IDEAonline –Pembagian ruang padarumah Jawa banyakdipengaruhi oleh faktorbudaya. Kebudayaanagraris merupakansalah satu faktor yangmemiliki peran cukupbesar dalam menentukanfungsi ruang.
Kegiatan agraris merupakankegiatan yang mengalami proses panjangdan memakan waktu hingga ribuantahun (tidak begitu saja terbentuk) didalam sejarah kebudayaan manusia.
Masakejayaan masyarakat agraris bermula padasaat berakhirnya masa mengumpulkanmakanan (food gathering) dan perlahantergantikan perannya ketika revolusiindustri dimulai.
Baca Juga: Jangan Menyia-nyiakan Lahan Sisa, Terungkap Bisa Jadi Sudut Ngopi!
Baca Juga: Ternyata Getaran Mesin Cuci Bisa Tingkatkan Gairah Bercinta, Cek 4 Benda Sederhana di Rumah Lainnya!
Saat itu manusia berhentimengumpulkan makanan karena merekamenemukan cara yang lebih baik untuk hidup yakni dengan mengolah tanahpertanian dan menjinakkan hewan.
Masyarakat agraris dan kebudayaanbermukim memiliki kaitan yang erat, sebab di saat manusia mulai bertani danbeternak, manusia sudah tidak mungkinlagi hidup berpindah-pindah.
Dengankata lain: muncul ide berupa kebutuhanuntuk menetap, menciptakan rumah, dan mengembangkannya menjadipermukiman sederhana.
Hal ini yangmenyebabkan mengapa kebudayaanagraris punya pengaruh dalam pengaturan ruang pada rumah tradisional, salah satunya pada rumah Jawa yang akandibahas berikut.
Senthong Tengah yang Sakral
Masyarakat Jawa adalah salah satukelompok yang tidak hanya menjadikanbertani sebagai mata pencahariantapi juga urat nadi seluruh kehidupan.
Baca Juga: Waspada Kulit Bayi Meradang, Begini Langkah Mencuci Pakaian Bayi yang Benar
Kepercayaan masyarakat Jawa dimasa sebelum masuknya Islam banyakdipengaruhi oleh kegiatan agraris; begitupun dengan peran ruang-ruang padatempat tinggal.
Termasuk legenda Dewi Sri yang memiliki ruang khusus di dalamrumah. Senthong tengah merupakanruang yang mewadahi kebutuhan manusiauntuk melaksanakan ritual yang eratkaitannya dengan pertanian dan Dewi Sri.
Senthong memiliki arti ruang yangdiberi sekat. Terletak di sisi belakangrumah, senthong berupabilik/kamar tertutup yang memilikibukaan untuk masuk (bisa berdaunpintu atau dipasangi tirai).
Ada 3 buahsenthong pada setiap rumah Jawa. Dalamrumah Jawa—yang selalu menghadapke selatan—ketiga senthong ini salingberjajar, disebut senthong barat, senthongtengah, dan senthong timur.
Fungsi senthong sangat berkaitanerat dengan kegiatan bertani. Dalambuku berjudul Omah karya ReviantoBudi Santosa, dipaparkan dengan jelasperihal ruang-ruang pada beberapa tiperumah Jawa di Yogyakarta.
Dalam salahsatu rumah yang ia kaji, senthong baratbiasa digunakan untuk penyimpananbahan makanan dan senthong timuruntuk menyimpan alat pertanian.
Yangteristimewa adalah senthong tengah, tempat yang sengaja dikosongkan (hanya ada sebuah amben rendah untukmenyimpan barang berharga) dan tidakdipakai berkegiatan apapun.
Ruang senthong tengah dianggapberada di tempat yang terbaik di rumahsehingga diperlakukan sebagai tempatpaling suci, tempat Dewi Sri “berkunjung”.
Suasana dalam ruang ini hening danmistis, terpisah dari kegiatan sehari-hariyang bersifat keduniawian.
Di ruang ini, secara periodik pemilik rumah melakukanritual pemujaan terhadap arwah nenekmoyang (dipersonifi kasikan sebagai DewiSri).
Ritual meletakkan sesajen dilakukansebagai penghormatan terhadapsang pelindung padi, agar senantiasadiberi hasil padi yang melimpah dankesejahteraan dalam rumah tangga.
Berangsur-angsur Lenyap
Peran senthong tengah pada rumahJawa demikian besar karena ruang inidapat berlaku sebagai penghubung antara tempat tinggal, lahan pertanian, dandunia arwah pelindung manusia.
Namunseiring berjalannya waktu, ruang ini punberangsur-angsur kehilangan peran. Masuknya agama-agama modern ke Jawamerupakan salah satu penyebabnya.
Ajaran agama monoteis tidakmembenarkan ritual peletakan sesajendan pemujaan sejenis. Perkembangan selanjutnyamenunjukkan senthong adalah yangpaling pertama “hilang” fungsinya.
Revianto memberi contoh pada salahsatu rumah yang ia amati, karena alasan finansial keluarga maka senthong tengahadalah ruang yang terpaksa disewakan.
Hal ini mereka lakukan karena senthongtengah dianggap tidak lagi memilikifungsi penting.
Pada rumah yang lain, fungsi senthong tengah menjadi tempatmenyimpan benda-benda peninggalanyang sudah tidak terpakai tapi harusdilestarikan.
Ruang ini kini hanya menjadinostalgia kebudayaan yang pernah jaya dimasa lalu.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 67
(*)