IDEAOnline-Seorang teman dibikin jengkel dengan ulah rayap yang merusak bangunan dan perabot di rumahnya.
Tak habis pikir teman ini dengan begitu cepatnya rayap datang menyerang, mengingat belum berapa lama dia telah mengalami hal yang sama dan telah “memberantasnya”.
Kejadian yang sama datang lagi tanpa disangka-sangka.
“Tempat tidur kayu kemarin masih terlihat baik-baik saja, tapi pagi ini tiba-tiba rangkanya runtuh dan membuat kasur “ngejeblos”,” ujarnya.
Mungkin kejadian yang sama pernah Idea Lovers alami juga.
Mengutip hasil penelitian yang dituliskan dalam buku oleh Yudi Rismayadi, berikut beberapa hal yang bisa menjawab berbagai pertanyaan di atas.
Rayap merusak bangunan atau isinya karena ada kondisi lingkungan yang disukainya.
Alasan utama mengapa rayap merusak bangunan rumah adalah karena ada sumber makanan dan ada akses masuk.
Rayap menyerang bangunan rumah karena ada sumber makanan di dalamnya, baik yang terdekomposit pada kayu-kayu struktur dan non struktural maupun bahan berselulosa lainnya seperti kertas, wallpaper, atau vener.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Rayap dari Keberadaannya, Cegah Serangannya dengan Mengenal Habitatnya
Namun sebuah rumah akan tetap aman dari serangan rayap jika tidak didapati akses masuknya rayap ke dalam bangunan rumah.
Kondisi-kondisi lingkungan tertentu juga dapat mendorong tingginya ancaman serangan rayap.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tapak bangunan di mana bangunan rumah berdiri adalah tempat hidup yang baik bagi rayap sehingga kamu dapat menjumpai berbagai jenis rayap di lokasi tersebut.
2. Bahan bangunan menggunakan bahan yang tidak awet atau tidak diawetkan.
3. Desain bangunan rumah yang kurang baik utamanya sistem penghawaannya sehingga rumah menjadi lembap. Ini kondisi yang sangat disukai oleh rayap.
4. Adanya sumber-sumber kelembapan lain di dalam bangunan, seperti air kondensasi AC, kebocoran, air kapiler pada dinding (damp), sistem plumbing tidak sempurna.
5. Tidak diaplikasikannya pencegahan bangunan rumah terhadap serangan rayap.
6. Rumah tidak dihuni.
Baca Juga: Mengenal Bambu Material Aman Gempa, Cara Cegah dari Serangan Rayap
Selain hal di atas, masalah-masalah yang terkait dengan praktek konstruksi seringkali juga mendorong terjadinya serangan rayap.
Pertama, adanya kayu yang berhubungan langsung dengan tanah atau setidak-tidaknya terdapat struktur tiang kayu atau kusen yang tidak cukup diberi bantalan atau locis sebagai pemisah kayu dengan lantai.
Kedua, cetakan beton, atau cetakan instalasi listrik atau plumbing yang tidak dibuang setelah pengecoran.
Ketiga, sisa kayu tetap dibiarkan di tapak bangunan atau bahkan ditumpuk di bawah lantai, sehingga mengundang rayap berkumpul di sekitar bangunan.
Keempat, sistem drainasi yang tidak sempurna sehingga menciptakan akumulasi kelembapan di dekat struktur fondasi bangunan.
Kelembapan tersebut menciptakan lingkungan hidup yang ideal bagi koloni rayap.
Nah, Idea Lovers, adakah kondisi yang disebutkan di atas terjadi di rumahmu?
Jika ya, perbaiki segera untuk tidak memberi kesempatan rayap punya alasan memasuki rumahmu dan merusak barang-barang karena adanya lingkungan dan makananan yang disukainya.
Baca Juga: Bebas Rayap & Seret Saatnya Tinggalkan Kayu? Ini 5 Alasan Utamanya!
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)