Peredam Panas dan Estetika Rumah, 3 Hal Penting Gunakan Secondary Skin

Kamis, 13 Agustus 2020 | 21:18

Ilustrasi tanaman yang dipilih sebagai secondary skin, menahan panas juga bikin sejuk.

IDEAOnline-Mengaplikasikan banyak bukaan di rumah dilakukan banyak orang sebagai cara memanfaatkan cahaya alami yang melimpah di derah tropis seperti Indonesia ini.

Dengan bukaan ini memungkinkan cahaya leluasa memasuki ruang.

Namun, berapa banyak cahaya yang masuk, mestinya menjadi pertimbangan utama. Karena, ketika cahaya masuk, panasnya juga ikut serta.

Pilihan material pun semestinya juga diperhatikan.

Kaca, yang karena sifat transparannya dapat menampilkan view di luar rumah bisa juga memberi efek yang kurang baik ke dalam rumah.

Level panas ruangan jadi lebih tinggi.

Begitu pun dengan dinding beton masif yang berpotensi menyalurkan dan menyimpan panas.

Di sinilah diperlukan kehadiran secondary skin, lapisan tambahan pada dinding untuk meredam panas.

Lapisan tambahan pada dinding rumah ini, kini sering kita temukan.

Lapisan ini menjadi solusi mengatasi “gangguan” iklim ketika satu lapis dinding tak lagi cukup mengatasinya.

Baca Juga: Solusi Desain Rumah Tropis dalam Mengatasi Panas dengan Olahan Atap

dok. 2.bp.blogspot.com
dok. 2.bp.blogspot.com

Ilustrasi secondary skin dari material fabrikasi.

Material yang Digunakan

Material yang digunakan untuk lapisan kedua ini bisa terbuat dari pelat besi, anyaman bambu, atau kaca buram.

Variasi material lain pun dapat dikembangkan untuk memberi sentuhan keindahan.

Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih material adalah karakternya yang dapat meredam panas dan kemudahan perawatannya.

Selain aneka pilihan material di atas, beberapa bangunan mengaplikasikan tanaman sebagai kulit keduanya.

Nuansa alami dan efek segar adalah salah satu alasan memilihnya.

Tanaman yang baik digunakan untuk secondary skin adalah yang berdaun lebar dan bisa menutup satu sama lain, tidak mudah rontok, dan perawatannya mudah.

Batu alam dan kayu adalah material alami lain yang sering digunakan.

Pilihan Desain

Ada beragam desain secondary skin.

Sebagai elemen tambahan pada bangunan semestinya desain dan bentuknya mengikuti konsep desain bangunan utama.

Secondary skin berupa kisi-kisi termasuk yang paling sering digunakan.

Desain ini memungkinkan cahaya datang tidak langsung mengenai dinding tetapi memanasi kisi-kisi terlebih dahulu yang kemudian akan dipantulkan dan memasuki ruang.

Baca Juga: Di Rumah Tropis Warna Makin Terang Makin Baik, Ini Alasannya!

Arsitek Tita Kumala

Ilustrasi secondary skin dari material kayu, memainkan bentuk estetis dan fungsional.

Selain kisi-kisi, bentuk lainnya adalah panel.

Dengan bentuk ini peredaman panas lebih menjajikan karena permukaan panel umumnya lebih luas sehingga potensi cahaya lolos kecil.

Bentuk panel ini pun menawarkan desain beragam yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Utamakan Fungsi, Berikutnya Estetika

Selain meredam panas, fungsi lain dari penggunaan secondary skin adalah mereduksi tekanan angin.

Hal ini sangat efektif untuk bangunan tinggi. Pada bangunan, secondary skin juga berguna untuk mengurangi kebisingan.

Di luar segala fungsi di atas, kegunaan lain yang mendorong semua orang untuk mengaplikasikannya adalah karena elemen ini juga menjadi elemen estetis bangunan.

Kuncinya adalah, utamakan fungsi, berikutnya estetika.

Pada jenis bangunan di mana tataguna lahan harus dimaksimalkan, kehadirannya akan mengurangi space yang bisa digunakan untuk bangunan.

Karenanya, perhatikan juga instalasinya sebagai rangka untuk memasang secondary skin.

Selain itu, keberadaannya juga butuh perawatan yang menuntut biaya operasional.

Perencanaan yang cermat harus dilakukan dalam pengaplikasiannya.

Baca Juga: 5 Olahan Desain Rumah Tropis Siasati Panas yang Sering Salah Pengaplikasiannya

#berbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti