IDEAOnline-Karena diyakini menyehatkan, mandi air hangat banyak dilakukan orang.
Tinggal di Indonesia yang beriklim tropis dengan suhu sehari-hari mencapai angka 31 derajat celcius, menguatkan alasan banyak orang bahwa aktivitas mandi adalah ritual yang selalu menyenangkan dan menyegarkan.
Di kala panas menerjang, mandi dengan air dingin tentu jadi pilihan.
Namun, bagaimana ketika malam datang?
Orang yang berada dalam rentang usia produktif , 15—64 tahun, cenderung bekerja pada siang hari dan baru tiba di rumah pada malam hari.
Otomatis, aktivitas mandi baru akan dilakukan pada pukul 7,8, atau bahkan 9 malam.
Di jam ini, suhu udara tentulah sudah menurun dan terasa lebih dingin daripada siang hari.
Rata-rata suhu malam hari di Indonesia ialah 21 hingga 25 derajat celcius.
Di Yogyakarta, suhu malam hari bahkan dapat mencapai angka 17 derajat celcius.
Baca Juga: Polusi Air Bikin Takut Mandi? Engga Lagi, Pemanas Air Ini Punya Solusi
Bila kondisinya seperti ini, mandi dengan air hangat akan lebih bersahabat bagi tubuh ketimbang menggunakan air dingin.
Apalagi, tubuh kita baru melakukan aktivitas berat seharian.
Mandi air hangat tentu akan membantu melancarkan peredaran darah, mengendurkan otot-otot yang kaku, serta merelakskan pikiran.
Namun, ada kalanya pula mandi air hangat justru jadi merepotkan dan menambah pekerjaan.
Aktivitas memasak air dari mulai memindahkan air ke panci hingga menuang air hangat ke bak akan menguras energi.
Belum lagi, risiko-risiko yang mungkin timbul selama proses memasak air, seperti terkena cipratan air panas atau air yang meluap dari panci karena kita alpa mematikan kompor.
Gardiner (2009) dalam bukunya Training in Paediatrics mengungkapkan bahwa setidaknya ada 40.000 kasus luka bakar anak-anak karena air mendidih di UK setiap tahunnya.
Baca Juga: Mau Mandi Air Hangat Saat Musim Hujan? Ini Cara Aman Pasang Pemanas Air
Menggunakan Water Heater Solusinya
Hal-hal merepotkan plus risiko kecelakaan dari memasak air dengan cara konvensional membuat kita perlu mencari alternatif yang lebih modern dan praktis.
Penggunaan water heater adalah salah satu yang dapat dijadikan pilihan.
Pilihlah water heater yang minim daya listrik untuk menghemat biaya.
Karena tak seperti dulu, kini ada produsen yang menyediakan water heater berkapasitas mini dengan daya listrik minim. Ariston Thermo Indonesia misalnya.
Produsen asal Italia ini kini telah memiliki water heater berkapasitas 10,15, dan 20 liter dengan daya listrik terkecil 200 watt yang ramah untuk penggunaan domestik.
Water heater sendiri sebenarnya memiliki jenis yang beragam.
Tak saja listrik, terdapat pula water heater bertenaga gas, solar system, dan heat pump.
Namun, menurut beberapa sumber, water heater yang paling pas untuk digunakan dalam rumah kecil adalah water heater bertenaga listrik.
Selain bentuknya yang slim dan dapat diletakkan dalam kamar mandi, water heater bertenaga listrik juga lebih ramah “kantong” karena daya listriknya yang kecil.
Selain hemat biaya, water heater juga tepat dijadikan alternatif karena penggunaannya yang aman.
Dengan menggunakan produk satu ini, risiko kecelakaan akibat memasak air panas dapat dikurangi.
3 Faktor Pengaman pada Water Heater
Ketika membeli water heater, pastikan sudah dilengkapi dengan elemen pengaman.
Beberapa elemen pengaman itu adalah sebagai berikut.
1. Thermostat
Benda ini menjamin pencapaian suhu sesuai keinginan sekaligus mencegah pemanasan yang berlebih.
2. Earth Leakage Circuit Breaker
ELCB akan otomatis memutuskan kebocoran listrik dan menghindarkan pengguna dari sengatan listrik.
3. Safety Valve
Benda ini adalah katup searah yang mencegah air yang sudah dipanaskan tercampur dengan air dingin. Fungsi lainnya adalah mencegah kebocoran pipa akibat proses pemanasan.
Baca Juga: Ingin Pakai Pemanas Air tapi Takut Boros? Ini Kriteria Memilihnya!
#berbagiIDEA