IDEAonline –Mandi menjadi sedemikianpenting dalam hidup kita sehingga kitamemerlukan sebuah tempat khusus dalamaktivitas setiap hari.
Jadi sederhana saja, bila kita lihat denah rumah kita, makaada kata-kata “kamar tidur”, “ kamarmandi”, “ruang makan”, “dapur”, “ruangtamu”, dan seterusnya.
Hal sederhana inimenunjukkan aktivitas-aktivitas pentingdalam keseharian kita yang ditanggungoleh sebuah rumah.
Kamar mandi menjadikhusus karena sifatnya yang berhubungandengan air, juga dengan beberapaprasyaratan lain yang berkembangmenurut zaman.
Budaya mandi
Budaya mandi sangat kita kenaldi sini, di negara kita yang hangat danlembab.
Kenyamanan dan kesehatan tubuh menjadi pendorong alamiah untukmemberitahu kita bahwa kita memangmemerlukan mandi dua kali, bahkan tigakali sehari.
Sangat kontras dengan keadaandi negara dingin yang temperaturnyarendah dan sangat kering. Kadang tidakmandi sehari pun seperti tidak apa-apa.
Tapi toh masih ada perbedaan. Jepangdan Eropa, misalnya, ketika merekabersinggungan pertama kali, bangsaJepang merasa bangsa Eropa adalahbangsa paling jorok di dunia karena jarangmandi.
Kamar mandi terbuka
Dulu, nenek moyang kita mandi diluar, di luar rumah. Di pancuran di sungai, atau dengan ember saja di sebuah ruang terbatas dinding sederhana dengan atapterbuka dekat sumur.
Keberadaannyadekat sekali dengan air, sumber hidup kita.
Baca Juga: Menilik Rumah Termahal di Eropa yang Mirip dengan Gelembung, Harganya Tembus Rp 5,9 Triliun!
Secara tidak langsung ia juga berhubungandengan aktivitas “buang air” baik buangair kecil dan air besar.
Hal ini membawakita kepada pemikiran tentang sanitasi, kesehatan.
Semakin modern kita, persinggungandengan banyak budaya memberikanbanyak alternatif sekaligus kebutuhan danstandar-standar.
Budaya mandi Jepangdan Eropa tadi membuat kita bertanya, bagaimana cara mandi yang benar, kolektif atau individual? Seberapa lama kitaperlu menghabiskan hidup kita di kamarmandi?
Yang mutakhir ini ada tuntutanmengenai masalah “kesinambungan” atau “keterdukungan”, bahasa Inggrisnya “sustainability” yang mempertanyakansetiap aktivitas kita bila dihadapkan kepadamasalah-masalah yang menyangkutkeberlangsungan hidup kita sebagai spesiesmanusia secara global yang dapat dimulai secara individual.
Eco labeling
Dengan “eco labeling”, negara maju berusaha memaksa kita untukmemperhatikan lingkungan. Sebenarnyaide ini baik saja, malah membuat cara pikerdan hidup kita jadi lebih baik.
Kamar mandi sekarang cenderungdibuat lebih kering agar secara sanitasi lebihsehat. Ventilasi udara cukup perlu didesainseksama.
Penggunaan air seminimalmungkin juga akan membuat konsep “sustainable” tadi menjadi lebih efektif.
Kenyamanan adalah hal yang juga pentingkita pikirkan. Jadi: fungsional, sehat, barunyaman, begitulah kira-kira urutan yangperlu. Bagaimana kamar mandi Anda?
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 79
(*)