Merencanakan Desain Lantai, Dinding, dan Plafon Kamar Anak Ideal

Selasa, 21 Juli 2020 | 12:27
YANNIS RUDOLF PRATASIK/IDEA

Ilustrasi-Kamar anak yang didominasi oleh warna monokrom, yaitu hitam dan putih.

IDEAOnline-Pengolahan elemen pembentuk ruang yang terkait dengan pilihan warna, bahan, dan tekstur, serta dimensi, adalah hal dasar yang perlu diperhatikan dalam menyediakan area untuk anak.

Olahan terhadap elemen ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan tergantung di tempat mana area anak ini dibuat.

Lantai

Elemen dasar yang terbentuk paling awal adalah lantai.

Elemen ini memiliki persentase paling besar dalam menentukan pola aktivitas dan penataan ruang di dalamnya.

Lantai dapat diolah dengan menaikkan atau menurunkan levelnya.

Cara ini sekaligus sebagai pemisah zona fungsi ruang dan menciptakan pengalaman meruang, membangkitkan imajinasi, dan petualangan bagi anak.

Baca Juga: Tips Ciptakan Kamar Anak Lebih Nyaman, Pilihan Perabot Hingga Warnanya

3D Era Pramukantari

Ilustrasi-Kreaivitas pembentukan elemen lantai, dinding, dan plafon di area anak.

Dinding

Menjadi elemen pembatas, dinding bisa membatasi ruang secara fisik dan secara psikis.

Pengolahan pada dinding dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi bagian dinding, dan mengaplikasikan material lain.

Olahan dengan cara menambah bagian dinding dapat dilakukan dengan memberi pelapis pada dinding, seperti gipsum, wallcover, atau kayu.

Sedangkan pengurangan bagian dinding bisa dilakukan dengan membuat cekungan ataupun lubang pada dinding, untuk membuat aksen atau motif-motif tertentu.

Kombinasi pengolahan dinding secara fisik dan psikis, serta sistem penambahan dan pengurangan bagian dari dinding, akan membuat area anak lebih hidup dan dinamis.

Baca Juga: Rahasia Ciptakan Efek Menyenangkan, 4 Teknik Olah Plafon di Kamar Anak

Ilustrasi-Desain kamar anak.

Plafon

Sebagai ambang atas, plafon juga perlu sentuhan desain.

Plafon mampu menjadi penanda suatu zona serta memperkuat identitas suatu ruang.

Secara desain, ini akan memberi efek psikologis yang berbeda sekaligus memberikan daya tarik tertentu pada anak.

Mengolah plafon bisa dengan cara menurunkan tingginya, sehingga seolah memperkecil dimensi ruang.

Dengan plafon yang lebih rendah akan menciptakan kesan intim dan hangat.

Sebaliknya, plafon pun bisa juga dibuat cekungan tertentu sehingga dimensi ruang terlihat lebih tinggi atau luas.

Baca Juga: Lampu Mana yang Sesuai untuk Kamar Anak? Ini Kriteria Memilihnya!

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti