Bikin Pagar Unik, Inilah Plus Minus Material Cetakan yang Populer Digunakan

Sabtu, 20 Juni 2020 | 14:00

Pagar roster.

IDEAOnline-Meskipun pagarnya sedikit terbuka, ketika melewati rumah itu, kamu tak bisa melihat langsung apa yang ada di balik pagar itu.

Pagar setinggi kurang lebih 2 m itu tampak terlihat kokoh dan seakan-akan menutupi rumah terhadap lingkungan sekitar.

Namun, bagi pemiliknya, pagar itu dibuat untuk keamanan.

Sebelumnya, pagar dari pasangan bata dibuat hanya setinggi 1 m.

Karena pernah ada maling masuk melalui pagar, ia pun lantas meninggikannya.

Maklum rumah ini berada di tengah hamparan kebun yang di sekelilingnya tidak berbatasan langsung dengan rumah tetangga.

Kebutuhan pagar memang tidak sebatas pada keamanan saja seperti rumah di atas.

Pagar dibutuhkan juga sebagai unsur estetika sebuah rumah.

Kedua fungsi ini bisa sejalan asalkan pagar didesain sesuai dengan karakter dan kebutuhan pemilik rumah.

Dalam merancang bentuk pagar, unsur material menjadi faktor utama yang menentukan nilai estetikanya.

Baca Juga: Percantik Fasad Bukan Hanya Urusan Estetika tapi Juga Kenyamanan Rumah, Maksimalkan 5 Faktor Ini!

Fernando Gomulya

Bata merah diaplikasikan pada pagar dan fasad dengan teknik pemasangan khusus.

Ada beberapa material pokok yang saat ini banyak dipakai untuk membuat pagar seperti besi, bata, batu alam, dan kayu.

Material seperti stainless steel sudah mulai ditinggalkan karena bahannya tak bisa diolah menjadi bentuk yang beragam.

Di samping itu bahan ini relatif lebih mahal.

Yang saat ini sedang tren dan banyak diaplikasikan adalah memadukan dua atau tiga material.

Kreativitas mengolah bahan seperti ini bisa menekan anggaran pembuatan pagar.

Material Cetakan

Bata, batako, roster, beton aerasi, dan konblok adalah beberapa contoh material cetakan yang bisa diolah menjadi material pagar.

1. Bata dan Batako

Bata adalah material dasar pembuatan pagar yang berbentuk dinding.

Kebanyakan orang melapis dinding pagar bata dengan cat atau semen.

Namun kini, banyak yang justru mengekspos bata tersebut.

Bila ingin diekspos, bata harus dilapis dengan cat batu alam yang akan melindunginya dari lumut.

Untuk menghemat anggaran, bila dinding pagar tak ingin diekspos, kamu bisa mengganti bata dengan batako.

Selain harga untuk membuat 1 m2 luasan dinding lebih murah dari bata, waktu pengerjaan dinding pagar jauh lebih cepat.

Baca Juga: Rumah Tropis Mungil yang Alami dengan Tempelan Bata-bata Unik

lokasi: kediaman lavi R. zuhal, pondok indah, jakarta selatan

Penggunaan konblok untuk pagar yang dicat warna mirip warna bata

2. Roster atau Bata Kerawang

Roster atau bata kerawang juga bisa menjadi alternatif material pagar.

Keunggulan material ini adalah dinding pagar yang terbangun dari roster tidak seluruhnya tertutup karena permukaan roster berlubang.

Kunci utama pemakaian roster untuk pagar adalah bagaimana memilih corak roster dan menyusunnya sehingga tampak menarik.

Jika roster hanya disusun seperti menyusun bata mungkin tampilannya akan biasa saja.

3. Konblok

Demikian juga dengan konblok.

Konblok tak hanya dipakai sebagai dasar pijakan di carport atau taman.

Konblok bisa juga diolah dan disusun menjadi pagar, baik yang utuh maupun berlubang.

Baca Juga: Terbius Ketenaran The Beatles, Studio Musik Bernuansa Klasik dan British Ini Dibuat

Pagar besi.

4. Besi

Besi merupakan material favorit dan menjadi andalan untuk membuat pagar.

Ada beberapa keunggulan mengapa besi banyak dipakai untuk pagar.

  • Memiliki daya tahan yang tinggi. Pada umumnya yang mudah rusak adalah bagian catnya. Karena faktor cuaca dan udara, cat mudah terkelupas dan memudar. Jika catnya memudar kamu bisa mengecatnya lagi. Jika bosan pun, permukaan besi bisa dicat dengan warna lain.
  • Besi mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan desain pagar.
  • Besi bisa menghemat anggaran. Hal ini apabila lonjoran besi satu dengan yang lain disusun agak renggang. Selain itu, besi masih terjangkau harganya. Harga pagar besi umumnya berkisar Rp 500 ribu – Rp1 jutaan per meter lari dengan ketinggian tak lebih dari 1 m.
Baca Juga: Pakai Besi Takut Korosi?Lakukan Enam Cara Ini sebagai Solusi!

FOTO:ENDHY/LOKASI: KEDIAMAN HERRY DJOKO SUSILO, BOGOR

Pagar kayu ini apik berpadu dengan tanaman di sekitar pagar.

Kayu atau imitasinya

Kayu solid asli sudah mulai ditinggalkan mengingat material ini karakternya tak tahan cuaca.

Gerakan cinta lingkungan juga turut memengaruhi penggunaan kayu asli dengan lebih bijak, ditambah beberapa jenis kayu yang memang "dilindugi" karena makin jarang ditemukan.

Alternatif penggunaan kayu bisa memakai bahan imitasinya, baik yang kayunya hanya jadi pelapis atas atau bahkan yang sama sekali tak memiliki unsur kayu tetapi berpenampilan sangat mirip kayu.

Pada pagar yang terbuat dari kayu maupun besi yang kayu/besinya disusun vertikal sebaiknya diberi pengaku batang horizontal agar kayu atau besi mampu menahan tekukan vertikal.

Baca Juga: Inilah Warna Populer Sepanjang Masa untuk Kayu dan Besi, Pilih Mana?

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti