IDEAonline –Pada dasarnya, tidak ada rumahyang benar-benar tahan terhadapgempa maupun angin.
Banyak sekalifaktor yang saling mempengaruhinya.
Ketahanan terhadap gempa dan anginadiartikan sebagai ketahanan rumah untukmengurangi risiko akibat terjadinyabencana tersebut.
Kerusakan Akibat Angin
Angin juga bisamenyebakan terjadinya kerusakan rumahterutama bila terjadi angin kencang.
Beban angin yang kuat dan menerpabagian dari bangunan bisa menyebabkanbangunan tersebut runtuh.
Pada umumnya kerusakan yangterjadi pada bangunan rumah tinggalkarena terpaan angin adalah elemenbangunan terhempas lepas daritempatnya, seperti lembaran penutupatap lepas dari rangka atap.
Puing-puingyang terbawa oleh angin tersebutmenyebabkan kerusakan dan bisamelukai orang yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: Bingung Letakan Buku dan Panjangan? Simak 3 Ide Rak Gantung Kekinian!
Baca Juga: Harga Rumah di Jakarta Lebih Mahal ketimbang New York dan Tokyo
Lantas, melihat bahaya akibatterjadinya gempa dan angin dalamukuran besar, bagaimana kitamengurangi resiko sehingga rumah kitatidak mengalami kerusakan yang begitu berat?
Mengurangi Resiko
Bagi masyarakat yang hidup/tinggal di daerah yang sering dilanda angin kencang perlumempersiapkan perencanaanrumah.
Perencanaan pembangunanrumah harus disesuaikan denganperaturan agar aman terhadap angin kencang.
Ada beberapa syarat-syarat ketikamenerencanakan desain rumah di daerahyang sering dilanda angin kencang.
Dengan menerapkan syarat-syarattersebut, setidaknya bisa mengurangiresiko yang membahayakan ketikaterjadinya anginakencang.
Syarat Umum Rumah Tahan Angin
1. Rumah diberi perlindungan alamberupa pepohonan untuk mengurangikecepatan arah angin datang.
2. Tata letak rumah harus disesuaikandengan keadaan alam, missalpegunungan, daratan, dan tepi pantai.
Untuk di daerah dekat laut, kecepatananginnya lebih tinggi danmenghasilkan tekanan besar yangditerima oleh permukaan atapsehingga bentuk atap perludiperhatikan.
3. Denah rumah sebaiknya sederhanadan merupakan satu kesatuan.
4. Penutup atap harus dipilih bahanyang cukup untuk menahan tiupanangin. Bila bahannya ringan makaharus diikat erat pada rangkaatapnya.
5. Perhatikan bentuk dan kemiringanatap karena ini berpengaruh terhadapbeban angin yang diterima olehpermukaan atap.
Semakin curamkemiringan atap maka semakin tinggibeban angin yang diterima.
6. Kerangka rumah harus kuat dan salingmempunyai ikatan yang baik antarasloof, kolom, dan ringbalk.
7. Penutup dinding harus diberi balokdiagonal. Untuk dinding tembok harusdiberi jangkar (panjang 30 cmdiameter 6 mm) pada setiap 10 lapisbatu bata atau 2 lapis batako
8. Rumah harus memiliki ventilasi silang.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 62
(*)