IDEAOnline-Kebutuhan akan lampu merupakan kebutuhan yang rutin (setiap hari) sehingga jika ditotal kuantitas pemakaiannya akan sangat tinggi.
Tingginya pemakaian lampu ini bisa menjadikan kita sangat boros jika tidak bijak menggunakannya.
Menurut data yang berasal dari Direktorat Jenderal Listrik & Pemanfaatan Energi, Dept. Energi & Sumber Daya Mineral, penggunaan energi listrik yang dipakai untuk penerangan di sektor rumah tangga adalah 44, 5%.
Nilai ini merupakan presentase tertinggi di antara penggunaaan yang lain (entertainment=37%; usaha komersil=17.7%; dan memasak=0,5%).
Dari data ini maka jelaslah bahwa sangat signifikan jika kita dapat melakukan penghematan dari lampu, karena lampu merupakan sumber penerangan utama di rumah.
Pakai Lampu sesuai Kebutuhan Cahaya Setiap Ruang
Cara termudah untuk mengetahui terang cahaya yang tepat adalah mengukur dengan mata kita sendiri.
Jika cahaya terlalu terang maka mata akan silau dan cepat lelah.
Begitupun jika kurang cahaya, maka mata akan berakomodasi secara maksimal terus-menerus sehingga cepat kelelahan.
Baca Juga: Berbagi IDEA Tujuh Langkah Hemat Rencanakan Instalasi Listrik
Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan pencahayaan.
1. Tingkat pencahayaan
Tingkat cahaya yang diperlukan sangat bergantung pada kebutuhan dan kenyamanan.
Kebutuhan ini berbeda untuk setiap orang tergantung pada hal sebai berikut.
- Usia (semakin tinggi usia butuh tingkat pencahayaan yang makin tinggi juga).
- Ukuran objek yang dilihat.
- Ketelitian pekerjaan/tingkat kesulitan pekerjaan yang dilakukan, dan kecepatan gerak.
Baca Juga: Ingin Berhemat Biaya Lisrik, Mulai Cermati Pilihan Warna di Rumahmu!
Terkait dengan pencahayaan dari lampu, harus dipilih jenis yang tepat agar setiap kegiatan di atas dapat memperoleh pencahayan sesuai porsi yang dibutuhkan.
Tiga hal yang harus dilakukan adalah menentukan ketepatan: intensitas cahayanya (sesuai kebutuhan raung); warna cahaya (tergantung kesan yang ingin disampaikan di suatu ruang); komposisi (penataan dan kombinasi yang tepat dari berbagai jenis pencahayan baik general lighting, task lighting, maupun decorative lighting).
Pikirkan juga penempatannya. Jarak ideal antara titik penerangan lampu (di plafon) dengan lantai adalah 2,5m.
Di ketinggian manapun lampu diletakkan usahakan agar jarak ini terpenuhi supaya cahaya (terang lampu) yang diterima ruang tidak berkurang.
2. Arah Datang & Distribusi Cahaya
Cahaya yang datang sebaiknya jangan hanya dari satu arah supaya objek masih tetap dapat tampil minimal di kedua sisi.
Untuk hal ini, yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Penempatan titik lampu: jangan hanya dari satu titik, sebaiknya dibagi-bagi dan diletakkan di beberapa tempat (titik) dengan fungsi yang berlainan (general light, task light atau decorative light). Hal ini juga terkait dengan penghematan karena bisa diatur saat penyalaannya, yang diperlukan saja yang dinyalakan.
- Pemilihan armatur/rumah lampu yang tepat. Armatur/rumah lampu digunakan untuk mengendalikan dan mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang di dalamnya. Armatur dilengkapi dengan peralatan untuk melindungi lampu dan peralatan pengendalian listrik. Armatur yang tidak baik kondisinya (kotor atau rusak) akan mengganggu pendistribusian cahaya dan efisiensi cahaya (light output ratio), ketahanan terhadap masuknya air dan debu, ketahanan terhadap terjadinya ledakan atau kebakaran, atau menimbulkan kebisingan karena suara berisik yang ditimbulkan. Lampu & rumah lampu yang kotor dapat mengurangi terangnya lampu sampai50%.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)