IDEAonline –Bambu runcing, besarlah jasamu Semangatmu menyala selalu Bambu runcing, kamu pun berjasa Dalam pembangunan Indonesia Raya.
Sebait lagu tadi seakan menunjukkan eratnya kaitan antara bambu dan kehidupan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Kiat Menata Ruang Keluarga atau Ruang Tamu Mungil, Hadirkan 6 Hal Ini!
Saat perjuangan perebutan kemerdekaan, bambu jadi alat utama melawan penjajah. Setelah merdeka pun, bambu masih memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Karena murah dan mudah didapatkan, bambu banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan furnitur.
Sebagai bahan baku, bambu memiliki sifat-sifat yang baik, antara lain berbatang kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, dan mudah dibentuk.
Tekstur permukaannya pun unik, tidak memiliki mata—seperti pada kayu—sehingga urat-uratnya tampak lebih halus. Warnanya yang kekuningan, membuatnya terlihat tidak biasa dan tidak “pasaran”.
Mirip Parket Kayu
Karena sifatnya yang tahan lama dan teksturnya yang unik itu, bambu pun mulai digunakan sebagai bahan penutup lantai.
Baca Juga: Kiat Menata Ruang Keluarga atau Ruang Tamu Mungil, Hadirkan 6 Hal Ini!
Sebenarnya, masyarakat pedesaan pun dari dulu telah memakai belahan bambu sebagai lantai. Budaya itu kini kembali diterapkan, dengan cara yang lebih modern dan praktis.
Kalau dulu lantai bambu dibuat dari bilah-bilah bambu yang dibelah dan diikat satu sama lainnya, kini lantai bambu dibuat dalam bentuk lembaran, mirip dengan lantai parket kayu.
Cara memasangnya pun serupa dengan cara memasang parket. Menurut Firdaus Rasyid (marketing PT. Mitra Global Sejahtera- distributor lantai bambu), cara pemasangan yang tepat adalah sebagai berikut.
• Walaupun lantai bambu dapat dipasang di atas semua jenis lantai, yang terbaik tetap pemasangan di atas beton atau plesteran.
• Pasanglah tripleks setebal 9 mm pada lantai. Tripleks ini berfungsi sebagai underlayer dan tempat untuk memaku.
Baca Juga: Pilah-pilih Material yang Bisa Digunakan sebagi Tangga di Taman!
• Bilah-bilah bambu dipaku ke tripleks dengan menggunakan paku tembak. Agar paku tidak terlihat dari luar, pemakuan sebaiknya dilakukan pada celah sambungan.
• Untuk memberikan ruang pada saat lantai bambu memuai, beri jarak sekitar 1,5 cm dari tembok.
Agar pemasangan lebih sempurna, pastikan lantai benar-benar kering, bersih, dan rata. Karenanya, dianjurkan untuk mendiamkan area yang akan dipasang lantai bambu ini selama 5 – 7 hari.
Selain itu, disarankan untuk tidak memasangnya pada musim hujan yang kadar kelembabannya tinggi, karena bambu amat mudah menyerap lembab.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 80
(*)