Cara Merencanakan Perpipaan Rumah Tingkat agar Debit Air Merata

Rabu, 16 Agustus 2023 | 16:56
Ilustrasi Rabani Kusuma

Ilustrasi sistem perpipaan atau plumbing di rumah tinggal.

IDEAOnline-Meningkat rumah pasti tak bisa dielakkan dari kebutuhan penambahan jalur pemipaan air.

Apabila sistem pemipaan dibuat dengan benar sejak awal pembangunan rumah, niscaya akan memudahkan instalasi selanjutnya.

Meningkat rumah dapat menyebabkan aliran air di lantai atas tidak sekuat yang di lantai bawah.

Agar debit air merata di lantai atas, sebaiknya menggunakan tangki bawah dan tangki atas.

Aliran air dari tangki atas akan lebih lancar dan deras menuju pipa kran di lantai atas dan lantai bawah.

Cara lainnya, gunakan pompa pendorong dari bawah untuk semua kebutuhan air di lantai atas.

Tetapi kelemahannya, debit air di lantai atas tidak sebagus debit air di lantai bawahnya.

Baca Juga: Ubah Jalur Pipa Saluran Air karena Ada Kebocoran? Ini Langkahnya!

Satu garis vertikal perpipaan cegah kebocoran.

Satu Garis Vertikal

Area yang membutuhkan air sebaiknya dijadikan dalam satu zona sehingga ketiga fungsi pipa itu dapat disentralkan jalur vertikalnya.

Artinya, kamar mandi atas dibuat dalam 1 sumbu vertikal dengan kamar mandi bawah.

Kalau tidak, akan terjadi banyak penggunaan pipa vertikal dan horizontal sebagai instalasi air yang menyebabkan banyaknya tikungan dan percabangan pada sambungan.

Inilah salah satu pemicu kebocoran.

Bedakan Warna Pipa

Pada sistem pemipaan atau plumbing di rumah, pipa biasanya terdiri dari 3, yaitu pipa air bersih, pipa air kotor, dan pipa kotoran.

Sebaiknya ketiga pipa tersebut dibedakan warnanya, misalnya biru untuk air bersih, abu-abu untuk air kotor, dan hitam untuk kotoran.

Masing-masing ukuran pipa berbeda.

Untuk pipa air bersih 1/2-1 inci pipa air kotor dari dapur 2 inci, pipa air kotor dari kamar mandi 3,5 inci, dan pipa kotoran berukuran 4 inci.

Baca Juga: Pakai Tangki Air di Rumah Harus Seberapa Tingginya? Ini 5 Wajib Tahu untuk Merencanakannya

Shaft dengan 3 pipa beda warna

Shaft Persembunyian

Rita Laksmitasari, arsitek yang juga penulis buku arsitektur menyarankan bahwa pipa jangan ditanam di dalam dinding, tetapi sebaiknya “disembunyikan” dalam shaft.

Shaft adalah rongga, biasanya terbuat dari beton atau kayu, yang menerus dari lantai atas sampai bawah.

Ukurannya tidak terlalu besar dan isinya pipa vertikal untuk jalur air bersih, air kotor, maupun kotoran.

Kebocoran pipa bisa dilihat dan diperbaiki melalui shaft ini.

Itulah sebabnya shaft harus diberi lubang yang cukup untuk sarana pengecekan dan perbaikan pipa yang rusak.

Perbedaan warna sesuai fungsi pipa juga akan memudahkan perbaikan jalur pipa yang rusak.

Kemiringan Pipa

Pipa air tanpa kotoran yang dipasang horizontal harus dibuat dengan kemiringan 2%, maksudnya setiap panjang pipa 100 cm maka pipa diturunkan 2 cm.

Jika tingkat kemiringan terlalu kecil maka air akan “berbalik arah” ke dalam pipa dan memenuhi sambungan yang bisa menjadi penyebab kebocoran.

Baca Juga: Fatal! Bongkar Pipa Saluran Air Setelah Rumah Jadi, Siasati dari Awal dengan 7 Hal Penting Ini

Tag

Editor : Maulina Kadiranti