Jeli Memilih Produk Bebas Asbes, Dilarang tapi Masih Ada di Pasaran?

Selasa, 23 Juni 2020 | 17:30
dok. Dan Perkins Metal Roofing

Inspirasi atap metal.

IDEAOnline-Panel asbes dianggap berbahaya karena kandungan serbuk asbestos yang ukurannya kecil namun sangat tajam.

Demikian halusnya, sehingga serbuk asbestos ini dapat terhirup manusia dan “tertanam” di paru-paru. Serbuk ini dapat memicu kanker paru-paru, rongga dada, dan perut (disebut mesothelioma).

Dampak ini akan semakin berbahaya jika hirupan serbuk asbes ini berlangsung terusmenerus.

Segelintir produsen sudah berinisiatif memproduksi panel fiber semen yang aman bagi kesehatan dengan mencoret asbestos dari daftar bahannya.

Kalau sudah begini, konsumenlah yang harus cerdas memilih, sebab di pasaran, masih juga beredar produk berbahan baku asbes.

Yang pertama harus dimengerti konsumen adalah istilah “bebas asbes” dan “non asbes”.

Baca Juga: Lima Cara Sederhana Cegah Paparan Racun dari Produk Pembersih Kimiawi

Bedakan istilah non asbes dan free asbes di pasaran.

Sebuah produk baru dapat dikatakan bebas asbes kalau dalam produk tersebut sama sekali tidak ada kandungan asbestos.

Untuk menjamin hal ini, sebuah produk harus menjalani pengujian di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik (B4T).

Pada produk “asbestos free”, serat asbes diganti dengan cellulose fiber, yang dihasilkan dari pulp (bubur kertas).

Beberapa perusahaan seperti Eternit Gresik misalnya, pulp hanya menggunakan pohon yang direplantasi, bukan tebangan dari hutan.

Pada produk penutup atap, ditambahkan juga PVA (polyvinyl acetate).

Baca Juga: Rumah Penuh Polutan Ini Gejalanya! Pakai Tanaman untuk Menyerap Zat Berbahaya Ini

Kompas.com

Ilustrasi Rumah beratap kontainer di Lombok.

Sementara itu, produk yang dikategorikan sebagai non asbes adalah produk yang masih mengandung asbestos, namun kadarnya kurang dari 2%.

Angka ini masih diijinkan.

Penanganan produk harus diperhatikan.

Gunakan perlengkapan kerja seperti masker, kaca mata pengaman, sarung tangan, serta pakaian pelindung, guna menghindari kontak langsung serbuk kwarsa dengan mata, kulit, atau mencegahnya terhirup.

Masker pun jika tidak memenuhi syarat masih dapat meloloskan serbuk kwarsa.

Sebaiknya gunakan mesin potong maupun amplas yang sudah dilengkapi pengisap debu.

Selain itu, tempat kerja yang berventilasi baik, akan sangat membantu meminimalkan efek ini.

Baca Juga: Enggak Sangka, Anak Usia 14 Tahun Ini Derita Penyakit Mematikan Akibat Paparan Asbes

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti