Hidroponik Menanam dalam Air Cocok untuk Berkebun di Rumah, Kenali 5 Cara yang Dikenal di Seluruh Dunia

Selasa, 09 Juni 2020 | 09:37

Dengan sistem hidroponik, dapat menanam dan memanen sendiri sayuran di rumah tinggal.

IDEAOnline-Hidroponik adalah teknik budidaya menanam dengan memanfaatkan air, tanpa menggunakan media tanah, dan berfokus pada pemenuhan nutrisi tanaman.

Nutrisi untuk tanaman didapatkan dari air yang diberi nutrisi, cukup cahaya matahari, dan oksigen.

Selain praktis, keuntungan menerapkan hidroponik adalah bisa tetap berkebun meski lahan terbatas atau sempit.

Kamu bisa menggunakan wadah apapun untuk menanam, misalnya botol palstik atau kaca bekas atau sisa paralon.

Keuntungan lain dari menanam dengan metode hidroponik adalah tanaman bisa tumbuh dewasa lebih cepat, dan menghasilkan lebih banyak panen dibandingkan dengan yang ditanam di tanah.

Ini karena tanaman tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan.

Namun, tidak semua tanaman cocok ditanam dengan hidroponik.

Beberapa tanaman sayur dan buah seperti selada, bayam, basil, timun, tomat, paprika, stroberi dan melon adalahbeberapa tanaman yang cocok ditanaman secara hidroponik.

Beberapa tanaman hias bunga dan tanaman hias daun pun cocok ditanam dengan cara menenam tanpa tanah ini, seperti bunga matahari, keladi red star, aglaonema, siplir, anggrek, lidah buaya, sirih gading, phylodendron, atau monstrea.

Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-4, Menjaga Daya Tahan, Kenali Kebutuhan Cahaya dan Pilihan Media

efundies

Hidroponik harus cukup nutrisi dan cahaya matahari, serta oksigen.

Dari setiap jenis kamu harus mengetahui kebutuhan setiap tanaman terhadap cahaya matahari maupun oksigennya.

Beberapa jenis hanya butuh sedikit cahaya, bahkan bisa ditaruh di dalam rumah.

Beberapa yang lain harus rajin dikeluarkan di waktu tertentu untuk mendapat sinar matahari.

Dari cara mengelola kebutuhan air dan nutrisinya, secara umum, terdapat 5 sistem hidroponikyang banyak digunakan oleh petani hidroponikdi seluruh dunia.

Beberapa di antaranya cocok diterapkan dalam skala rumah tangga.

Sistem Wig

Sistem ini paling mudahdan ekonomis.

Wig bisa dilakukan dengan wadah apapun yang bisa menampung air, serta tidak memakai listrik.

Kelemahannya, air di dalam wadah cenderung statis sehingga asupan oksigen dalam air kurang.

Cara paling mudahuntuk mengatasinya adalah mengaduk-aduk air agar bergerak.

Sistem NFT(Nutrient Film Technic)

Dinamakan demikian karena air dalam sistem mengalir setipis film, yaitu 3-4mm.

Sistem ini memungkinkan oksigen dalam air tercukupi, namun kekurangannya sangat bergantung dengan listrik karena air mengalir 24 jam sehari.

Sistem ini memungkinkan tanaman dipanen dalam jumlah banyak dan cocok digunakan dalam skala rumah tangga hingga komersial.

Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-3, Gangguan Penyakit pada Tanaman, Penyebab, Penyembuhan, dan Pencegahannya

tribunnews.com

Jonan dan kebun hidroponik di rumahnya.

Sistem Drip Sistem ini mirip dengan vertigasi dan umumnya digunakan untuk tanaman berbatang kayu yang ditanam di dalam polybag.

Caranya adalah dengan menginjeksi cairan nutrisi ke dalam polybag dengan selang. Sistem ini menggunakan timer yang dalam sehari menginjeksi nutrisi sebanyak 5 kali.

Sistem Rakit Apung Sistem ini mengapungkan air di atas air nutrisi, yang diberi pompa air agar oksigen tercukupi.

Sistem ini cocok untuk daerah dengan listrik tidak stabil, karena tanaman dapat bertahan tanpa masalah hingga 2 hari, namun membutuhkan area yang cukup luas.

Sistem Aeroponik Sistem pengkabutan ini bekerja dengan cara menyemprotkan air nutrisi ke udara seperti kabut.

Sistem ini terbilang paling sempurna karena nutrisi dan oksigen sangat tercukupi, namun sangat mahal dan sangat bergantung dengan listrik, karena tanaman dapat langsung mati jika tidak diasup dalam waktu 15 menit.

Baca Juga: Tanam Sayur Ala Hidroponik, Mengisi WFH dengan Kegiatan Positif dari Ignatius Jonan

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya