Konservasi Air oleh Bangunan Hijau Hindari Kerusakan Bumi, Ini Caranya!

Rabu, 12 Agustus 2020 | 07:00

Ilustrasi green spine.

IDEAOnline-Kontribusi emisi CO2 di sektor bangunan adalah yang terbesar dibanding sektor industri dan transportasi.

Pengguanaan energi di sektor ini pun mencapai 30%-40%.

Harus ada effort di sektor bangunan properti untuk menghindari kerusakan bumi di masa datang.

Berkaitan dengan hal ini, sebuah rating tools- greenship rating sedang dipersiapkan oleh GBCI(Green Building Council Indonesia).

Greenship rating ini adalah salah satu acuan pengembangan dengan konsep green building yang terukur dan obyektif.

Greenship ini mengacu pada rating world GBC yang disesuaikan dengan kondisi lokal, berdasarkan data yang ada, dan dievaluasi secara berkala.

Konservasi air merupakan salah satu yang ditekankan untuk dilaksanakan mengingat keberlangsungan hidup di dunia begitu besar tergantung pada ketersediaan air.

Baca Juga: Tanaman Hias Daun Paling Banyak Dicari dari Masa ke Masa, Yuk Kenali!

sumber: propertytrans.web

Ilustrasi-Di dunia konstruksi, double decker bisa diwujudkan dalam bentuk green roof.

Syaukat Noor – PT PP (Persero), Tbk menguraikan sedikitnya ada 5 konsep yang telah diimplementasikan oleh PT PP (persero), Tbk dalam kegiatan konservasi air ini.

1.Water Recycle

Tidak semua air yang sudah digunakan untuk operasional bangunan dan penghuninya dibuang, namun diusahakan diolah kembali atau didaur ulang.

2.Water Recharge

Pengadaan sumur resapan di masing-masing rumah tinggal atau bangunan komersial, ikut berperan dalam menjaga kelestarian air.

Sumur resapan ini digunakan untuk menampung air habis pakai seperti air bekas mandi, wudhu,dan cuci, bahkan juga air hujan dari atap rumah.

Semua air buangan ini ditampung atau disalurkan ke dalam sumur resapan dan tidak langsung dibuang atau dialirkan ke roil kota.

Baca Juga: Pangkas Biaya Listrik dengan Lampu LED, Simak Kelebihannya di Sini!

Dok. Synthesis Development

Ilustrasi-Apartemen di tengah kota Jakarta berkonsep bangunan hijau.

3.Water Reuse

Pelaksanaan proyek-proyek besar yang menggunakan proses dewatering (biasanya pada saat proses galian basement).

Pemanfaatan air dewatering ini bisa digunakan untuk washing bay (cuci ban mobil sebelum meninggalkan proyek), curing beton, atau penyiraman lansekap untuk penghijauan.

4.Penghijauan di Lingkungan Bangunan

Mengelola lahan hijau di sekeliling rumah dan bangunan dapat menjaga air permukaan agar terus terjaga kandungannya.

5.Block Pavers

Setiap perijinan pembangunan kamawasan hunian.

Diwajibkan atau disyaratkan agar jalanan menuju kawasan menggunakan perkerasan berupa block pavers dan tidak diperkenankan menggunakan perklerasan berupa aspal atau rigid pavement (beton).

Untuk mencegah aliran air permukaan ke roil kota dan agar air terserap ke dalam tanah.

Baca Juga: Jaga Pasokan Air di Bumi, Delapan Cara Mudah Hemat Air di Rumah

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti