Bisa Sembuhkan Penyakit Fisik dan Psikis, Yuk Kenali Sejarah Warna Pink!

Sabtu, 13 Juni 2020 | 14:00
riadtile.com

ilustrasi kamar mandi pink

IDEAOnline-Penyuka warna pink kebanyakan adalah wanita karena dari sisi psikologis, pink menonjolkan kelembutan dan kefemininan yang identik dengan wanita.

Pink, warna merah pucat, campuran merah dan putih.

Penggunaan kata untuk warna pink pertama kali muncul pada akhir abad ke-17 yang menggambarkan bunga-bunga

merah muda pada tanaman berbunga dalam genus Dianthus roseus.

Roseus sendiri adalah kata Latin yang berarti “rosy” (warna merah) atau “pink” (merah muda).

Kata roseus/pink ini juga digunakan dalam nama binomial dari beberapa spesies, seperti Rosy starling (Sturnus roseus= sejenis burung) dan Catharanthus roseus (sejenis bunga).

Baca Juga: 5 Inspirasi Warna yang Cocok Untuk Paduan Interior Bernuansa Pink

Studio DIY
Studio DIY

Inspirasi dekorasi paduan pink.

Di Belanda, pink dianggap berasal dari bahasa Perancis, yaitu la rose, yang berarti bunga mawar.

Warna ini sering dipakai di Eropa sebagai ungkapan kasih sayang, suasana hati positif, dan rasa optimisme.

Juga untuk menggambarkan orang yang sedang mabuk kepayang atau berhalusinasi.

Warna pink juga sering dikaitkan dengan suasana romantis, relaks, feminin, jiwa muda, naif, dan tidak berdosa, tetapi juga perasaan labil.

Baca Juga: Pilihan Warna Modern untuk Dinding Kamar Tidur Bayi Tak Hanya Pink

Eugeni Pons

Rumah pink.

Karena itu, kita bisa menggunakan warna ini untuk terapi membangkitkan cinta, bahkan menyembuhkan gangguan penyakit, baik fisik maupun psikis.

Bisa lewat media air, sinar lilin, makanan, maupun pakaian.

Warna pink mengenal beragam gradasi.

Mulai dari merah muda lembut, lila, violet, lembayung, magenta, fuschia dan ungu, hingga merah jambu yang brutal atau mencolok mata.

Pink juga merupakan warna bermacam jenis bunga dan warna bayi yang baru lahir.

Baca Juga: Cocok untuk Valentine, Ini 4 Cara Hadirkan Aksen Pink pada Hunian

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya