IDEAonline –Seringkali, untukmendapatkan kesan luaspada sebuah rumah, orang rela kehilanganprivasi. Padahal itu bisadisiasati.
Bila ingin memberikan kesanluas pada sebuah rumah, maka minimkansekat dan gunakan bahan-bahantransparan. Teori ini tampaknya sudahditerima oleh orang banyak—tanpa syarat.
Baca Juga: Tak Perlu Susah Payah, Ini Cara Bersihkan Talenan dengan Bumbu Dapur
Tapi masalahnya adalah, solusi terhadapmasalah ini menimbulkan masalah lain. Minim sekat dan penggunaan bahanbahantransparan pada rumah berukuranmungil, kerap kali membuat kitakehilangan privasi.
Keluar dari kamarmandi, nonton TV, atau makan, semuakelihatan dari jalanan. Seakan-akan tidakada lagi yang bisa dirahasiakan darikehidupan kita.
Di sinilah rumah bercat ungu ini “berbicara”. Pasangan muda pemiliknya—Diara Dirgantara dan Retnosari — berhasil merenovasi rumah tipe 36-nyayang berada di atas lahan seluas 117 m2menjadi tampak lebih luas dan lowong.
Tapi hebatnya, kelegaan ini bisa mereka dapatkan tanpa harus banyak-banyakmengorbankan privasi. Apa saja yang dilakukannya?
Baca Juga: Tak Perlu Tenaga Lebih, Ini 5 Cara Bersihkan Karpet yang Ketumpahan
Memindahkan pintudepan ke samping
Seperti kebanyakan rumah tinggaldalam perumahan, bentuk lahan tempatrumah ini berdiri, berbentuk memanjangke belakang, dan pintu utama diletakkandi depan, berhadapan dengan jalan.
Karena ingin menggunakan pintuberukuran besar dari bahan kaca yangtransparan, hal ini tidak mungkindilakukan.
Karena itu Diara—yang bersama istridan seorang temannya memiliki usahakonsultan desain rumah—memindahkanpintu utama ke bagian samping.
Karenabagian samping ini lebih lebar, jadilahmereka bisa menggunakan pintu kacayang diapit jendela kaca yang lebarnyasama dengan pintu.
Karena tidak tepatmenghadap jalan, sekalipun pintu kaca iniberukuran besar, bagian dalam rumahtidak tampak dari jalan.
Pintu kaca inimenjadi jalan masuk bagi cahaya yangmembuat rumah ini jadi terang. Selain itu, dengan pintu di bagian melebar, rumahjadi berkesan melebar, bukan memanjang.
Menurut Retno, kesan melebar inimembuat ruang dalam terasa lebih luas.
Memindahkan ruangtidur ke belakang
Denah awal rumah ini sangatsederhana. Dua ruang tidur berjajarmengapit kamar mandi. Tapi Diarakemudian membongkar ruang tidur yangada di depan, dan memindahkannya kesisi kanan yang tadinya merupakanhalaman.
Sekarang kedua ruang tidur jadiberada di belakang. Keuntungannya, jendela ruang tidur jadi tidak terlalu dekatdengan jalan.
Bahkan mereka bisamenambah satu jendela lagi yangmengarah ke belakang. Dengan demikian, di siang hari punmereka bisa membuka jendela tanpa takutdiintip orang dari jalan.
Mengganti dindingbelakang menjadi kacamati
Satu bidang dinding belakang yangtadinya masif diganti menjadi jendela matidari bahan kaca. Adanya kaca ini sangatberpengaruh terhadap kesan luas rumahyang sangat mungil ini.
Apalagi sisa tanahdi belakang kaca tersebut ditanami alang-alang. Ruangan jadi berkesan segar. Sekalipun jendela itu memenuhi satubidang dinding, tapi karena di balik kacaini hanya ada ada lahan 1 meter yangtidak mungkin dilewati orang, pemilikrumah tidak perlu khawatir terlihat olehorang tak dikenal.
Kamar mandi ditutupi
Karena pintu utama dipindahkansementara posisi kamar mandi tetap, pintuutama jadi berhadapan dengan pintukamar mandi. Tentunya hal ini sangattidak nyaman.
Untuk mengatasinya, dibuatlah semacam partisi di depan pintu kamarmandi. Bagian belakang partisi inidipasangi cermin panjang untuk mematutdiri.
Baca Juga: Memisahkan Area Basah dan Kering di Kamar Mandi dengan Storage Tepat
Apa yang dilakukan Diara dan Retno, berhasil membuat rumah mungilnyamenjadi terkesan lega, tapi privasi tetaptetap terjaga.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 60
(*)