisa dilakukan oleh satu lapisan saja, yaitu dengan papan gypsum yang berlubang-lubang yang memiliki lapisan tisu akustik.
Cara kerja papan gypsum jenis ini cukup sederhana.
Ketika suara datang ke media yang solid, suara pun akan dipantulkan lagi.
Jika terlalu banyak suara yang dipantulkan, efeknya akan menimbulkan gema.
Dengan menggunakan papan gypsum jenis ini, suara sebagian besar diserap oleh lubang-lubang, yang kemudian disaring pada penyerap suaranya di belakangnya.
Baca Juga: Jangan Mematikan Lampu Saat Menonton Televisi, Ini Alasannya!
Gema pun bisa di kendalikan.
Dalam memenuhi unsur estetis ruang, material ini bisa dicat sesuai warna pilihan.
Namun tidak seperti dinding biasa, tidak bisa dipasangi wallpaper karena akan menutupi lubang-lubang yang ada.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah hindari kontak langsung dengan air, karena dapat menimbulkan bekas.
Seperti bahan penyerap suara lainnya papan gipsum berlubang ini tidak bisa sekaligus bersifat kedap suara.
Dibutuhkan material lain yang solid dan padat, seperti papan gipsum tipe standar.
Jumlah papan gipsum standar yang digunakan tergantung pada kebutuhan atau tingkat kebisingan yang ingin dikurangi.
Baca Juga: Berbagi IDEA 6 Inspirasi Ciptakan Ruang Duduk untuk Bersantai di Rumah
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)