Tagihan Listrik Naik selama WFH? Ini Dua Cara Cerdas untuk Menghemat

Kamis, 11 Juni 2020 | 09:16
dok. home-designing.com

Tak perlu semua nyala, nyalakan jenis lampu sesuai kebutuhan aktivitas.

IDEAOnline-Kaget dengan tagihan listrik yang membengkak selama WFH?

Itu sudah pasti!

Yang biasanya rumah hanya aktif di pagi subuh dan malam setelah pulang kantor, saat WFH (Work From Home) dan SFH (Study From Home), kegiatan di rumah berlangsung dari sejak bangun tidur hingga selama tidur sampai bangun lagi.

Selama berkegiatan pun, tak hanya lampu yang dioperasikan tetapi juga elektronik lain seperti pendingin udara, elektronik dapur untuk memasak, serta beberes rumah (mencuci baju dll).

Dengan menghemat pemakaian lampu berarti salah satu faktor yang memengaruhi konsumsi listrik bisa dikurangi.

Penyalaan lampu di rumah pada umumnya menggunakan energi listrik yang merupakan sumber energi utama di rumah tinggal.

Listrik, merupakan hasil dari bahan bakar fosil yang merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Diperlukan sikap bijak dalam penggunaannya agar konsumsi energi ini bisa berkurang.

Baca Juga: Ingin Berhemat Biaya Lisrik, Mulai Cermati Pilihan Warna di Rumahmu!

Cahaya lampu yang jatuh ke warna objek yang cerah akan tersebar lebih luas sehingga bisa kuranggi jumlah lampu.

Semakin tinggi pemakaian akan semakin tinggi juga tagihan, selain itu juga mengancam ketersediaannya.

Rumus

Energi (kWh)= Daya (watt) x hour

Dari rumus ini terlihat bahwa peluang penghematan energi (kWh) dapat dilakukan dengan cara mengurangi daya terpasang ( menggunakan energi sekecil mungkin) dan mengendalikan jam pengoperasian.

Termasuk di dalamnya pemanfaatan cahaya alami, karena mengurangi jam pemakaian lampu khususnya di siang hari.

1. Optimasi Daya Listrik

Dalam perhitungan daya ini harus memperhatikan faktor berikut ini.

  • Fungsi ruang (untuk menentukan terang lampu yang sesuai)
  • Jenis lampu yang digunakan (memengaruhi banyaknya cahaya yang dipancarkan)
  • Jumlah armatur/titik lampu (agar pendistribuasian lampu lebih merata dan sesuai kebutuhan).
Daya listrik terpasang tidak boleh melampaui angka maksimum yang ditentukan untuk setiap ruang.

Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Listrik Enggak Jebol Saat Gunakan Kulkas dan Microwave?

Pakai sistem penyalaan dan pematian lampu otomatis yang disetel dalam rentang waktu terpendek.

Contoh Perhitungan

Daya lampu= 12 buah (titik lampu) x 50 watt= 600 watt

Luas ruangan= 21m x 10m= 210m2

Daya/luas ruangan= 600/210= 2,85 watt/M2 ---memenuhi syarat

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor 15 watt/M2.

Untuk daya pencahayaan di rumah, sangat tergantung dari jenis ruangan dan aktivitas yang dilakukan di ruang tersebut, nilainya tidak melebihi 10 watt/M2.

Jika kamu menghemat daya sebesar 100 watt selama 10 jam maka kamu menghemat energi sebesar 1000 watt-jam atau 1 kWh.

Di sisi pembangkit akan terjadi penghematan energi sebesar 10x lipatnya yaitu 10 kWh.

Energi sebesar ini setara dengan 0,75 liter solar atau 1,5 kg batu bara.

Baca Juga: Berbagi IDEA Tujuh Langkah Hemat Rencanakan Instalasi Listrik

https://www.bijlibachao.com/wp-content/uploads/2012/03/shutterstock_119853973.jpg
bijlibachao.com

Memilih lampu yang dlengkapi teknologi hemat energi.

2. Mengendalikan jam pengoperasian

Cara yang kedua untuk menghemat tagihan listrik melalui lampu adalah mengendalikan jam pengoperasian lampu.

Dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut.

  • Gunakan lampu yang berteknologi hemat energi.
  • Mengatur jadwal penyalaan lampu, misalnya dengan mengaktifkan timer.
  • Menambah alat penghemat energi lampu (menggunakan dimmer, daylight sensor, zoning, atau present/movement detector, sensor ultrasonik). Sensor cahaya difungsikan untuk mengatur agar lampu tidak menyala di siang hari. Atur pemrogaman dengan periode nyala sependek mungkin (jam 19.00 s/d jam 05.00 WIB)
  • Mematikan lampu saat ruangan tidak digunakan (pasang peringatan di setiap sakelar dan pintu keluar).
  • Menghindari penggunaan satu sakelar yang dihubungkan dengan beberapa titik lampu. Kondisi ini membuat pemakaian tiak fleksibel karena menyalakan satu lampu berarti beberapa lampu lain ikut menyala.
Pelaksanaan semua metoda ini tidak boleh mengurangi atau mengubah fungsi bangunan/ruangan, kenyamanan dan produktivitas kerja penghuni serta harus mempertimbangkan aspek biaya.

Baca Juga: Lampu Tabung LED Lebih Dipilih Dibanding Lampu Lain, Apa Alasannya?

window guide

Manfaatkan pencahayaan alami untuk kurangi pakai lampu khususnya di siang hari.

Singkantnya, kediua tahapan penghematan inibisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Pilih sumber cahaya (lampu) yang paling efisien sesuai penggunaan.
  2. Pakai armatur yang efisien.
  3. Letakkan armatur dengan memperhatikan distribusi cahaya dan pantulannya terhadap bahan dan warna dari permukaan ruangan yang dicahayai.
  4. Hitung dengan tepat banyaknya cahaya yang dipancarkan per detik.
  5. Pakai lampu dengan jumlah yang sesuai (yang diperlukan).
  6. Optimalkan pencahayaan (bedakan sesuai kebutuhan: merata atau setempat)
  7. Kombinasikan dengan pencahayan alami dan lakukan pengelompokan penyalaan lampu sesuai dengan ada/tidaknya ventilasi cahaya yang memungkinkan cahaya alami masuk.
Baca Juga: Mengapa Lampu Pijar Panas dan Cepat Putus? Ini Jenis plus Alasannya!

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti