Berbagi Tips di Masa Pandemi, Pria Lajang Ini Sulap Apartemennya Jadi Lebih Adem dengan Tanaman

Kamis, 06 Agustus 2020 | 10:30

Before-After, Menambahkan tanaman ke dalam ruang apartemen (dok. pribadi)

IDEAOnline-Bagi pecinta tanaman yang tinggal di apartemen, kini bukan persoalan lagi jika ingin tetap menekuni hobi bercocok tanam.

Kamu bisa menanam berbagai jenis tanaman dan meletakkannya di unit apartemen kamu.

Namun tentu saja, karena pertimbangan tempat dan beberapa keterbatasan, ada hal yang harus disasati agar hobi menanam tetap jalan dan tumbuhan pun dapat hidup subur.

Seperti halnya menanam di rumah tapak, kehadiran pohon di dalam dan sekitar rumah punya andil menambah kenyamanan.

Ambalan dimanfaatkan untuk memajang tanaman dan benda-benda dekorasi (dok.pribadi)

Selain memberi kesejukan oleh karena tanaman juga menjadi pasokan oksigen, tampilannya pun dapat mempercantik ruangan.

Kendala dan tantangan apa saja yang bakal kamu temui saat bercocok tanam di apartemen?

Pandu Setio, eksekutif muda di salah satu perusahaan swasta elektronik Jepang ini membagikan pengalamannya.

Sadar keterbatasan waktu tak membuatnya leluasa mengurus apartemennya, namun tekad menanam tetap dilakukannya.

Baca Juga: Bagaimana Jika si Lajang Milenial Tinggal Sendiri? Contek Cara Menata Apartemennya

Berbagai suvenir hasil travelling dipadukan tanaman dalam pot jadi dekorasi yang cantik di apartemen (dok. pribadi)

"Kecintaan sama alam dan mau bawa suasana alam ke dalam rumah dan pengin suasana ruang adem," katanya memberi alasan.

Karenanya, pertimbangan pertama yang dilakukannya adalah memilih jenis tanaman.

"Yang pasti yang ga rewel, punya fungsi estetis, dan bermanfaat buat kesehatan," tambah penyuka travelling yang rutin menjadwalkan waktunya di setiap tahun keliling ke berbagai tempat, dalam dan luar negeri.

Adanya pandemi, membuatnya banyak berada di apartemen karena perusahaan juga mengikuti anjuran pemerintah untuk WFH.

Hal ini dimanfaatkannya untuk mewujudkan keinginannya bercocok tanam di unit apartemennya.

Tanaman hias daun jadi pilihannya karena lebih tahan banting dan mudah dirawat.

Untuk media tanamnya, pemilik Kenzo, kucing ras yang jadi teman setianya, memilih menggunakan media air (sistem hidrponik sederhana) untuk tanaman yang ditaruh di dalam ruang.

"Ga pakai tanah. Ini untuk menghindari semut," katanya.

"Tiga hari sekali diganti airnya untuk menghindari berkembangnya jentik nyamuk," tambahnya.

Yang diletakkan di balkon, ada beberpa tanaman ditanamnya dengan menggunakan media tanah yang dicampur batu-batu alam (koral).

Semua tanaman ditanam di pot sehingga fleksibel untuk dipindah-pindah, karena sekali waktu beberapa tanaman juga butuh diangin-anginkan di balkon agar mendapat asupan sinar matahari.

Baca Juga: Berkebun Indoor dengan Wadah, Ini Jenis Tanaman yang Cocok untuk Setiap Ruang

Disandingkan dengan berbagai pernik lain sebagai dekorasi ruang di apartemen (dok. pribadi)

Buat yang terisnpirasi ingin bercocok tanam juga di apartemen, Pandu pun merangkumkan 6 langkah sederhananya, sebagai berikut.

1. Gunakan pot sebagai wadah tanaman sehingga memudahkan untuk memindahkannya bila diperlukan.

Tak usah ribet dengan pot yang dipakai, bisa membeli jadi, hasil kreasi Do It Yourself (DIY) memanfaatkan botol-botol bekas atau jar bekas cookies, atau kreasi-kreasi lainnya.

Pilih bentuk-bentuk cantik dan sesuaikan ukuran pot dengan jenis dan besar tanaman yang akan ditanam.

2. Jika tempatnya memungkinkan (balkon cukup luas misalnya), bisa menggunakan wadah dan teknologi lain, seperti pipa paralon dan talang untuk budidaya secara hidroponik yang lebih menggunakan sistem penyiraman otomatis.

3. Pilih jenis tanaman yang mudah perawatannya dan tahan terhadap cahaya matahari yang minimal.

Before-After, senuhan kecil dengan satu pot tanaman di sudut meja kerja (dok. pribadi)

4. Jangan lupakan juga pilihan ukuran tanaman. Pilih tanaman berukuran sesuai dengan ketersediaan ruang. Yang pasti yang tidak berpotensi jadi rimbun dan terlalu tinggi.

5. Usahakan meletakkan tanaman, meski di dalam ruang, bisa mendapat cahaya matahari yang cukup.

Namun, jika memang itu tak memungkinkan, ya mau tidak mau, sediakan waktu untuk secara berkala membawanya keluar (balkon) agar mendapat cahaya.

6. Rawat tanaman secara teratur agar tumbuh dan berkembang optimal. Segera atasi jika ada satu dua tanaman yang "sakit" atau kering dan sembuhkan.

Nah, Idea lovers, terinspirasi?

Baca Juga: Prinsip dan Unsur Desain saat Membuat Taman dalam Ruang

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti