Buka Usaha Kafe di Rumah Tua Manfaatkan Halaman yang Luas, Begini Desainnya

Jumat, 26 Juni 2020 | 17:00
3D Desain Wijoyo Hendromartono

Visual kafe di halaman rumah tua.

IDEAOnline-Rumah berarsitektur Jawa ini merupakan warisan peninggalan orang tua, yang tidak diperbolehkan dijual oleh keluarga.

Namun karena untuk perawatan rumah tua dibutuhkan biaya yang tidak sedikit; maka atas persetujuan keluarga ahli waris, rumah ini boleh dijadikan modal untuk berusaha (usaha kafe), dengan catatan keluarga yang berniat membuka usaha tersebut harus tetap tinggal di rumah tua ini.

Kafe yang memiliki kegiatan berbeda, dalam hal ini adanya pegawai yang bukan merupakan anggota keluarga akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi anggota keluarga apabila aktivitas mereka bersinggungan dengan aktivitas keluarga.

Pemisahan akses akan bermanfaat apabila area keluarga dan area usaha juga terpisah.

Bentuk rumah asli dipertahankan

Pengembangan rumah joglo Jawa menjadi rumah usaha kafé dilakukan tanpa membongkar atau mengubah bentuk dasarnya.

Selain pertimbangan emosional dan historis anggota keluarga akan peninggalan orang tua, rumah ini juga berlokasi di daerah yang memiliki bangunan arsitektur yang harus dilestarikan.

Maka pengolahan bangunan hanya berupa perubahan fungsi ruang dalam dan memanfaatkan halaman yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi sebuah kafe taman yang nyaman.

Ruang tidur yang semula berjumlah 6 dikurangi menjadi 4 kamar, yaitu sebuah ruang tidur utama, 2 buah ruang tidur anak dan sebuah ruang tidur tamu.

Ruang tidur yang tidak terpakai dialihfungsikan menjadi dapur kafe.

Baca Juga: Dibangun dari Bahan Daur Ulang, Begini Indahnya Restoran di Bali!

3D Desain Wijoyo Hendromartono

Pendopo kafe di rumah tuan dengan teritisan penutup.

Dapur untuk kegiatan kafe harus dipisahkan dengan dapur rumah tangga, karena selain fungsi dan peruntukkannya berbeda, batas antara rumah tangga dan usahapun harus jelas sehingga kedua aktivitas yang berbeda tersebut juga tidak akan saling mengganggu satu sama lainnya.

Fasilitas penunjang kegiatan kafe seperti locker untuk pegawai dan gudang penyimpanan bahan baku dibuat

sedemikian rupa tanpa harus membongkar bangunan utama, namun juga tidak merusak estetika rumah.

Kebetulan area yang diperuntukkan untuk servis juga merupakan bangunan tambahan yang berbeda atap dengan atap rumah utama, maka perubahan dan penambahan fungsi ruang tidak akan merusak estetika dan struktur rumah ini.

Akses Rumah dan Kafe yang Terpisah

Rumah yang memiliki halaman cukup luas ini aslinya sudah memiliki beberapa akses untuk masuk.

Dari pendopo sebagai pintu masuk utama, dari samping kanan dan samping kiri untuk akses servisnya.

Pengembangan untuk menjadi kafe tetap mempertahankan akses yang telah ada tersebut.

Akses utama tetap digunakan untuk anggota keluarga, akses samping kanan untuk servis rumah tangga. Sedangkan akses kiri dipergunakan untuk aktivitas kafe.

Dengan demikian maka masing-masing akses tidak akan saling bersilangan, sehingga masing-masing aktivitas tidak akan saling mengganggu satu dengan lainnya.

Baca Juga: Fokus Pada Desain yang Lebih Hidup, Bar Kopi Ini Sengaja Tak Gunakan Furnitur

desain Wijoyo Hendromarono

Layout rumah tua dan denah kafe.

Pendopo

Warung kopi yang semula hanya menempati pendopo atau teras depan rumah , dikembangkan dengan menjadikan halaman samping—yang merupakan tanah hoek—menjadi kafe taman.

Tempat duduk berupa bangku-bangku dan meja panjang ditata di samping rumah beratapkan pergola kayu.

Tempat duduk lainnnya disebar di seluruh taman berupa bangku-bangku taman dengan payung-payung beraneka warna.

Pendopo atau teras depan menjadi ruang penerima, baik untuk anggota keluarga maupun untuk tamu kafe.

Sebagian kecil area pendopo ini difungsikan menjadi meja kasir yang dapat berfungsi sekaligus mengawasi keluar-masuknya tamu.

Baca Juga: Rumah Cluster Tampil Beda dengan Suasana Café yang Homey, Terapkan 3 Gaya Interior Sekaligus, Dindingnya Mirip Peti Kemas

3D Desain Wijoyo Hendromartono

Material kayu dan tanaman membentuk suasana kafe di rumah tua jadi hangat dan nyaman.

Pergola

Untuk menjaga privasi ruang tidur, antara deretan bangku panjang dan jendela kamar dibuatkan kolam ikan.

Adanya kolam ikan memberikan jarak antara ruang tidur dan area kafe, sehingga pemilik ruang tidur tidak akan merasa terlalu terganggu oleh kegiatan di kafe manakala bermaksud beristirahat.

Pergola kayu untuk melindungi tamu kafe dari hujan perlu diberi penutup atap transparan.

Untuk mengurangi panas matahari pada siang hari, area pergola ini dapat ditanami tanaman rambat atau pemanjat yang akan meneduhi sebagian besar area ini.

Suara air mengalir dari kolam pembatas ini dapat menjadi penyejuk bagi tamu yang duduk di dekatnya maupun anggota keluarga yang beristirahat di ruang tidur.

Baca Juga: Empat Tips Anti-Gagal Cara Ciptakan Kesan Hangat, Yuk Ikuti!

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya